AGAMA DAN GEREJA 24,25


PELENGKAP KATEKISMUS HEIDELBERG: Bidang Kemajemukan Agama dan Kepelbagaian Gereja

24. Pertanyaan: Dalam kondisi keberagaman agama, masingmasing umat agama melakukan penyebaran agama. Ini bisa menimbulkan konflik antarumat beragama. Lalu, bagaimana gereja melakukan pewartaan Injil di tengah keberagaman itu?

Jawab: Pada dasarnya setiap umat beragama berhak untuk melakukan penyebaran agama, termasuk umat Kristen. Setiap orang Kristen mempunyai tugas mewartakan Injil, yaitu berita kesukaan mengenai keselamatan.a Pewartaan Injil jangan sekadar menjadikan orang lain beragama Kristen. Pewartaan Injil adalah menabur berita kesukaan dengan menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah.b Atas dasar itulah, berita Injil bersifat tawaran, bukan paksaan. Maka itu harus dilakukan dengan bijak dan santun, dengan menghargai keberadaan umat agama lain. Tugas terpenting orang Kristen adalah menabur berita Injilc dengan upaya serius dan berdoa. Biarlah Tuhan sendiri yang akan menumbuhkannya. Keputusan seseorang menerima berita Injil adalah keputusan pribadi yang digerakkan oleh kuasa Allah.d Orang Kristen dipanggil untuk berupaya melakukan kesaksian.e _
________________________________________________________________________
a. Markus 16:15: Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!” (band. Katekismus Heidelberg, pert. 65)
b. Roma 14:17: Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
c. Markus 4:26-32: Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Kata-Nya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”
d. Yohanes 6:44: Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Yohanes 6:65: Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”
e. 1 Timotius 4:12b: Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kemurnianmu. (band. 1 Petrus 3:1-2)

25. Pertanyaan: Bagaimana orang Kristen mewujudkan hubungan dengan umat agama lain?

Jawab: Orang Kristen/ gereja harus terbuka untuk berdialog dan bekerja sama dengan umat agama lain.a Dialog akan berjalan baik apabila masing-masing pihak ada kepercayaan dan sikap saling menghormati. Apa yang layak untuk didialogkan?
Pertama, berdialog tentang pola dan hak hidup masing-masing umat beragama. Ini sangat penting agar dalam keberbedaan itu tumbuh sikap saling menghormati dan bekerja sama, sehingga akan tercipta pola kehidupan bersama yang baik.
Kedua, berdialog tentang etika hidup untuk mewujudkan kehidupan bersama yang semakin bermartabat. Atas dasar kedua hal itulah, semua umat beragama dapat bekerja sama. Pada saat berdialog dan bekerja sama, gereja/ orang Kristen dipanggil untuk menunjukkan kuasa, kebenaran, dan pengharapan yang ada di dalam Kristus, melalui perbuatan nyata yang terbaik.b
________________________________________________________________________
a. 1 Korintus 9:19-23: Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orangorang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
b. Matius 5:20: Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orangorang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Matius 7:12: Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

SUMBER:
http://www.heidelberger-katechismus.net/daten/File/Upload/PKH1-04Indonesia.pdf