ANUGERAH 2

TEOLOGI SISTIMATIKA

TS  32-DISELAMATKAN OLEH ANUGERAH 2

 

PERTOBATAN DAN IMAN

5.Kelima, seseorang yang telah dilahir barukan, menjadi mengenal dosa, menyesal,mengakui kesalahan, lalu membenci dosa, kembali kepada Allah dengan beriman, dan bersukacita serta melayani dengan penuh kasih. Proses ini disebut Konversi. Proses tentang pentingnya pertobatan dan iman. Pertobatan dan iman saling terkait satu dengan yang lain. Pertobatan tidak hanya mencakup penyesalan akan dosa atau perubahan pola pikir tetapi juga keseluruhan pribadi secara utuh. Pertobatan adalah karya Allah yang juga menuntut tanggung jawab manusia, yang tidak hanya sekali dilakukan tetapi sepanjang kehidupan meski keselamatan adalah anugerah Allah. Tidak sampai di situ, pertobatan juga menuntut adanya iman. Iman adalah sarana atau instrumen keselamatan kita. Iman yang menyelamatkan bukan sekedar percaya tetapi datang kepada Kristus dan tinggal di dalam-Nya. Iman itu mencakup pengetahuan yang utuh, tindakan yang teguh menerima kebenaran-Nya, dan rasa percaya untuk berserah kepada-Nya.

 

PEMBENARAN DAN ADOPSI SEBAGAI ANAK ALLAH

6.Keenam, dengan beriman kita dibenarkan. Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa pembenaran merupakan tindakan hukum yang dilakukan Allah untuk menyatakan dan membenarkan manusia yang tidak benar dan berdosa berdasarkan iman kepada Yesus. Allah mengimputasikan kebenarannya kepada manusia yang telah beriman kepada Yesus. Proses ini terjadi satu kali untuk selamanya. Pembenaran mencakup pengampunan dosa di masa lalu, saat ini, dan yang akan datang. Oleh karena pembenaran yang telah kita terima, Allah kemudian mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya sehingga berhak beroleh hidup kekal.

 

PENGUDUSAN

7.Ketujuh, setelah beroleh pembenaran dan kepastian keselamatan, maka Allah menuntut kita untuk hidup kudus. Pengudusan adalah karya Roh Kudus tetapi juga melibatkan manusia secara total. Kemampuan untuk hidup kudus dianugerahkan Allah sehingga kita mampu secara bertanggung jawab memelihara iman dan kekudusan. Tujuannya adalah agar kita menjadi serupa dengan Kristus. Saat kita beriman dan dibenarkan, kita pun dikuduskan Allah sekali untuk selamanya tetapi pengudusan itu pun berlangsung terus menerus selama orang percaya hidup didunia dan bergumul dengan dosa. Oleh karena itu, anggapan bahwa manusia dapat mencapai hidup yang sempurna pada masa hidupnya dengan melakukan perbuatan baik adalah tidak benar. Lalu, untuk apakah orang percaya memelihara kekudusannya?

 

KETEKUNAN ORANG KUDUS

8.Kedelapan, pemeliharaan kekudusan tampak dalam ketekunan seseorang memelihara imannya yang sejati. Saat seseorang telah hidup dalam komunitas orang percaya yang sejati, tentu masih bergumul dengan dosa. Meskipun begitu, jaminan keselamatan itu tidak akan hilang dari umat pilihan-Nya itu. Dalam hal ini, orang percaya diberikan kemampuan untuk terus bertekun dan bertahan hingga kesudahannya. Orang-orang percaya yang sejati ini hidup dalam rasa syukur akan keselamatannya, senantiasa dipelihara Allah melalui sarana pengembalaan sehingga tidak terseret atau murtad. Dengan demikian, ajaran tentang ketekunan orang-orang percaya yang sejati ini adalah sebuah anugerah dan sebuah tantangan yang harus dijalani selama berada di dunia.

 

SUMBER:

https://www.academia.edu/8470836/Resensi_Buku_-_Diselamatkan_oleh_Anugerah_Anthony_Hoekema_