DAUD DISERTAI TUHAN

DAUD  DISERTAI TUHAN

1Sam 18:6-30

 

1.Daud yang telah diurapi Samuel untuk menjadi raja Israel  masih harus bersabar karena itu belum menjadi kenyataan. Dalam masa penantian ia bersabar menjalankan segala tugas yang dipercayakan kepadanya.  Karena Tuhan beserta dengannya maka dalam peperangan ia selalu berhasil . Dikatakan dalam 1 Sam18:5 – Daud maju berperang dan selalu berhasil kemana juga Saul menyuruhnya. Ketika Daud pulang dari medan pertempuran kita membaca sambutan rakyat seperti yang kita baca dalam 1 Sam 18: 7 – dan perempuan yang menari nari itu menyanyi berbalas balasan,katanya:”Saul mengalahkan beribu ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksan.

2.Raja Saul sulit menerima kenyataan bahwa sekarang dirinya tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan Daud. Pujian para wanita yang mengagungkan Daud sebagai lebih hebat dibandingkan dirinya sangat membakar emosinya sehingga dia membenci Daud (18:6-9). Ketenaran, kekuasaan, dan pujian rakyat telah membutakan mata hatinya sehingga sulit baginya untuk mengakui bahwa ada orang lain yang bisa mengungguli dirinya. Iri hati membuat Raja Saul melakukan berbagai usaha untuk membunuh Daud (18:10-11; 19:9-10).

3.Semula Saul sangat terkesan pada Daud. Tiga kali ia bertanya, anak siapa Daud itu (1Sam. 17:55-58). Dari sumber yang benar didapat jawaban bahwa Daud memiliki latar belakang yang baik. Ia anak Isai (1Sam. 17:58), keturunan Boas dari Rut (1Taw. 2:12Rut 4:18-22). Lalu Saul menjadikan Daud sebagai tangan kanannya untuk berperang melawan musuh (1Sam. 18:5). Tetapi dibalik itu semua ada rencana jahat Saul, pengharapannya adalah Daud mati dimedan pertempuran, dengan demikian ia tidak harus membunuh Saul dengan tangannya sendiri.

4.Ketika iri hati dan amarah menguasai maka fokus Raja Saul sekarang hanya satu, yaitu melenyapkan Daud (ayat 11-29). Mulailah ia menyusun rencana dan langsung dilaksanakan, satu demi satu.. Akan tetapi, semua usaha itu tidak berhasil karena tangan Tuhan senantiasa menyertai Daud. Seluruh rakyat malah mengasihi Daud (18:16). Raja Saul membiarkan iri hati bertumbuh subur dalam hatinya sehingga roh jahat menguasai dan mempengaruhi dirinya untuk terus berusaha membunuh Daud.

5.Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa orang yang disertai Tuhan akan diberkati sehingga berhasil dalam berbagai bidang tugas, pekerjaan, sekolah, dagang, kemiliteran, dllnya. Contoh dalam kisah ini  adalah Daud. Nah kita pun kalau disertai Tuhan akan sukses dalam berbagai bidang hidup. Tetapi  dalam sukses itu bersiap dirilah kalau ada orang orang disekitar kita yang iri dan lebih dari itu melakukan berbagai sabotase untuk menjatuhkan dan mencelakakan kita.   Hadapi itu dengan cinta kasih Tuhan dan tidak membalas jahat dengan jahat. Dalam pada itu harus kita catat juga dalam kenyataan sehari hari, tidak semua orang yang disertai Tuhan mengalami keberhasilan secara duniawi, menjadi orang kaya, dan menjadi orang berkedudukan tinggi. Kalau kenyataan itu kita alami mungkin saja menimbulkan ketidak mengertian kita. Biarlah dalam ketidak mengertian itu jangan kita berkecil hati atau kecewa kepada Tuhan. Kita dalam iman harus tetap menempatakan Tuhan Allah Bapa sebagai Allah  yang berkuasa dan berdaulat. Pengaturannya senantiasa baik. Kemudian dalam praktek hidup sehari hari kita dapat  dengan besar hati menerima sukses keberkatan orang lain  tanpa menjadi iri dan  berniat jahat terhadap orang yang berhasil.