ISI KITAB YEREMIA


ISI KITAB YEREMIA

PENGERTIAN YEREMIA TENTANG ALLAH
Allah adalah Pencipta dan Tuhan yang berdaulat, yang memerintah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi (Yeremia 27:5; 23:23 dab; 5:22, 24; 10:12 dab). Semua ilah bangsa-bangsa adalah kesia-siaan (10:14 dab; 16:22). Allah Israel menentukan segala sesuatu menurut kehendak-Nya (18:5-10; 25: 15-38′; 27:6-8). Ia tahu isi hati manusia (17:5-10) dan Ia adalah sumber hidup bagi semua yang berharap kepada-Nya (2: 13; 17:13). Umat-Nya dikasihi-Nya dengan sangat (2:2; 31: 1-3), tapi Dia menuntut ketaatan dan kesetiaan mereka (7: 1-15). Korban-korban persembahan kepada ilah-ilah kafir (7:30 dab; 19:5) dan persembahan-persembahan yang dipersembahkan kepada Allah oleh umat yang murtad (6:20; 7:21 dab; 14:12) adalah kejijikan bagi-Nya.

YEREMIA DAN PENYEMBAHAN BERHALA
Sejak awal nabi Yeremia memberitakan hukuman. Dan keberdosaan Yehuda membuat hukuman itu tak terelakkan. Perbuatan dosa yang khusus ditentang Yeremia ialah penyembahan berhala. Rujukan yang begitu banyak pada ilah-ilah kafir menjelaskan bahwa praktik itu sudah meluas dan banyak ragamnya. Baal, Molokh dan ratu langit disebut. Di Bait Suci terdapat berhala-berhala (32:34), di pinggiran Yerusalem anak-anak dipersembahkan kepada Baal dan Molokh (bandingkan 7:31; 19:5; 32:35). Penyembahan berhala yang ditingkatkan oleh raja Manasye, nenek Yosia, dibasmi oleh Yosia, tapi umat itu murtad lagi sesudah Yosia mati.

YEREMIA DAN PERCABULAN
Di seluruh PL percabulan selalu menyertai penyembahan berhala. Ini merajalela dalam hidup generasi Yeremia, yang penuh penyembahan berhala itu (Yeremia 5:1-9; 7:3-11; 23:10-14). Kebejatan moral tak terelakkan dibarengi lenyapnya takut akan Allah dan hormat akan Taurat-Nya. Percabulan dan kecurangan menjadi biasa bahkan di tengah-tengah para imam dan nabi (5:30 dab; 6:13-15; 14:14). Daripada memberantas percabulan, mereka sebaliknya membantu penyebarannya. Ironisnya, Yehuda yang menyembah berhala dan bercabul itu masih giat sekali melakukan ibadat keagamaan! Ini menerangkan ucapan Yeremia yg sering diulangi, bahwa di hadapan Allah hukum moral lebih diutamakan daripada kesucian ibadat. Yeremia mendasarkan dakwaannya pada sikap Yehuda meremehkan tabut perjanjian (3:16), kedua loh hukum Taurat (31 :31 dab), sunat sebagai tanda perjanjian (4:4; 6:10; 9:26), Bait Suci (7:4,10 dab; 11:15; 17:3; 26:6, 9, 12; 27:16), dan semua ragam korban (6:20; 7:21 dab; 11:15; 14:12).

YEREMIA DAN HUKUMAN
Maka wajarlah bila hukuman begitu mencolok dalam amanat Yeremia. Hakuman Yehuda yang datang dari Allah banyak ragamnya, seperti bala kekeringan dan kelaparan (5: 24; 14:1-6) dan serbuan penguasa asing (1:13-16; 4:11-22; 5:15-19; 6:1-15 dst).

YEREMIA DAN NABI NABI PASLU
Pengertian Yeremia akan panggilannya, dan penyerahan dirinya seutuhnya pada panggilannya itu, menimbulkan dalam dirinya permusuhan yang tak dapat didamaikan dengan nabi-nabi dan imam-imam ‘profesional’. Dan mereka memang mati-matian memusuhi dia. Pertentangan utama Yeremia dengan imam-imam ialah usaha mereka mengeruk keuntungan dari jabatan mereka, dan ramalan mereka bahwa kapan pun Bait Suci Yerusalem tidak akan jatuh ke tangan orang Babel (Yeremia 6:13; 18:18; 29:25-32 dst). Nabi-nabi palsu itu meyakinkan umat Yehuda yang tertipu itu dalam optimisme yang dangkal (8: 10-17; 14:14-18; 23:9-40 dst).

HARAPAN YEREMIA
Dengan lantang dan pantang berkompromi, Yeremia adalah pengkhotbah tentang penghukuman. Tapi amanatnya tentang penghukuman selalu dibarengi pengharapan. Pembuangan di Babel tidaklah selama-lamanya (Yeremia 25:11; 29:10). Sebab Babel sendiri akan diruntuhkan (ps 50 dab). Kata-kata pengharapan akan terlepasnya Yehuda dari penghukuman terdapat sejak dari awal amanat Yeremia (3:14-25; 12: 14-17). Dan karena keadaan makin memburuk, maka pengharapan Yeremia makin mencolok benderang (23: 1-8; 30-33). Dan pengharapan inilah yang melahirkan tindakan imannya yang luhur pada masa-masa kegelapan (32:1-15).

YEREMIA DAN MASA DEPAN
Jadi Yeremia dapat memandang jauh ke depan ke masa kembalinya Yehuda dari pembuangan dan memulai kehidupan kembali di Palestina (Yeremia 30:17-22; 32:15, 44; 33:9-13). Pada masa depan yang ideal Samaria akan mendapat bagian (3: 18; 31:4-9), segala sesuatu akan berlimpah-limpah (31: 12-14), Yerusalem akan menjadi kudus bagi YHVH (31: 23,38-40), dan akan berkumandang ungkapan ‘Tuhan keadilan kita’ (33:16). Penduduknya akan kembali kepada YHVH dengan pertobatan penuh penyesalan (3:22-25; 31: 18-20) dan dengan segenap hati (24:7). Allah akan mengampuni mereka (31 :34b), dan akan menaruh takut kepadaNya dalam batin mereka (32:37-40), akan menegakkan pemerintahan Raja Mesias atas mereka (23:5 dab), dan bangsa-bangsa kafir akan beroleh bagian dalam berkat yang dikaruniakan kepada mereka (16:19; 3:17; 30:9).

SUMBER :
http://www.sarapanpagi.org/yeremia-vt3017.html