JAGA LIDAH TERHADAP YANG JAHAT


JAGA LIDAH TERHADAP YANG JAHAT
Mzm 120:1-7

PENGANTAR UMUM – MAZMUR ZIARAH
1.Mazmur ini merupakan yang pertama dari kelima belas mazmur yang di sini digabungkan di bawah judul “Nyanyian Ziarah.” Memang benar bahwa tidak terlampau penting apa sebenarnya arti judul itu, sebab tidak ada apa-apa yang diberikan oleh penulis untuk menjelaskannya. Para penulis Yahudi pun tidak bisa menjelaskannya, jadi yang bisa dilakukan adalah menduga artinya saja.

2 Jadi, sepertinya judul ini bukan dibuat oleh penulisnya, melainkan oleh pengumpulnya. Beberapa orang menduga bahwa mazmur-mazmur itu diberi judul tersebut karena keunggulan masing-masing (sama seperti Kidung Agung, Nyanyian Ziarah adalah nyanyian yang paling indah dalam tingkatan tertinggi). Sebagian orang lagi berpendapat keunggulannya terletak pada nada yang dimainkan atau alat-alat musik yang mengiringinya atau peninggian suara dalam melantunkannya.
Ada yang berpendapat bahwa mazmur-mazmur ini dinyanyikan di atas kelima belas anak tangga yang mereka naiki mulai dari pelataran luar sampai ke bagian dalam Bait Allah. Ada juga yang berpendapat, mazmur-mazmur tersebut dinyanyikan sesuai dengan tahapan-tahapan perjalanan umat Israel ketika mereka keluar dari penawanan.

Mazmur 120
1.Mazmur ini dipercayai ditulis oleh Daud ketika Doëg mengadukan dia dan para imam kepada Saul, sebab mazmur ini mirip dengan Mazmur 52 yang juga ditulis saat kejadian itu. Juga karena pemazmur mengeluh diusir dari jemaat Tuhan hingga ia terpaksa berada di tengah orang-orang biadab.
1.1. Ia berdoa kepada Allah supaya melepaskannya dari celaka yang direncanakan untuknya melalui lidah penipu dan dusta (ay. 1-2).
1.2. Ia menyampaikan ancaman hukuman Allah atas orang-orang seperti itu (ay. 3-4).
1.3. Ia mengeluhkan bangsa-bangsa di sekelilingnya yang fasik dan membenci perdamaian (ay. 5-7).

2.Dalam konteks dimana kita hidup, bagaimanakah perasaan Anda melihat film-film yang sarat caci maki, kutuk serapah? Bagaimana pengalaman batin Anda terhadap budaya masa kini ketika janji palsu ucapan bercabang, dusta dalam berbagai bentuk dan karena berbagai alasan seperti pencemaran udara yang menyesaki kota-kota sarat kendaraan pelepas polusi?
2.1.Pertama, tertekan (kesesakan, ay. 1). Orang beriman yang terbentuk oleh firman Tuhan yang murni dan benar pasti tertekan oleh kata-kata kasar, gosip, makian, fitnah, dan berbagai kosa kata “kebun bintang” yang menjadi ciri sehari-hari di sekeliling kita.
2.2.Kedua, sendirian. Seperti pemazmur merasa terasing tinggal di Mesekh dan Kedar (5), dua kota yang melambangkan kefasikan dan kedegilan, kita juga sering merasa tidak ada teman dalam peradaban penuh kata-kata jahat.

3.Syukur pada Tuhan, seperti pemazmur, kita bisa meyakini masih ada Tuhan yang mau mengerti dan mendengar keluhan kita (1). Kita tidak perlu berhenti hanya pada perasaan terimpit dan terasing. Firman yang kita dengarkan secara sinambung dari waktu ke waktu akan membentuk kepekaan moral berbahasa kita, juga akan memberi dorongan untuk kita mengupayakan perubahan.
Dengan berpegang pada firman maka orang beriman memiliki keberanian untuk menegur wacana-wacana jahat. Teguran yang bijak, tegas, dan bertujuan memperbaiki, paling tidak, bisa menimbulkan perasaan bersalah yang mungkin dipakai Tuhan untuk mendorong keinsyafan dan pertobatan. Memberi teguran tanpa kesaksian hidup adalah kemunafikan. Orang beriman justru terpacu untuk mengokohkan kebenaran dalam kata dan karya, bukan ikut berwacana jahat dan sesat! Doakan mereka agar sadar dan bertobat, sebelum hukuman Tuhan dijatuhkan-Nya.

Salah satu bekal memasuki tahun baru 2017:
Ayat Mas : 1 PETRUS 3:10 – Siapa yang mencintai hidup dan mau melihat hari hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan ucapan yang menipu.

DOA BAPA FRANSISKUS DARI ASISI
Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan,jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kecemasan, Jadikanlah aku pembawa harapan,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur daripada dihibur,
memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya.
Amin.

Lagu Make Me A Channel Of Your Peace
https://www.youtube.com/watch?v=DFyDpc4r2zY