KAMU ADALAH UMAT KEPUNYAANKU


KAMU ADALAH UMAT KEPUNYAANKU
Jeremia 31:1-40

Struktur
Yeremia 31:1-14 = Sisa Israel diselamatkan
Yeremia 31:15-22 = Kemurahan atas Efraim
Yeremia 31:23-30 = Kemakmuran Yehuda pada masa datang
Yeremia 31:31-40 = Perjanjian baru

1.Hukuman keras yang Tuhan jatuhkan pada umat-Nya menimbulkan ratap tangis berkepanjangan karena sepertinya sudah tidak ada pengampunan lagi (15). Ungkapan Rahel menangisi anak-anaknya (Yusuf di Utara dan Benyamin di Selatan/Yehuda), menyatakan kedukaan yang sangat dalam bagi seluruh umat Israel. Israel Utara telah lebih dahulu menerima penghukuman Tuhan dengan diserakkan ke penjuru dunia. Sepertinya tidak ada lagi harapan akan dipulihkan. Kini Yehuda pun akan dihancurkan.
Di mata Allah yang penuh kasih kekal, setiap pukulan mewakili pedihnya hati Bapa yang terluka oleh dosa anak-anak-Nya yang sebenarnya disayangi-Nya (20). Tujuan penghukuman Allah tidak dimaksudkan untuk menghancurkan melainkan agar umat menyadari kesalahan, kapok berbuat dosa, dan akhirnya bertobat. Oleh karena itu, betapa lega hati Tuhan ketika mendengar pengakuan umat-Nya bahwa mereka memang telah berdosa terhadap-Nya dan sekarang dengan penyesalan mereka berbalik kepada Tuhan untuk memohonkan pengampunan (18-19). Dengan demikian masih ada harapan untuk mereka karena Allah akan mengampuni dalam memulihkan (16-17). Rahel tak perlu menangis lagi karena anak-anaknya akan hidup kembali!

2.Perjanjian baru dibuat bagi umatNya. Perjanjian tersebut menunjukkan bagaimana Allah sangat mengasihi umatNya. Ungkapan : Mendapat kasih karunia, memberi kasih yang kekal, membangun, memberi sukacita, memberi hasil dari kebun anggur, naik kepada kemuliaan Allah (31:1-7) jelas menyatakan peran Allah (inisiatif Allah) yang paling utama untuk mengubahkan umatNya. Cara Allah menyatakan kasihNya ditunjukkan dengan kembali mengumpulkan umatNya yang telah tercerai-berai dan memimpin mereka untuk mendapatkan sukacita, kesejahteraan dan kemakmuran (ay.1-12). Allah menyatakan bagaimana Dia sebagai Bapa (ay.9), mengubah perkabungan menjadi sukaria (ay.13) serta menjadikan para imam didalam kelimpahan (ay.14). Semua janji yang diungkapkan ini menjadi bukti bahwa Allah adalah segala-galanya, hanya Dialah perubahan manusia dapat terjadi, Di dalam Allahlah umatNya mendapatkan keselamatannya, kegembiraannya dan kemenangannya.

3.Janji Allah kepada Israel dan keturunannya, mereka tidak akan pernah habis atau berhenti menjadi umat Allah. Kasih setia Allah yang seluas langit tak berbatas memberikan kepastian bahwa Israel tidak akan pernah ditolak sebagai umat-Nya.
Janji yang diucapkan Allah ini masih merupakan bagian dari perjanjian baru yang ditetapkan oleh Allah. Karena itu penggenapannya tetap merujuk kepada karya Kristus. Ini berarti Israel di sini menunjuk kepada Israel rohani yaitu Gereja Tuhan. Yesus sendiri pernah menegaskan hal ini (Mat. 16:18). Artinya Gereja Tuhan di dunia ini tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun. Sejarah sudah membuktikan bahwa usaha apa pun untuk melenyapkan Gereja Tuhan tidak berhasil. Bahkan gereja terus berkembang dalam arti penjangkauan berdasarkan wilayah. Banyak daerah yang dulunya belum terjangkau oleh Injil sekarang mulai dijangkau. Banyak gereja didirikan di tempat terpencil untuk menjangkau siapa pun yang belum mendengar Injil.
Penggenapan yang lebih utama dan yang sangat menguatkan iman kristen adalah hanya orang yang percaya kepada Yesus yang Allah akui sebagai umat-Nya. Artinya manusia dapat menjadi umat Allah jika ia percaya kepada Yesus. Janji Allah ini pasti dan tidak akan berubah sampai kapan pun seperti hukum alam.

4. Kristus telah memilih umatNya untuk mendapatkan bagian yang dijanjikan (Ef 1:11). Jadi ketika kita menatap kedepan/masa depan, kita patut bersyukur sebagai anak Allah yang telah dipilihNya, selanjutnya tentu bagaimana kita menjalani kehidupan ini hanya mengandalkan DIa (Yesus). Kita tidak dapat mengandalkan diri sendiri, orang lain atau apa saja yang ada disekitar kita di dalam menjalani kehidupan ini, karena semua itu mempunyai keterbatasan, hanya di dalam Allahlah yang tidak mempunyai keterbatasan. Allah lah yang mampu menjaga dan menggembalakan kita menuju kemulianNya.

SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Yeremia_31
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=24&chapter=31&verse=20
http://psbrahmana.blogspot.co.nz/2013/11/renungan-khotbah-yeremia-317-14-minggu.html