LGBT 2

PANDANGAN KRISTEN TERHADAP LGBT 2

(LESBIAN, GAY, BISEKSUAL DAN TRANSGENDER)

HETERO SEKSUAL DAN HOMO SEKSUAL

1.Emile Durkheim di dalam Guerrero mengatakan bahwa tatanan sosial kitasangat tergantung pada seberapa baiknya masyarakat bisa mengontrol perilakuindividu.

Tindakan paling mendasar manusia yaitu berhubungan denganseksualitas yang dikontrol oleh norma-norma dan nilai-nilai. Di Indonesiapun, negara mengajarkan kita tentang nilai heteronormatif yang mengasumsikan bahwa heteroseksualitas merupakan satu-satunya norma yang normal dan pantasberperan di negara ini.

2.Di sinilah pernikahan itu sendiri dipahami sebagai pelembagaan unsur heteroseksual yang mendefinisikan keluarga heteroseksual sebagai norma kemasyarakatan.4 Pandangan ini mengindikasikan bahwa keluargayang dibangun berdasarkan hubungan heteroseksual adalah lebih berhargadibandingkan dengan bentuk-bentuk keluarga yang lainnya.

3.Konsekuensinya adalahbahwa masyarakat lalu menilai bahwa bentuk-bentuk seksualitas dan keluarga yangberbeda dengan yang telah ditetapkan merupakan sesuatu yang bersifat menyimpang atau tidak alamiah karena tidak selaras dengan idealisme yang adadi dalam masyarakat.

4 Di sinilah posisi kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender(LGBT) yang memiliki relasi seksual yang berbeda dengan norma ideal masyarakat kemudian dipandang sebagai sesuatu yang bertentangan dan oleh karena itu ditidak diijinkan keberadaannya

5.ESSENSIALISME DAN KONSTRUKSIONISME

5.1.Kelompok esensialisme melihat jenis kelamin, orientasi seksual dan identitasseksual sebagai hal yang bersifat terberi dan alami sehingga tidak mengalami perubahan. Bagi kaum esensialisme, jenis kelamin yang dimiliki oleh manusia hanyaterdiri dari 2 saja yaitu laki-laki dan perempuan; orientasi seksual hanyalahheteroseksual dan identitas gender haruslah sesuai dengan jenis kelamin(perempuan-feminin; laki-laki-maskulin). Kelompok lain yang berada di luarkategori ini dilihat sebagai abnormal karena melawan arus.8

5.2.Sementara itu, pandangan konstruksionisme sosial melihat bahwa baik gender, seks/jenis kelamin, orientasi sosial dan identitas gender merupakan hasil konstruksi sosial. Untuk itu seksualitas bersifat cair dan selalu berkesinambungan. Seksualitas tidak hanyameliputi hubungan di antara laki-laki dan perempuan melainkan juga interseks dan transgender/transeksual.

SUMBER:

LESBIAN, GAY, BISEKSUAL DAN TRANSGENDER MENURUT PANDANGAN KRISTEN

IRA D. MANGALILO Ph.D.

Dosen Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana. Makalah disampaikan pada acara Studium Generale tanggal 14 November 2015 yang diselenggarakan oleh Fakults Teologi UKSW.