MEMANG LIDAH TIDAK BERTULANG


MEMANG LIDAH TIDAK BERTULANG
YAKOBUS 3:1-12

I.JANGAN BANYAK YANG MAU MENJADI GURU
1.Ada 2 penafsiran tentang apa yang dimaksud dengan ‘guru’ di sini:
1.1) ‘Guru’ berarti pengajar Firman Tuhan.
1.2) ‘Guru’ di sini mempunyai arti yang lain dari pada yang lain, yaitu ‘orang yang menghakimi / mengkritik’ (Calvin).
Dari 2 penafsiran di atas, saya lebih setuju dengan penafsiran yang kedua, yang mengatakan bahwa ‘guru’ di sini adalah seorang pengkritik / penegur.

2.Alasannya. Kalau ‘guru’ diartikan orang yang mengkritik, maka Yak 3:1-2 ini akan sejalan / searah dengan Ro 2:1-3 dan Mat 7:1-5, yang menunjukkan bahwa orang yang menghakimi juga akan dihakimi. Kita memang sukar sekali untuk bisa menghakimi dengan adil. Kalau orang lain melakukan sesuatu, maka kita menyalahkan orang itu, tetapi kalau kita sendiri melakukan hal yang sama, maka kita bisa membenarkan hal itu.

3.Contoh dalam hidup sehari-hari: kalau orang lain mudah mengeluarkan uang, kita namakan itu boros; kalau diri kita sendiri mudah mengeluarkan uang, kita namakan itu dermawan / tidak bertuhankan uang. Kalau orang lain menahan uang, kita namakan itu pelit / kikir; kalau diri kita sendiri menahan uang, kita namakan itu hemat.

4.Kalau saudara adalah orang yang suka menghakimi, maka ingatlah akan 2 hal ini:
4.1.Nanti Allah akan menjadi Hakim, dan Ia pasti akan menjadi Hakim yang adil. Kalau kita saat ini sering menghakimi dengan keras, nanti kita akan dihakimi dengan keras.
4.2.Kita sendiri bersalah dalam banyak hal (ay 2a). Sebagai contoh kesalahan-kesalahan itu, lalu Yakobus membahas dosa karena lidah (ay 2b-12).

II.DOSA KARENA LIDAH
1. Lidah itu kecil, tetapi pengaruhnya sangat besar (ay 3-5a).
Yakobus menggambarkan lidah itu seperti kekang pada mulut kuda (ay 3), dan seperti kemudi kapal (ay 4), yang sekali¬pun kecil, tetapi dapat mengendalikan kuda / kapal itu.
Kalau dalam ay 5a Yakobus berkata bahwa ‘lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar’, maka jangan mengartikan bahwa ia menunjuk pada tindakan membual. Ini tidak cocok dengan kontexnya! Jadi artinya harus sesuai dengan kontex (ay 3-5a), yaitu bahwa lidah, sekalipun kecil, tetapi pengaruhnya besar (yang ditekankan di sini adalah pengaruh negatif!).
Contoh: Dikatakan bahwa Mao Tse Tung dulunya adalah seorang anak sekolah minggu, tetapi karena guru sekolah minggunya suatu kali mengatai dia sebagai ‘anjing kuning’, ia lalu mening¬galkan gereja, dan menjadi komunis yang anti kristen, dan membawa ratusan juta, mungkin bahkan bermilyar-milyar, orang Tiongkok menjadi komunis yang anti kristen.!

2) Lidah itu seperti api (ay 5b-6).
2.1.Api itu berbahaya dan bersifat merusak / menghancurkan, dan demikian juga dengan lidah. Gossip / fitnah bisa menghancurkan: persahabatan, kerukunan dalam keluarga, persekutuan / kasih antar saudara seiman, kehidupan orang kristen, hamba Tuhan, bahkan gereja!
2.2. Api menyebar dengan cepat, dan demikian juga dengan lidah. Saudara mungkin tidak bisa membayangkan betapa cepatnya gossip / fitnah itu menyebar!
2.3.‘menodai seluruh tubuh’ (ay 6b). Artinya: membuat orangnya berdosa. Jadi kalau kita melaku¬kan dosa dengan lidah, bukan hanya lidah kita saja yang berdosa, tetapi seluruh diri kita.
2.4.‘menyalakan roda kehidupan’ (ay 6c). Terjemahan yang lebih tepat adalah ‘membakar jalan kehidupan’, yang berarti ‘merusak seluruh hidup kita’.

3) Lidah itu tidak bisa dijinakkan (ay 7-8). Yakobus mengatakan bahwa semua binatang bisa dijinakkan dan telah dijinakkan oleh manusia, tetapi tidak ada orang yang bisa menjinakkan lidahnya sendiri! Ia bahkan menambahkan bahwa lidah itu adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh dengan racun yang mematikan!

III.APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ?
1) Mintalah tolong kepada Tuhan. Ingat bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Dan karena itu, berdoalah seperti Daud dalam Maz 141:3 – “Awasilah mulutku ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku”.
2) Sucikanlah hati saudara! Ingat bahwa apa yang keluar dari mulut berasal dari hati (Mat 12:34-35 Mat 15:18). Karena itu, sucikanlah hati saudara dengan: Percaya kepada Yesus! Tanpa iman kepada Yesus, hati saudara tidak mungkin disuci¬kan (Tit 1:15)! Mengisi diri saudara dengan Firman Tuhan.
Tuhan memakai FirmanNya sebagai alat untuk menyucikan kita (Yoh 15:3). Karena itu, kalau kita ingin hati kita disucikan, kita harus rajin dan tekun dalam mengisi diri kita dengan Firman Tuhan.

SUMBER:
http://www.golgothaministry.org/yakobus/yakobus_09.htm