RAHASIA DIBUKAKAN

RAHASIA DIBUKAKAN

1.Rahasia adalah sesuatu yang tersembunyi dan tidak jelas. Rahasia dapat tetap menjadi rahasia, tetapi dapat juga bukan rahasia lagi kalau rahasia itu dibukakan. Di Yohanes 10:30 -Tuhan Yesus mengatakan : “Aku dan Bapa adalah satu.” Disini Tuhan Yesus membukakan rahasia siapa DiriNya dan dalam hubungan dengan Allah yang disebutnya sebagai Bapa. Rahasia ini diungkapkan dihadapan para pendengar orang orang Yahudi. Apa reaksi para pendengar Yahudi? Di Yohanes 10:31 dikatakan:”Sekali lagi orang orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.” Rahasia dibukakan dimana Yesus menyatakan kesatuanNya, kesetaraanNya dalam segala hal, sama dengan Allah Yang Maha Kudus, Maha Mulia dan Maha Kuasa. Tentu ini mengagetkan orang orang Yahudi. Mereka tidak percaya dan menganggap Yesus telah menghinakan Allah, menghujat Allah, merendahkan Allah disatu sisi dan disisi lain Yesus meninggikan diri semulia Allah. Maka merekapun mau melempari Yesus dengan batu.

2.Pembukaan rahasia kali berikutnya dilakukan Yesus didepan para murid muridNya. Yohanes 14:9Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Yohanes 14:10 -Tidak percayakah engkau, bahwa Aku didalam Bapa dan Bapa didalam Aku? Apa yang Aku katakana kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa,yang diam didalamAku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Disini sekali lagi Tuhan Yesus membukakan rahasia DiriNya dalam hubungan dengan Allah Bapa. Yesus ada dalam Bapa, Bapa dalam Yesus. Siapa yang telah melihat Yesus telah melihat Bapa. Disini ada kesatuan, kesetaraan dalam kemuliaan, kehormatan dan kemahakuasaan. Segera kita harus beri catatan Filipi 2:6,7- (Yesus) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

3.Kita tidak membaca reaksi negative para murid dengan mengambil batu seperti orang Farisi. Tidak ada tindakan semacam itu, tetapi juga tidak ada respon positif. Para murid waktu itu masih mencerna apa yang diucapkan Tuhan Yesus. Nanti setelah mereka diurapi Roh Kudus para hari Pentakosta, pengertian dan kepercayaan mereka dipermantap bahwa Yesus itu sama mulianya dengan Allah Bapa. Untuk kepercayaannya para murid berani mempertaruhkan nyawanya, Stefanus saja sampai mati dirajam karena mempertahankan kepercayaannya kepada Tuhan Yesus. (Kis.Rasul 17:34-60)

4.Ajakan Yesus di Yoh.14:11-Percayalah kepada-Ku kepada para murid adalah ajakan Yesus juga kepada anda dan saya untuk percaya kepada Yesus. Bukan hanya sebagai guru, atau nabi, atau pengajar agung yang setara dengan manusia, tetapi percaya bahwa Yesus adalah Allah sendiri yang telah mendatangi kita, untuk mengampuni dosa kita, menghapuskan penghukuman dosa di kayu salib, memberikan kebangkitan manusia baru dalam diri kita, dan kemudian hidup sebagai orang orang beriman pengikut Yesus sambal menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Kalau anda belum percaya, inilah saat nya untuk percaya. Kalau sudah menjadi orang percaya, tetaplah setia pada jalan jalan ajaran Tuhan Yesus.