YESUS -TABERNAKEL 3


“YESUS SEBAGAI PENGGENAP TEMPAT IBADAH”
TEMPAT IBADAH BANGSA ISRAEL
INJIL YOHANES: YESUS SEBAGAI PENGGENAP
Setelah memahami bagaimana perkembangan konsep tempat ibadah di dalam Perjanjian Lama, penulis akan memaparkan bagaimana Injil Yohanes menampilkan Yesus sebagai penggenap tempat ibadah tersebut. Di dalam menunjukkan Yesus sebagai penggenap tempat ibadah Perjanjian Lama, ada empat teks kunci yang digunakan Yohanes di dalam Injilnya.

TEKS PERTAMA YOHANES 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.‖
1.Menarik dicatat bahwa kata ― diam‖ atau ― tinggal ‖ yang digunakan Yohanes di sana bukan kata yang umum digunakan, yakni menw. Di sini Yohanes menggunakan kata kerja evskh,nwsen yang hanya muncul dua kali di dalam Alkitab, yakni ayat ini dan satu lagi di dalam Kitab Wahyu. Brown mencatat bahwa secara etimologis, kata ini terkait dengan kata skhnh (tenda) dan secara literal berarti ―memasang sebuah tenda‖12 atau ―bertabernakel.‖

2.Penggunaan kata ini jelas mengingatkan pembaca Injil Yohanes pada kemah peribadatan bangsa Israel di Perjanjian Lama.13 Ridderbos mengatakan bahwa motif dasar penggunaan kata kerja ini ialah tabernakel di padang belantara di mana kehadiran Allah di Israel dan kemuliaan-Nya dinyatakan.14 Morris menambahkan, ― That John wants us to recall God‘s presence in the tabernacle in the wilderness seems clear from the immediate reference to ―glory,‖ for glory was associated with the tabernacle.‖ 15

3.Melalui penggunaan kata ini, Yohanes ingin menunjukkan kepada pembacanya bahwa Yesus adalah anti-type dari type tabernakel di Perjanjian Lama: sebagaimana dahulu Allah menyatakan kemuliaan kehadiran-Nya melalui tabernakel, maka kini Allah menyatakan kemuliaan-Nya dengan cara yang lebih personal, yakni melalui AnakNya yang berkemah di tengah-tengah manusia.

TEKS KEDUA YOHANES 1:51
1.Bagian ini termasuk dalam bagian percakapan Yesus dengan Natanel. Dalam bacaan ini dikisahkan bahwa Yesus menjawab keraguan Natanel di ayat 46 dengan menunjukkan pengetahuan supranatural-Nya (ayat 47-48). Kemudian meresponi kepercayaan Natanel, Yesus mengatakan bahwa murid-murid akan melihat hal-hal yang lebih besar (ayat 50).

2.Salah satu wujudnya ialah: ―….sesungguhnya engkau (kalian) akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia‖ (ayat 51).16 Jawaban yang Yesus berikan ini mengingatkan pembaca kepada peristiwa Yakub di Betel (Kejadian 28:10-22). Di sana, Yakub bermimpi melihat sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit dan malaikat Allah naik turun17 di tangga itu. Ungkapan ―malaikat-malaikat Allah naik turun‖ jelas menjadi penanda yang menunjukkan bahwa Yesus memang sedang merujuk pada peristiwa Yakub di Betel tersebut.18 Meski demikian, ada dua perbedaan antara ucapan Yesus dan mimpi

3.Yakub di Betel.
3.1.Pertama, di dalam mimpi Yakub tidak ada catatan soal ―langit terbuka,‖ sebuah gambaran khas apokaliptik Yahudi, yang berbicara tentang penerimaan visi dari dunia yang berbeda.19 Penambahan ini nampaknya dipengaruhi oleh kemunculan gelar ―Anak Manusia‖ di ayat ini. Kostenberger menulis bahwa gambaran apokaliptik tentang ―langit terbuka‖ memang beberapa kali dikaitkan dengan sebutan ―Anak Manusia.‖20

3.2.Kedua, di dalam mimpi Yakub, malaikat-malaikat tersebut naik turun di tangga, sementara di dalam ucapan Yesus, malaikat-malaikat tersebut naik turun menuju kepada Anak Manusia.21 Jadi, di sini, Yesus digambarkan menjadi penghubung antara surga dan bumi. Lantas apa maksud Yohanes memasukkan bagian ini? Dengan menyertakan ucapan ini, Yohanes sedang menunjukkan bahwa Yesus adalah Betel (Rumah Allah) yang baru.22 Bila dahulu Allah menyatakan diri-Nya di Betel, maka kini Allah tidak lagi menyatakan diri-Nya di sana, melainkan di dalam Yesus.23 Yesuslah yang kini menjadi penghubung antara surga dan bumi, dan melalui Dialah hal-hal surgawi akan disingkapkan. Yohanes 2:19-21

SUMBER:
http://sttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/Yesus-Sebagai-Penggenap-Tempat-Ibadah-dalam-Injil-Yohanes_Stefanus-Kristianto.pdf