YA TUHAN DENGARKANLAH DOAKU


YA TUHAN DENGARKANLAH DOAKU
Mzm 102:1-28

1.Sebagian orang berpikir bahwa Daud menulis mazmur ini pada waktu pemberontakan Absalom. Ada lagi yang berpendapat bahwa Daniel, Nehemiah, atau seorang nabi lain menuliskannya untuk digunakan oleh jemaat Yahudi, yang tengah menjadi tawanan di Babel, karena mazmur ini tampak berbicara tentang kehancuran Sion dan tentang waktu yang ditetapkan untuk membangunnya kembali,
Atau mungkin si pemazmur sendiri sedang amat menderita, yang dikeluhkannya pada permulaan mazmur.

2.Dalam kidung ini terkumpul dua ratapan atau permohonan. Ada sebuah ratapan perorangan, Maz 102:2-12 dan Maz 102:24-28; bdk Maz 69, dan ada sebuah ratapan umat, Maz 102:13-23 dan Maz 102:28.
Ratapan pertama adalah doa seseorang yang sakit, Maz 102:4-6, dan diperolok oleh musuh-musuhnya, Maz 102:9; seorang diri ia mengeluh di hadapan Tuhan, bdk judul, Maz 102:1,7-8. Ia merasa dirinya tertimpa murka Allah, Maz 102:10-11, dan hampir mati kesedihan, Maz 102:12,24-25. Namun penderita tetap percaya pada Tuhan yang kekal dan Pencipta alam semesta, Maz 102:26-28. ratapan umat mengandaikan Yerusalem sudah musnah, sebab pemulihannya dimohon. Kalau demikian maka Tuhan akan disegani bangsa-bangsa lain oleh karena tindakanNya itu. Kedua doa tsb yang aselinya tersendiri, kemudian dipersatukan oleh karena orang sengsara yang disebut dalam judul disamakan dengan umat yang sengsara. Mungkin kedua lagu ini mula2 tersendiri dan kemudian disambung untuk keperluan ibadah.

3.Tuhan, dengarkanlah doaku. 2-12. Penderitaan Pemazmur. Tuhan, dengarkanlah doaku. Seruan ini menjadi tajam karena pemazmur merasakan keadaan yang amat mendesak. Dia membutuhkan jawaban segera. Dia menderita penyakit yang menimbulkan kecemasan mental, dan musuh-musuhnya telah mengambil keuntungan dari keadaannya tersebut. Dia menganggap murka Allah telah menyebabkan semua penderitaan ini.

4.Dalam penderitaan, orang beriman tidak saja boleh meratap, tetapi berhak berdoa dan berharap kepada Tuhan yang kekal memerintah (ayat 12), dan berbelas kasih (ayat 13). Mazmur ini sekaligus berisikan hal-hal tersebut dan merupakan jalinan identifikasi antara doa pribadi dan doa umat. Besar kemungkinan doa pribadi yang mengidentifikasikan diri dengan umat ini dipanjatkan oleh raja walau bisa juga oleh orang biasa. Dalam doa ini, kita melihat gerak timbal balik semacam dialog antara pendoa menyadari keadaan dirinya (ayat 1-11,23-24) dan pendoa menyadari hal-hal tentang diri Allah (ayat 12-22,25-28). Inilah doa yang benar. Pendoa tidak tenggelam dalam masalahnya saja, tetapi membuka diri bagi sorotan kebenaran tentang diri dan maksud Allah.

5.Seseorang yang sedang mengalami kesengsaraan dan penderitaan yang teramat sangat, akan kehilangan nafsu makan, tiada semangat, lemah lesu, sulit tidur, hatinya terpukul dan layu, dst. Di saat yang seperti itu, siapakah yang mampu menolong dan memulihkannya? Pemazmur datang pada jawaban yang tepat, yakni Tuhan, satu-satunya jawaban yang pasti. Ia mencurahkan pengaduannya kepada Tuhan, yang berkuasa menolong dan memulihkan. Ia berteriak, meminta agar Tuhan mendengar doanya dan segera menjawabnya. Bagaimana dengan Anda? Ketika mengalami penderitaan, kepada siapakah Anda berteriak minta tolong dan mencurahkan pengaduan?

Instrument : Mampir Dengarlah Doaku