Apakah Kremasi Bertentangan Dengan Firman Tuhan?
Apakah Kremasi Bertentangan Dengan Firman Tuhan?
Salah seorang teman saya pernah berkata bahwa kremasi bertentangan dengan Firman Tuhan, kerena nanti jika orang percaya dibangkitkan, sulit untuk mengumpulkan abu dari sisa pembakaran tubuh yang telah dibakar tersebut. Lalu apakah kebenarannya seperti itu? Apakah tubuh yang sekarang ini kelak yang akan dibangkitkan atau tubuh yang baru (tubuh kemuliaan)?, lalu bagaimana dengan para martir Kristus yang dibakar sampai mati karena mempertahankan iman kepada Kristus?
Dalam sejarah kekristenan, gereja perdana mempertahankan praktik Yahudi menguburkan jasad dan menolak praktik kremasi yang saat itu menjadi tradisi bangsa Romawi. Dasar pemahamannya adalah bahwa Tuhan menciptakan manusia dari debu dan tanah (Kejadian 2:7; 3:19) menurut gambar dan rupa-Nya (Kejadian 3:19), sehingga gereja perlu menghargai tubuh dengan mengembalikannya ke tanah setelah kematiannya. Selain itu, gereja perdana mengikuti peristiwa kematian Yesus Kristus yang dimakamkan dan bangkit pada hari Paskah. Gereja percaya bahwa pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kembali ke dunia, orang-orang percaya yang sudah mati akan dibangkitkan.
Setelah agama Kristen disahkan pada abad ke-4, pemerintah Romawi mulai meninggalkan tradisi kremasi dan mengikuti praktik penguburan jasad. Namun pada abad 19 terjadi perkembangan paradigma tentang kremasi, yang diprakarsai oleh kaum rasionalis. Mereka berpendapat bahwa praktik kremasi tidak melanggar Alkitab dan merupakan salah satu solusi praktis-higienis dari persoalan terbatasnya lahan pemakaman. Sejak saat itu, banyak orang Kristen dan orang Katolik memandang dan melakukan kremasi sebagai suatu pengebumian yang dapat diterima, praktis, hemat biaya, dan hemat lahan penguburan.
Menyikapi perkembangan itu, pada tahun 1983 Gereja Katolik tetap mengajak umat melakukan penguburan jasad, tetapi juga tidak melarang kremasi, selama itu tidak bertentangan dengan iman Katolik. Kremasi dipandang bertentangan dengan iman Katolik, apabila:
Umat dipengaruhi oleh pandangan dikotomi Plato (diteruskan oleh bangsa Yunani dan Romawi) yang menganggap tubuh sebagai penjara jiwa yang harus dimusnahkan dengan kremasi setelah seseorang meninggal, sehingga jiwa dapat bebas dan mencapai kesempurnaannya. Gereja Katolik memahami badan dan jiwa/roh sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan berharga di hadapan Tuhan.
Umat dipengaruhi pandangan animisme dan panteisme (kebatinan), yang memahami manusia (micro cosmos) sehakikat dengan alam semesta (macro cosmos). Pembakaran jenazah dan menaburkan abunya ke laut merupakan upaya mengembalikan roh manusia untuk bersatu dan melebur dengan alam semesta. Paham demikian bertentangan dengan iman Katolik, bahwa setiap orang Katolik adalah makhluk ciptaan Tuhan yang perlu mempertanggung jawabkan kehidupannya di hadapan Tuhan.
Dalam lingkup gereja-gereja Protestan, ada denominasi/aliran gereja yang mengizinkan kremasi (seperti Gereja Adven Hari Ketujuh, Gereja Anglikan, Gereja Baptis, Christian Science, Katolik, Gereja Methodis, Gereja Moravian, Gereja Mormon, Gereja Presbiterian, dan Saksi Yehuwa), dan ada juga denominasi/aliran gereja yang melarangnya (seperti Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Rusia, Gereja Pentakosta, Gereja Karismatik, Gereja Bala Keselamatan, dan Gereja Lutheran).
Munculnya Masalah Baru
Seiring dengan perkembangan zaman yang diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk, muncul masalah baru, di mana masalah baru ini tidak ada pada masa penulisan Alkitab, masalah tersebut adalah kesulitan mendapatkan lahan kuburan di beberapa negara atau daerah yang jumlah penduduknya lumayan padat, misalnya Singapura yang merupakan negara dengan lahan yang sangat sempit. Walaupun ada lahan kuburan namun mungkin harganya mahal dan tidak semua keluarga sanggup untuk membeli lahan kuburan. Untuk alasan tersebut mungkin salah satu solusinya adalah kremasi.
Kesimpulan
Boleh atau tidaknya kremasi kembali kepada tujuan atau motivasi kremasi itu sendiri. Kremasi bertentangan dengan Firman Tuhan jika kremasi dilakukan oleh karena pengaruh kepercayaan pandangan animisme dan pantheisme yang memahami manusia (micro cosmos) sehakekat dengan alam semesta (macro cosmos) ataupun kremasi dilakukan oleh karena pengaruh pandangan dikotomi Plato yang menganggap bahwa tubuh adalah penjara jiwa. Kebanyakan orang Kristen Tionghoa melakukan kremasi oleh karena alasan pertama di atas yaitu pengaruh kepercayaan nenek moyang yang berasal dari agama leluhur, hal ini dibuktikan dengan adanya upacara penaburan abu di laut atau di perairan, menandakan masih adanya unsur kepercayaan animisme dan pantheisme di dalamnya.
Tetapi jika kremasi dilakukan terpaksa oleh karena sulitnya mendapatkan lahan kuburan, kremasi bisa dilakukan, oleh karena tidak ada kaitannya dengan unsur-unsur kepercayaan animisme dan pantheisme
BAGI MEREKA YANG BERMINAT MENDALAMI MASALAH INI DIPERSILAHKAN MEMBACA ARTIKEL DIBAWAH INI :
KREMASI MENURUT ALKITAB ?
https://www.gotquestions.org/Indonesia/kremasi-dikremasikan.html
Sebagian orang-percaya menyatakan keberatan terhadap praktek kremasi dengan dasar bahwa hal itu tidak mengakui bahwa suatu hari Allah akan membangkitkan tubuh kita dan menyatukannya dengan jiwa/roh kita (1 Korintus 15:35-38; 1 Tesalonika 4:!6). Ini mungkin menjadi masalah bagi orang-orang tertentu.
Namun, fakta bahwa tubuh dikremasikan tidaklah menambah kesulitan bagi Allah untuk membangkitkannya. Tubuh-tubuh orang-orang Kristen yang meninggal ribuan tahun yang lalu sekarang ini juga sudah menjadi abu sama sekali. Hal ini tidak akan pernah menghalangi Allah membangkitkan tubuh mereka.
Kremasi sebenarnya tidak melakukan apapun, kecuali “mempercepat” proses berubahnya tubuh menjadi debu.
Allah mampu membangkitkan tubuh orang-orang yang dikremasikan dan orang yang tidak dikremasikan. Soal penguburan atau kremasi termasuk dalam wilayah kebebasan bagi orang Kristen untuk putuskan sendiri. Orang, atau keluarga yang mempertimbangkan hal ini haruslah berdoa memohon hikmat (Yakobus 1:5) dan menaati keyakinan yang timbul.
BACAAN YANG LEBIH PANJANG DAPAT DIBACA PADA ARTIKEL DIBAWAH INI
BOLEHKAH ORANG KRISTEN DIKREMASI?
Pdt. Budi Asali, M. Div
http://pelangikasihministry.blogspot.co.nz/2008/01/bolehkah-orang-kristen-dikremasi.html