PEMULIHAN UMAT ALLAH


PEMULIHAN UMAT ALLAH
Nas : Yer 33:1-26
Pasal ini kembali berbicara tentang pemulihan Israel dan Yehuda kepada perdamaian, kemakmuran, dan keutuhan rohani. Nubuat Yeremia menjangkau lebih jauh daripada kembalinya para buangan dari Babel; ia meramalkan hari-hari ketika Yesus Sang Mesias akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi.

PEMULIHAN ATAS INISIATIF ALLAH
Yer 33:1-13
Banyak kebenaran firman Tuhan tentang penderitaan yang sudah kita pelajari dan pahami. Namun ketika kita benar- benar sedang dalam penderitaan, mengapa kebenaran- kebenaran yang sudah kita ketahui itu seringkali tiba- tiba tidak bermakna. Melalui pasal penutup dari Kitab Penghiburan (pasal 31-33), kita akan melihat apa yang Allah perintahkan kepada Yeremia ketika ia sedang bergumul dalam penderitaan bangsanya dan dirinya.
Firman Allah datang lagi kepada Yeremia ketika ia masih sebagai tawanan raja Zedekia dan Yerusalem masih dikepung oleh Babel. Kondisi hati dan jiwa Yeremia pasti gundah-gulana sebab ia mengetahui bahwa Yehuda tidak mungkin terlepas dari cengkeraman dan keganasan Babel. Bangsa Yehuda akan mengalami penderitaan yang dahsyat. Yeremia pun tidak akan terluput. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Yeremia? Allah memerintahkan Yeremia untuk memohon penyataan Allah yang lebih besar (3).
Umat Tuhan dipanggil untuk menyaksikan dan mengantisipasi tindakan-tindakan Allah yang tak terpahami (3), serta bagaimana Ia mengembalikan umat-Nya pada keadaan yang semula (7).
Pertama, efek perang yang menyengsarakan umat Tuhan, yang Dia timpakan di dalam murka-Nya kepada kota Yerusalem dan penduduknya (4-5, 10, 12a), dipulihkan. Kesehatan, kesejahteraan, dan keamanan akan menjadi atmosfir baru Yerusalem (6). Kedua, Allah meniadakan efek dosa yang begitu menjerat umat pada masa lampau (8). Hasil pemulihan itu di satu sisi menimbulkan sukacita dan sorak sorai umat Tuhan dalam bentuk ibadah syukur di rumah Tuhan (11), di sisi lain Allah dipermuliakan dan dihormati segala bangsa (9).
Semua ini menjadi petunjuk kuat akan kepedulian dan kasih Allah yang tak pernah pudar atas umat-Nya. Betapa pun jahat dan najisnya mereka karena pelanggaran dan dosa mereka, sehingga harus dihukum Allah dengan dahsyat, Allah tetap menginginkan pertobatan sehingga Ia bisa mengampuni dan memulihkan mereka. Karena itu, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bertobat. Raihlah tangan-Nya yang diacungkan pada Anda, agar belas kasih dan pengampunan-Nya menjadi milik Anda.
Renungkan: Saat kita masih berdosa, Yesus sudah mati untuk menebusnya. Saat kita masih menjadi seteru-Nya, Dia telah mendamaikan kita dengan Bapa (Rm. 5:8, 10).

PEMULIHAN LEWAT TUNAS DAUD
Yer 33:14-26

Kepastian pemulihan kembali dikumandangkan pada perikop ini lewat Tunas Daud yang akan menegakkan keadilan dan kebenaran di negeri Israel sehingga umat Tuhan mengalami damai sejahtera (15). Sepasti apakah pemulihan itu? Sepasti hadirnya siang dan malam yang merupakan penetapan Allah atas alam semesta ini (20-22).
Bagaimanakah pemulihan itu akan terjadi? Dengan membangkitkan kembali dua lembaga pemerintahan yang memimpin Israel sejak permulaan berdirinya mereka (17, 18). Pertama, Tuhan akan meneguhkan perjanjian-Nya dengan Daud dan keturunannya bahwa mereka akan menjadi raja turun temurun di Israel (2Sam. 7:12-16). Sebenarnya selama ini perjanjian itu belum pernah dibatalkan walaupun dikhianati berulang kali oleh keturunan Daud. Pukulan dan hukuman yang jatuh kepada raja keturunan Daud yang tidak setia pada Tuhan sebenarnya menunjukkan kesetiaan Tuhan pada perjanjian-Nya itu (ay. 14).
Kedua, Tuhan memulihkan lagi ibadah Israel dengan membangkitkan lagi pelayanan suku Lewi. Suku Lewilah yang dulu dipercaya untuk mengelola ibadah di kemah suci/bait Allah (Bil 3-4), secara khusus keturunan Harun sebagai imamnya. Bait Allah memang harus dihancurkan karena lebih menjadi berhala daripada fasilitas ibadah. Namun dengan keimaman yang diperbarui, ibadah pun menjadi berkenan kembali kepada-Nya.
Puji Tuhan, Yesus Kristus adalah Raja Mesias, keturunan Daud dan sekaligus Imam Besar yang melampaui keimaman Harun untuk memimpin satu umat baru yang melampaui kebangsaan Israel. Melalui Dia, Allah membangun kembali umat-Nya yang melintasi suku, budaya, bangsa, dan bahasa. Kita yang beriman pada Tuhan Yesus adalah umat-Nya oleh anugerah. Marilah kita menyatakan komitmen dan kesetiaan kita dengan tidak lagi mengulang dosa masa lampau.
Renungkan: Yesus adalah Nabi, Raja, dan Imam. Melalui dan di dalam Dia, kita beroleh relasi abadi dengan Bapa.

SUMBER :
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=24&chapter=33&verse=1
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=24&chapter=33&verse=14