3.2.1 Providensi Allah Dalam Nubuat Nabi Yesaya

Dalam konteks nubuat yang ditujukan Yesaya kepada para tokoh

1.Yesaya 3:14-15 menegaskan demikian:

TUHAN bertindak sebagai hakim atas tua-tua dan pemimpin-pemimpin umat-Nya: ‘Kamulah yang memusnahkan kebun anggur itu, barang rampasan dari orang yang tertindas tertumpuk di dalam rumahmu. Mengapa kamu menyiksa umat-Ku dan menganiaya orang-orang yang tertindas?’ demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta alam. (TB LAI).

2.Berikutnya dalam konteks yang sama, Yesaya juga memperingatkan Efraim dan penduduk Samaria sebagai simbol dari bangsa Israel akan hukuman yang akan mereka terima, karena salah satu dosa ketidakadilan dan kelaliman, ditujukan pula kepada orang lemah dari bangsa orang-orang Yehuda (Yesaya 10:1-2[18]).

3.Dan masih dalam konteks yang sama, Yesaya juga mengingatkan bangsa Israel perihal akan datangnya Raja Damai yang akan di sertai Roh Tuhan, di mana Ia akan memutuskan segala sesuatunya berdasarkan roh hikmat dan pengertian yang ada pada dirinya, dan terkhusus dalam memutuskan pelbagai perkara dari orang-orang yang lemah dan tertindas dari bangsa orang-orang Yehuda. Yesaya 11:4 menegaskan demikian:

Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. (TB LAI).

4.Dalam konteks nubuat yang ditujukan Yesaya kepada sejumlah bangsa-bangsa lain yang hidup di sekitar bangsa Israel. Allah memperingatkan bangsa-bangsa tersebut akan penghukuman yang akan mereka terima, karena pelbagai dosa yang mereka lakukan. Salah satu nubuat yang ditujukan kepada bangsa Filistin dalam tahun matinya raja Ahas, Yesaya menubuatkan suatu janji bagi orang yang hina dan miskin dalam Yesaya 14:30 demikian:

Yang paling hina dari umat-Ku akan mendapat makanan dan orang-orang miskin akan diam dengan tenteram, tetapi keturunanmu akan Kumatikan dengan kelaparan, dan sisa­sisamu akan Kubunuh.” (TB LAI).

5.Sementara dalam konteks nubuat Yesaya yang lebih bemuansa eskatologis bagi masa depan dunia. Yesaya menegaskan ucapan syukumya kepada Allah atas pemusnahan musuh dan dalam kaitannya dengan pertolongan Allah atas orang yang lemah dan miskin di dalam Yesaya 25:4 .

Dan lebih jauh, Yesaya juga bemubuat akan tindakan yang akan di lakukan Allah melalui orang-orang sengsara atas musuh-musuh Allah, sesuai dengan rancangan­Nya.[19]

Tetapi dalam nuansa yang tidak lagi bemada penghukuman, Yesaya juga bemubuat dalam konteks keselamatan yang ditujukan Yesaya bagi bangsa yang berada di dalam pembuangan (Babylonia). Allah menjanjikan perihal kebangkitan seorang pembebas, di mana TUHAN sendiri yang akan menjadi pembebas, namun Ia akan di-inkamasikan dari keturunan IsraelN akub dan dalam hal ini juga akan menjadi pembebas bagi orang miskin dari bangsa Israel dalam zaman itu dan juga bagi seluruh bangsa di segala zaman. (Yesaya 41: 17)

 

6.Yesaya juga menegaskan nubuat Allah yang kemudian akan diucapkan kembali dalam masa hidupnya Yesus Kristus di dalam Sinagoge di Yerusalem. Yesaya 61:1 menubuatkan demikian:

Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang­orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. (Yes 61:1 TB LAI).

Sebuah nubuatan mesianik yang ditujukan kepada setiap orang miskin, dalam pemahaman kemiskinan baik secara materi, miskin secara sosial, dan yang terpenting kepada setiap orang berdosa (miskin secara rohani).

 

SUMBER: Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama

Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama