3.3.1 Providensi Allah Dalam Kitab Ayub

Tema dari kitab Ayub adalah mempelajari penderitaan. Di mana kunjungan dan percakapan Elifas, Bildad, dan Zofar, serta pidato Elihu mempakan bagian yang dapat menggambarkan sikap Ayub dalam menghadapi pelbagai percobaan (Ayub 3-37). Berikut beberapa bagian dari percakapan yang dimaksud yang berbicara tentang orang miskin dan problema hidup di dalamnya.

Elifas (seorang yang melambangkan orang yang berpengetahuan) menegur Ayub, dengan menunjuk Ayub layaknya orang miskin (yang meupakan gambaran orang berdosa) yang semestnya tidak mengeluh dan hanya berharap kepada Allah?[27]

Sementara Zofar (seorang yang suka memperbincangkan benar salahnya suatu hal) menegur Ayub, dengan menunjuk Ayub layaknya orang fasik akan menerima ganjaran dari Allah, bahkan memohon pertolongan kepada orang miskin, salah satunya karena dosa-nya sebelumnya atas orang miskin; jika Ayub tidak segera kembali kepada Allah.[28]

Yang menarik, ketika Ayub berupaya membela dirinya dari teguran Allah melalui Elifas, dengan mengingatkan ketidakadilan Allah yang seperti menutup mata atas kejahatan orang-orang lain (di mana salah satunya kejahatan mereka atas orang miskin), tetapi Allah tidak menjatuhkan hukuman yang setimpal atas mereka?[29]

Berikutnya, Ayub juga teringat akan masa indah di masa lalunya, di mana salah satu peristiwa yang diingatnya adalah di saat ia menolong orang sengsara dan anak piatu, serta ia menerima ucapan berkat pada saat itu. Tetapi di saat Ayub menderita, mereka justm menertawakan-nya.[30] Suatu kontradiksi yang membuat Ayub mengingatkan Allah atas keperduliannya dahulu atas orang miskin.[31]

Sedangkan bagian terakhir dari Ayub yang terkait dengan orang miskin adalah di saat Elihu mengingatkan Ayub bahwa Allah tidak berlaku curang dan hanya orang berdosa yang dihukumnya. (Suatu perkataan yang seakan-akan hendak mengingatkan Ayub, bahwa Ia sesungguhnya sedang dicobai dan bukan sedang dihukum).[32]

SUMBER: Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama

Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama