SAAT IMAN DAN AKAL BERBENTURAN:
ALAM SEMESTA MENURUT AJARAN ALKITAB DAN EVOLUSIONISME
oleh: Fanny Y. M. Kaseke, SP., M.Th.
KESIMPULAN
Ketika Iman dan Akal berbenturan, orang percaya harus bagaimana? Atau apakah memang benar Iman dan akal selalu berbenturan? Oleh sebagian orang, dua hal ini nampaknya sengaja dibenturkan; kubu yang satu bersifat apriori terhadap Iman (Bible), sementara yang lain terlalu anti terhadap ilmu pengetahuan (science).
Akan tetapi, sesungguhnya Alkitab maupun sains sama-sama adalah penyataan Allah. Alkitab adalah penyataan khusus Allah, sedangkan sains adalah penyataan umum Allah. Penyataan umum memiliki arti yang benar jika dipahami dalam kerangka penyataan khusus, sementara penyataan khusus mendapat penjelasan yang memadai dengan mamahami penyataan umum.
Sains bukan produk “salah” dari Allah, tetapi justru merupakan “alat” berguna bagi manusia. Tetapi sebagaimana yang lainnya, sains harus digunakan dengan benar oleh manusia. Penggunaan benar inilah yang dicoba dilakukan oleh sebagian teolog untuk mencoba memadukan ajaran Alkitab dengan kenyataan alam tentang adanya evolusi (perubahan secara lambat yang terjadi di alam) – bukan evolusionisme yang merupakan teori ateis, yang dikemukakan oleh sebagian orang yang apriori terhadap Alkitab dan ajaran Kristen.
Maka, evolusionisme dalam kajian pada artikel ini bertentangan dengan ajaran Alkitab, akan tetapi ajaran bahwa Allah ikut serta memelihara ciptaan-Nya hingga kini (providensia Allah) – yang sejalan dengan wawasan dunia teistik, di mana Allah terus berkarya hingga kini (tidak berhenti pada hari keenam) terbuka untuk diterima dan dikaji lebih jauh.