MAMPU MEMULAI DAN MAMPU MENYELESAIKANNYA
Filipi 1:1-11
PEMBUKAAN
1.BAnyak Proyek dimulai dengan upacara megah tetapi terbengkalai ditengah jalan karena berbagai hal dan alasan dan kalau itu terjadi bukan sesuatu yang mengherankan. Biasanya alas an kuat yang dikemukakan adalah itu diluar kemampuan kami mengatasi berbagai persoalan yang kami hadapi.
2.Manusia dan masyarakat suatu kota dimana mereka hidup mempunyai ratusan mungkin juga ribuan proyek dimana dapat dipastikan ada saja proyek yang gagal karena diluar kemampuan developernya untuk mengatasi berbagai halangan dan kesulitan baik itu soal keuangan, perizinan dan soal soal lainnya. Tuhan Allah juga mempunyai proyek besar bagi manusia. Apakah dalam hal ini mungkin juga Allah gagal? Allah tidak dapat menyelesaikan proyekNya? Apakah dalam hal ini Allah hanya dapat memulai sesuatu tanpa dapat menyelesaikanNya? Atau kemungkinan lain Allah mampu memulai dan Dia mampu pula menyelesaikan apa yang Dia mulai. Mari kita dalami masalahnya melalui bacaan kita dari Filipi 1:1-11.
JEMAAT FILIPI
1.Filipi adalah sebuah kota. Dikota ini berdiri sebuah jemaat yang disebut oleh rasul Paulus sebagai jemaat di Filipi. Pengertian kita di Filipi cuma ada satu jemaat, sehingga surat yang ditujukan kepada mereka pasti akan tiba dialamat yang dimaksudkan. Berbicara tentang jemaat Filipi tentunya kita juga akan tertarik untuk mengetahui akan sejarahnya. Setiap jemaat mempunyai sejarahnya sendiri. Kalau ada 10 jemaat maka akan ada sepuluh kisah sejarah bagaimana jemaat itu sampai berdiri. Beberapa jemaat masa kini mempunyai catatan sejarah yang teliti dan beberapa yang lain menuangkan kita dalam buku kehidupan. Katakanlah ketika jemaat itu berusia sepuluh tahun mereka menerbitkan buku kehidupan berisi catatan perjalanan pelayanan mereka selama 10 tahun.
2.Kembali kepada jemaat Filipi kita mendapatkan catatan mengenai hal itu kalau kita membaca Kisah Para Rasul fasal 16. Disana kita membaca akan kisah perjalanan penginjilan rasul Paulus. Rasul Paulus mempunyai rencana penginjilan mengunjungi kota kota yang hendak ditujunya, tetapi dalam pada itu ia tetap terbuka kepada pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus menyodorkan rencana yang lain. Rasul Paulus mengikuti pimpinan Roh Kudus sehingga ia tiba dikota Filipi. Dari rasul kita dapat belajar bahwa dalam pelayanan pekerjaan Tuhan boleh boleh saja kita mempunyai rencana, tetapi kita tidak boleh kaku. Dalam melaksanakan rencana kita harus terbuka kepada pimpinan Roh Kudus yang kadang kadang mempunyai rencana lain. Hal yang sama berlaku dalam kehidupan pribadi pribadi.Kita mempunyai rencana tetapi kita harus terbuka kepada perubahan kalau Roh Kudus menghendaki lain.
3.Paulus di Filipi dipertemukan dengan Lidia seorang Yahudi penjual kain ungu. Lidia mendengar injil Yesus Kristus. Ia memutuskan menerima Kristus sebagai juru selamat dan dibaptiskan bersama sama dengan seisi rumahnya. Buat kita yang hidup dalam masyarakat yang aman dan toleran tindakan Lidia kita anggap biasa biasa saja. Tidak ada nilai yang terlalu fantastis. Tetapi kalau kita perhatikan masyarakat waktu itu, kita akan berpendapat lain. Patut kita ingat bahwa Lidia hidup dalam konteks agama Yahudi diperantauan dikota Filipi. Orang orang Yahudi sangat fanatic berpegang kepada agamanya. Bagi orang yang meninggalkan agama Yahudi dan berpegang agama baru agama Kristen sudah dapat dipastikan Lidia akan dikucilkan. Lain dari itu Lidia sebagai pedagang, sebagai bisniswoman, ia juga adalah orang terpandang dalam masyarakat Romawi kota Filipi. Masyarakat Romawi sudah dapat menerima keberadaan agama Yahudi, tetapi tidak demikian terhadap agama Kristen. Kini Lidia menjadi orang Kristen. Tindakannya menimbulkan resiko ia juga akan dijauhi orang Romawi terrmasuk rekan rekan dagangnya. Kalau ini terjadi maka ini merupakan suatu resiko ekonomi. Perdagangannya dapat merugi. Buat orang yang lebih mementingkan uang tentu hal tersebut akan dihindari. Mereka akan pikir pikir dulu menjadi orang Kristen. Tidak demikian halnya dengan Lidia. Dalam iman ia bertindak menjadi orang Kristen. Dalam imannya ia juga mempercayakan diri kepada pemeliharaan Tuhan.
4.Iman dan keberanian bertindak Lidia patut kita teladani ditengah dunia masa kini dimana orang bertindak lebih mendahulukan uang atau karir dari pada iman kepada Kristus. Istilahnya mereka ini beritindak bijaksana karena mereka selalu bertindak berdasarkan situasi dan kondisi. Banyak kali karena situasi dan kondisi orang meninggalkan Kristus atau tidak sedrastis itu mereka menyembunyikan Kristus. Mereka menjadi Kristen sembunyi sembunyi seperti Nikodemus yang sembunyi sembunyi menggagumi Yesus dan mencari Yesus diwaktu malam.
5. Tuhan memberkati penginjilan di Filipi dengan pertobatan Lidia dan dengan pertobatan jiwa jiwa lainnya sehingga terbentuklah sebuah jemaat di Filipi. Sebuah jemaat seperti di Filipi senantiasa ditempatkan/ditanamkan disuatu tempat. Dimulai dengan beberapa jiwa dan kemudian berkembang dan bertumbuh. Pengalaman seperti itu juga yang pasti kita alami dijemaat dimana kita berjemaat. Setelah kita bertumbuh dan menjadi besar janganlah lupa agar kita tidak mandeg atau berhenti disuatu tempat. Disana merasa aman dan nyaman. Banyak kawan dan banyak kegiatan disana. Yang harus kita pikirkan lagi adalah perluasan injil. Injil Tuhan adalah dinamis dan mengingat pula perintah Tuhan Yesus sendiri Injil tidak boleh dikurung disuatu tempat tertentu . Proses mula mula harus diulangi lagi. Injil harus dibawa ketempat lain yang berbeda. Disana akan terkumpul lagi sejumlah orang percaya dan kemudian menjadi sebuah jemaat yang lain.
6.Itu yang dilakukan Paulus. Setelah Filipi ia juga pergi kekota kota lain untuk menyebarkan injil. Disini jemaat Filipi mendapat pujian karena ikut mengambil bagian dalam pekabaran injil Paulus. Di ayat 5 dibacaan kita membaca rasul menulis:”Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam berita injil.”Apa arti kalimat ini? Kata persekutuan sangat popular bahkan saling populernya tiap pertemuan kita sebut persekutuan. Persekutuan minum kopi warung kopi dan persekutuan makan di direstoran. Apa saja yang dilakukan disana? Tidak lain hanya minum kopi dan makan makan. Tidak lebih.Tidak kurang.Karena semua yang terlibat orang Kristen maka disebutlah persekutuan minum kopi dan persekutuan makan.
7.Kata persekutuan atau fellowship mempunyai arti yang lebih dalam dari itu. Kata fellowship berasal dari kata Yunani; koinonia. Arti semula mempunyai substansi bisnis. Jika dua orang bersepakat untuk membuka usaha perikanan,maka mereka dikatakan berada dalam koinonia. Mereka berdua mempunyai visi yang sama, untuk itu mereka sepakat untuk menamam modal dan bekerja bersama sama untuk menjalankan roda bisnis dan meraih untung sebagaimana yang mereka rencanakan. Kalau kata koinonia dipakai dalam dunia penginjilan atau gereja itu berarti kita mempunyai visi yang sama dan oleh karenanya kita bersedia investasi dalam bentuk uang, tenaga, waktu, dllnya untuk kepentingan kemajuan injil dan kemajuan pekerjaan gereja .
8.Kalau dikatakan jemaat Filipi terlibat dalam persekutuan Berita Injil ini berarti bahwa mereka ikut mendukung pekerjaan penginjilan rasul Paulus dalam membangun jemaat Filipi dan juga dalam pekabaran injil ditempat tempat lain. Di Filipi 4:16 kita membaca pengakuan rasul Paulus demikian Karena di Tesalonika pun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
Dalam konteks jemaat kita, anda anda sekalian kalau memberikan persembahan kolekte anda juga ikut bersekutu dengan berita injil atau ikut berpartisipasi atau berpartnership dalam usaha pemberitaan injil. Karena dengan persembahan saudara pekerjaan gereja dapat berjalan lancar sehingga pekabaran injil melalui mimbar gereja dapat terus dilangsungkan. Pembangunan jemaat dapat dilanjutkan. Ketika uang persembahan itu juga disalurkan ketempat lain usaha pekabaran injil tidak terhenti.
IA MEMULAI, IA MENYELESAIKAN (ayat 6)
1.Jemaat Filipi yang bersekutu dalam berita Injil adalah jemaat yang telah menikmati keselamatan Allah sehingga mereka juga rindu agar berita injil yang menyelamatkan tadi dapat terus disebar luaskan. Kemudian rasul Paulus dalam Filipi 1:6 menggaris bawahi bahwa keselamatan yang dinikmati jemaat adalah karya Tuhan Allah. Memang didalamnya ada usaha rasul yang membawa kabar keselamatan, tetapi kalau sampai ada orang orang yang diselamatkan rasul merefer itu sebagai karya Allah. Dikatakan dalam ayat 6 demikian: aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia yang memulai pekerjaan baik diantara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
2.Rasul Paulus menyatakan keyakinannya. Ia tidak ragu ragu bahwa Allah yang menjadi pemegang peran utama dalam keselamatan anggota anggota jemaat di Filipi. Itu juga harus menjadi keyakinan kita bahwa Allahlah yang menyelamatkan. Dengan demikian yang menyelamatkan itu bukan rasul, bukan nabi, bukan pendeta, bukan kawan yang membawa injil, tetapi Allahlah yang menyelamatkan. Dalam hal keselamatan ini dikatakan Ia yang memulai pekerjaan yang baik. Pekerjaan yang baik ini adalah keselamatan tadi. Allah yang memulai. Bahasa Yunaninya dipakai kata enarchomai atau memulai. Kata ini hanya dipakai disini dan di Galatia 3:3. Kata memulai atau enarchomai dipakai ketika seseorang memulai mempersembahkan korban dalam sebuah acara agama. Upacara korban dimulai dengan menaburkan butir butir jelai keatas korban yang akan dipersembahkan.
3.Dalam konteks keselamatan Kristen maka dikatakan Allahlah yang memulai keselamatan. Dia yang berinisiatif, Dia yang membuat rencana keselamatan sebelum dunia ini dijadikan (Efesus 1:4-5), Dia juga yang mengutus Yesus Kristus sebagai Juru Selamat untuk menemui dan menyelamatkan kita manusia berdosa. Dari uraian ini jelas sudah bahwa keselamatan bukannya dimulai ketika kita mengaku iman kepercayaan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan jurus selamat kita. Jauh sebelum itu Allah sudah menyediakan dan mempersiapkan keselamatan itu untuk kita. Dan berita suka cita lebih lanjut adalah bahwa Ia yaitu Allah yang memulai pekerjaan keselamatan didalam kita, pekerjaan keselamatan diantara kita, Dia juga yang akan menyelesaikanNya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. Keselamatan yang akan diselesaikan disini adalah keselamatan individual tiap tiap dari kita dan juga keselamatan kita sebagai umat Tuhan.
4.Ketika pasukan udara Hitler menyerang London secara bertubi-tubi di perang dunia II dan membuat orang orang London merasa gentar, maka Winston Churchill perdana menteri Inggris berpidato kepada penduduk London. Kalimat kalimat pendek yang penduduk London dengar dari Churchill adalah :Never give up! Never, never, never, give up! Jangan menyerah. Jangan menyerah. Kalimat ini memberi semangat kepada penduduk London untuk meneruskan perlawanan kepada pasukan Jerman. Penduduk London akan membantu apa yang mereka dapat lakukan untuk melawan Jerman.
5.Bagaimana dengan hidup Kristen kita dalam berperang dengan dosa? Apakah kita merasa lelah? Apakah kita merasa gentar dan takut akan serangan serangan dari si iblis? Apakah rasanya kita ingin menyerah saja? Perkataan Churchill tadi kiranya kita ingat:”Jangan Menyerah! Jangan Menyerah!.” Jangan menyerah dalam hidup Kristen kita walaupun pencobaan datang bertubi tubi. Disana sini kita kalah dalam pencobaan. Kadang kadang kita jatuh dalam dosa. Kitapun bertanya, apakah aku dapat kehilangan keselamatanku. Ingat kalaupun kita jatuh bangun Allah tidak menyerah dengan kita. Ingat bahwa Allah yang telah memulai keselamatan dalam kita, Ia akan meneruskanNya sampai pada kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Itu berarti Allah tidak pernah meninggalkan kita dalam perjuangan melawan dosa. Ia akan mendampingi kita menghadapi segala pencobaan. Ia akan membangunkan kita kalau kita jatuh. Pegang jaminan ini bahwa Allah yang memulai keselamatan dalam diri kita, Dia juga yang akan menyelesaikanNya. Ini pasti dan ini menjadi keyakinan rasul Paulus dan hendaknya menjadi keyakinan kita juga.
BAGIAN YANG HARUS KITA LAKUKAN
1. Dalam perjalanan hidup sebagai orang Kristen kita juga harus melakukan apa yang menjadi bagian kita untuk membangun suatu hidup Kristen yang menarik dan menjadi kesaksian yang indah. Mengingat itu maka rasul menaikkan doa kepada Tuhan Allah bagi orang orang Kristen di Filipi. Doa ini merupakan isi hati Allah dimana Allah rindu melihat orang orang Kristen yang bertumbuh. Adapun doa rasul berbunyi demikian seperti yang dapat kita baca di Filipi 1: 9-11 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
2.Dikisahkan mengenai seorang Kristen pemilik toko kecil yang menjual sayur, buah dan berbagai keperluan sehari-hari. Sebagai seroang Kristen ia berbaik hati mengizinkan para langganannya untuk menghutang. Tentu saja oleh karenanya banyak orang dikota itu menjadi langganannya. Cuma disayangkan orang itu senang dan mudah menghutang tetapi enggan membayar, yang lainnya alasannya lupa membayar, sebelum hutang yang satu dilunasi, mereka sudah menghutang lagi. Pemilik toko ini penuh kasih yang dengan murah hati membiarkan langganannya untuk menumpuk hutang hutangnya dari satu tagihan kepada tagihan yang lainnya. Suatu hari pemilik toko ini mulai menyadari akan kesulitan yang dihadapi dirinya. Ia memberi hutang kepada banyak orang tetapi ia sendiri harus membayar semua barang yang dibelinya. Dan ia sendiri tidak mendapatkan fasilitas untuk berhutang berlama-lama. Ia menghadapi kebangkrutan kalau tidak ada tindakan yang diambilnya.
Ia mendapatkan idea yang cemerlang. Ia membuat pengumuman dipapan didepan tokonya. Disana dituliskan: Dalam waktu 30 hari harap semua langganan yang menghutang sudah setahun diharapkan melunasi hutangnya. Mereka yang lalai, nama nama mereka akan dicantumkan dalam papan pengumuman. Pengumuman itu membuahkan hasil. Banyak yang membayar hutangnya, beberapa diantara mereka segera berjanji akan segera melunasi hutangnya.
3.Dari kisah tadi kita dapat menarik kesimpulan pemilik toko Kristen tadi tahu apa yang baik, melakukan yang baik dan tindakannya menghasilkan buah yang baik pula. Itulah yang dimaksudkan oleh rasul Paulus agar orang Kristen tahu apa yang baik, melakukan yang baik dan menghasilkan buah yang baik. Orang Kristen diharapkan mempraktekkan kasih, tetapi bukan kasih yang buta, kasih yang serampangan saja . Kasih yang dimaksudkan adalah kasih yang berpengetahuan dan dapat membeda bedakan apa yang baik dan apa yang jahat. Dalam bahasa Inggrisnya True Christian love knows what is best. (It is knowledgeable and discerning.)
Selanjutnya dikatakan bahwa True Christian love does what is best. (It is sincere and blameless.) KasihKristen melakukan yang baik yaitu melakukan yang tulus dan tidak bercacat).
Terakhir True Christian love produces what is best. (It is filled with the fruit of righteousness … to the glory and praise of God.) Kasih Kristen menghasilkan buah yang baik yaitu buah buah kebenaran yang membawa puji dan kemuliaan bagi Allah.
4.Kasih jenis tadi diharapkan bukan statis tetapi terus berkembang dan bertumbuh. Bukan itu saja dikatakan, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Kitapun bertanya dengan kondisi kita apakah kita mungkin melaksanakan itu. Dari kaca mata manusia sulit sekali itu terlaksana dalam hidup kita. Tetapi ingat Tuhan senantiasa mempunyai pandangan yang lain. Mari kita bayangkan misalnya pada menjelang akhir masa pelayanannya Tuhan Yesus pergi ke badan konsultasi managemen. Tuhan Yesus minta pendapat ahli mengenai murid muridNya yang sebentar lagi akan menjadi pimpinan badan usaha Yesus yang disebut gerejua. Menurut pendapat ahli rekrutmen dari badan konsultasi tadi semua murid Yesus mendapat penilaian negative kecuali satu orang saja yang tidak mendapat penilaian negatif. Petrus dikatakan sebagai orang yang pemarah dan kurang kontrol diri.. Yakobus dan Yohanes dinilai sebagai orang yang mementingkan diri dan hanya mencari keuntungan diri. Thomas terlalu kritis, banyak bertanya dan ini akan membuat pimpinan cape menghadapinya. Matius sesuai dengan penilain Koran ekonomi saat itu sudah masuk daftar hitam (ingat karena ia dulunya ia adalah seorang pemungut cukai). Yakobus dan Tadeus memiliki kecenderungan radikal dan mungkin mereka menderita depresif maniak. Hanya seorang saja yang dinilai mempunyai potensi yang baik sebagai pimpinan. Orang ini memiliki kemampuan, banyak akal, kesan baik kepada orang lain dan mempunyai koneksi dengan pejabat pejabat tinggi. Siapakah orang ini? Dia tidak lain adalah Yudas.
Penilaian Tuhan Yesus tidak sama dengan penilaian ahli managemen rekrutkmen tadi. Boleh dikata penilain ahli tadi salah besar karena ternyata Yudas adalah seorang penghianat yang menjual Tuhan Yesus karena memang ia banyak akal dan mempunyai koneksi dengan pejabat pejabat tinggi. Terhadap murid murid lain yang mendapat penilaian negatif, Tuhan mempunyai penilaian lain. Tuhan tidak melihat apa yang terlihat, tetapi Tuhan melihat kemungkinan lain dan potensi lain kalau mereka berserah dan dikuasa Roh Kudus. Penilaian Yesus benar dan para muridNya menjadi tokoh dan pimpinan gereja yang berhasil.
Mengingat itu semua jangan kita berkecil hati dengan diri sendiri. Jangan terpaku pada penilaian diri terhadap diri sendiri. Tuhan Yesus melihat kemungkinan lain. Ia dapat berkarya dapat menghasilkan perkara besar melalui kehidupapan kita. Kalau Roh Kudus bekerja maka kasih dalam diri kita akan melimpah limpah dengan pengetahuan akan kehendak Allah dan pengertian yang dapat membedakan apa yang baik dari apa yang jahat.
5.Selanjutnya diharapkan agar orang Kristen itu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Kata suci sebenarnya harus diterjemahkan secara harafian sebagai tulus, dimana bahasa Yunaninya adalah eilikrines secara harafiah berarti diuji oleh sinar matahari. Kata tulus dalam bahasa Inggris memakai istilah sincere yang berasal dari bahasa latin yang berarti „tanpa lilin’’. Dalam konteks masyarakat Romawi pedagang barang seni yang curang akan menambal patung seni yang retak dengan lilin sehingga patung yang retak kelihatan patung yang bagus tidak ada cacatnya. Pembeli yang membeli patung itu kemudian akan menaruhnya ditaman,kemudian ketika keesokan harinya patung itu kena sinar matahari maka tambalan lilin itu akan mencair sehingga tampaklah bagian yang cacat dari patung tadi . Untuk mencegah kejadian seperti itu para pedagang yang jujur akan memberi label pada patungnya perkataan sincerus artinya tanpa lilin. Dengan kata lain patung tersebut keadaannya baik dan tanpa cacat.
Tuhan menghendaki agar kita sebagai orang Kristen, sebagai manusia baru didapati sincere, tulus, tanpa cacat atau dalam bahasa yang lebih populer kita didapati suci menjelang hari Kristus. Sehingga kehidupan yang demikian akan mendatangkan puji dan kemuliaan bagi Allah.
PENUTUP
Allah yang telah memulai mengerjakan keselamatan dalam diri kita, Dia juga yang akan menyelesaikanNya. Dalam Ia menyelesaikan, maka Ia terus memproses kita. Dalam proses itu mungkin kita melewati hari hari gelap, mungkin hari hari yang menyakitkan dan tidak menyenangkan. Mungkin kita akan berontak dan melawan, tetapi Allah tidak pernah menyerah dengan kita. Allah akan terus mengerjakan keselamatan itu tanpa mengenal lelah dan tanpa pernah menyerah. Yakinklah bahwa Ia akan menyelesaikan apa yang telah dimulaiNya. Yakinlah pula hasil akhir yang baik ketika Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya. Kita semua nanti akan diubahkan menjadi seperti Kristus. Dalam keyakinan dan pengharapan ini mari kita melanjutkan perjalanan hidup kita sebagai orang Kristen. Amin.