https://id.wikipedia.org/wiki/Glossolalia
7.1.LINGUISTIK
Suku-suku kata yang membentuk glossolalia biasanya tampak seperti reorganisasi fonem yang tidak berpola dari bahasa ibu seseorang yang mengucapkannya; jadi glossolalia orang-orang dari Rusia, Inggris, dan Brasilia bisa berbeda satu sama lain, tetapi secara samar masing-masing menyerupai bahasa Rusia, Inggris, dan Portugis. Kebanyakan ahli bahasa pada umumnya menganggap kebanyakan glossolalia kurang/tidak memiliki semantik, sintaksis, maupun morfologi.[21]
7.2.PSIKOLOGI
Studi ilmiah pertama mengenai glossolalia dilakukan oleh psikiatris Emil Kraepelin sebagai bagian dari penelitiannya mengenai perilaku linguistik pasien-pasien skizofrenia. Pada tahun 1927, G.B. Cutten mempublikasikan bukunya Speaking with tongues; historically and psychologically considered (Berbicara dalam bahasa lidah; kajian historis dan psikologis), yang dianggap sebagai standar dalam literatur medis selama bertahun-tahun. Seperti Kraepelin, Cutten menghubungkan glossolalia dengan skizofrenia dan histeria.
Pada tahun 1972, John Kildahl mengambil perspektif psikologis yang berbeda dalam bukunya The Psycholgy of Speaking in Tongues (Psikologi Bahasa Lidah). Ia menyatakan bahwa glossolalia bukan merupakan gejala sakit jiwa dan para pengguna glossolalia (glossolalis) justru mengalami penyembuhan dari kondisi stres. Namun, ia mengamati bahwa para glossolalis cenderung memiliki kebutuhan lebih besar akan figur yang memiliki otoritas dan tampaknya mereka sering mengalami kemelut dalam hidupnya.
Nicholas Spanos menggambarkan glossolalia sebagai kecakapan yang dapat dipelajari, di mana tidak diperlukan kondisi tak sadarkan diri/kerasukan yang untuk mengalaminya dalam publikasi “Glossolalia as Learned Behaviour: An Experimental Demonstration” (“Glossolalia sebagai Perilaku yang Dapat Dipelajari: Sebuah Demonstrasi Eksperimental”), tahun 1987. Hal ini juga dikenal sebagai simplex communication.
7.3.GLOSSOLALIA dalam kebudayaan pop
Neal Stephenson mengarang sebuah novel fiksi ilmiah Snow Crash yang melibatkan mitologi Sumeria, sejarah kuno, asal usul bahasa, serta fenomena glossolalia.