GIDEON DIPAKAI TUHAN.
TUHAN Memilih Gideon Menjadi Hakim Atas Israel (Hak.6:1-40) Hakim Gideon Memimpin Israel Mengalahkan Orang Midian (Hak.7:25)
Nama lain : Yerubaal
Ayah : Yoas – Hakim-hakim 6:11., Suku Manasye
Anak laki-laki : 71, dua diantaranya bernama Abimelek dan Yotam (Hakim-hakim 9:1, 5).
Disebut pertama : Hakim-hakim 6:11.
Namanya disebut : 40 kali.
Kitab yang menyebut : 2 buku : Hakim -hakim, Ibrani.
Pekerjaan : Tentara, Hakim (Hakim-hakim 6:14; 8:28).
Tempat kelahiran : Ofra – Hakim-hakim 6:11, 12; 8:27.
Terakhir disebut : Ibrani 11:32.
Fakta penting : IA MENGALAHKAN MUSUH YANG BANYAK HANYA DENGAN 300 ORANG (HAKIM-HAKIM 7:22; 8 10-12)
1.Sewaktu Gideon sembunyi mengirik gandum karena takut terhadap orang Midian, malaikat Tuhan mendatangi dia dan menugasinya melepaskan bangsanya. Penugasan itu dikukuhkan dengan tanda ajaib (Hak 6:11-24). Tugas pertama yg dilakukan Gideon adalah memusnahkan mezbah Baal dan Asherah; sebagai akibatnya ia terancam, tapi selamat dari hukuman karena bantuan ayahnya (Hak 6:25-32).
2.Serangan orang Midian yg berikutnya mendorong Gideon mengerahkan suku-suku Manasye, Asyer, Zebulon dan Naftali. Penugasannya sebagai pemimpin dikukuhkan dengan tanda ajaib bulu domba. Atas perintah Allah ia mengurangi pasukannya dari 32.000 menjadi 300, dan ia menerima keyakinan pribadi dalam suatu pengintaian rahasia, pada saat mana Gideon mendengar seorang tentara Midian menceritakan mimpinya tentang kekalahan mereka. Gideon melancarkan serangan mendadak pada waktu malam, yg mematahkan semangat musuh dan mengacaukan mereka sehingga lari mengundurkan diri (Hak 6:33-7:25).
3.Midian dikalahkan secara telak, dan Israel tenteram selama sisa hidup Gideon. Kehidupan akhir Gideon adalah masa tua yg damai tenteram. Sayang seorang di antara anaknya, Abimelekh, terkenal buruknya (Hak 8:28-32).
4.Ibrani 11:32 menempatkan Gideon di antara pahlawan iman. Ia lebih mempercayai Allah ketimbang pasukan tentara yg besar. Ia meraih kemenangan besar dengan hanya sepasukan kecil tentara, membuktikan bahwa Allah yg memprakarsai semuanya. ‘Hari kekalahan Midian’, agaknya menjadi pepatah yg mengungkapkan pembebasan oleh Tuhan tanpa pertolongan manusia (Yes 9:4). Kerendahan hati Gideon juga khas, dan penolakannya untuk diangkat menjadi raja membuktikan kenyataan bahwa yg tepat dan serasi bagi Israel adalah teokrasi (Hak 8:23).
RENUNGAN
Seperti Gideon, kita pun menghadapi peperangan setiap saat. Peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, melainkan melawan tipu muslihat iblis, melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:11-12).
Bukan itu saja, kita pun terus melakukan peperangan dengan dosa-dosa kedagingan yang berasal dari dalam diri kita, menyerang kita lewat kelemahan, kekhawatiran dan keraguan kita (Roma 7:15-25). J
ika Tuhan menyertai, kita akan memukul kalah apapun yang ingin menghancurkan diri kita. Kuncinya adalah ketaatan dan penyerahan sepenuhnya pada kuasa Tuhan dalam menghadapi peperangan demi peperangan untuk memperoleh kemenangan demi kemenangan.
Kemudian yang tak kalah penting, lihatlah bagaimana sangkakala dan puji-pujian bagi Tuhan mampu memporak-porandakan pertahanan musuh. Ada kuasa di atas pujian dan penyembahan, karena Tuhan bertahta di atas puji-pujian (Mazmur 22:4). Ketika kita menghadapi begitu banyak peperangan, jangan takut,jangan gentar, dan jangan putus asa, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang ajaib!