FRANCIS SHAEFFER
10 Things You Should Know about Francis Schaeffer | Crossway Articles
8.Dia suka menganalisa bangkitnya dan meredupnya peradaban Barat.
Francis Schaeffer percaya bahwa seseorang dapat melacak garis, mulai dari Roma kuno, melalui Abad Pertengahan, kemudian Reformasi, Pencerahan, hingga saat ini, yang merupakan salah satu kenaikan dan penurunan. Serupa dengan Gibbon, dia percaya bahwa kekacauan yang terjadi di depan mata kita adalah hasil dari proses akumulasi di mana tingkat bawah dan tingkat atas semakin terputus. Penurunan ini paling jelas terlihat pada abad ke-19 dan ke-20, di mana “garis keputusasaan” dilintasi, bergerak dari kebutuhan akan rasionalitas ke kemungkinan irasionalitas. Buku (dan film) “Bagaimana Kita Harus Hidup Kemudian?” menggambarkan sejarah ini dengan menggunakan musik, seni, filsafat, film, dan teologi. Hasil akhirnya adalah pencucian otak dan perlakuan terhadap manusia sebagai mesin.
9.Dia mengaplikasikan pesan ke Kristenan ke seluruh aspek kehidupan, termasuk seni, polusi, rasisme, kemewahan, dan penghancuran kehidupan.
Francis Schaeffer menerapkan pesan Kristen ke banyak aspek kehidupan. Daftar ini sangat luas. Terutama mencolok adalah pandangannya yang meramalkan tentang ekologi, di mana dia mengkritik baik “pesimis” yang menyalahkan Kejadian 1 terhadap polusi maupun “optimis” yang yakin bahwa teknologi dapat menyelamatkan kita (Polusi dan Kematian Manusia, 1970). Dia juga mengatasi masalah ras dalam cara yang banyak orang Kristen tidak lakukan. Dia menentang pemaksaan orang kulit hitam dan memohon kepada orang lain untuk memperlakukan semua orang sebagai pembawa citra. Schaeffer selalu menentang apa yang dia anggap sebagai nilai ganda dari “ketenangan pribadi dan kemewahan,” dan meminta keterlibatan berkorban dalam masalah sosial. Dan, seperti yang disebutkan, dia adalah pemberita martabat kehidupan manusia, menentang bukan hanya aborsi dan sejenisnya, tetapi segala sesuatu yang mengurangi manusia menjadi mesin.