KISAH  CINTA KARL BARTH DENGAN SEKRETARISNYA

TEOLOG BESAR

1.Karl Barth, seorang teolog besar yang lahir di Basel, Swiss, pada tahun 1886, memang memiliki peran yang sangat signifikan dalam dunia teologi. Ia dikenal sebagai salah satu teolog Protestan terbesar abad ke-201. Pada tahun 1919, Barth menerbitkan tafsiran atas Surat Paulus kepada jemaat Roma, yang kemudian diterjemahkan dengan sangat baik ke dalam bahasa Inggris oleh Edwyn Hoskyns, seorang sarjana Perjanjian Baru dari Cambridge2. Tafsiran ini bukan sekadar analisis, melainkan juga khotbah yang sangat besar dan menarik. Melalui tafsiran ini, Barth merefleksikan apa yang kemudian ia sebut sebagai “keilahian Tuhan.” Baginya, apa yang Tuhan pikirkan tentang manusia lebih penting daripada apa yang manusia pikirkan mengenai Tuhan1.    Karya besar Karl Barth yang paling terkenal adalah Dogmatik Gereja atau  “Church Dogmatics” (dalam bahasa Jerman: Kirchliche Dogmatik). Ini adalah summa teologis berbentuk empat volume dan merupakan karya magnum dari teolog Reformasi Swiss Karl Barth.

HUBUNGAN CINTA DENGAN CHARLOTE SEKRETARISNYA

2.Charlotte von Kirschbaum, seorang asisten dan sekretaris Karl Barth, memiliki hubungan yang kontroversial dengan Barth. Mereka bertemu di Universitas Göttingen pada tahun 1924 ketika Charlotte berusia 25 tahun. Pada saat itu, dia adalah seorang perawat Palang Merah dengan minat dalam teologi dan mengalami kesulitan ekonomi. Pada tahun 1929, Charlotte bekerja penuh waktu untuk Barth sebagai sekretaris dan asisten yang mempersiapkan kuliah-kuliahnya1.  Hubungan mereka menjadi lebih kompleks karena Barth dan Charlotte memiliki ikatan emosional dan intelektual yang kuat. Meskipun Barth merasa berkewajiban pada istrinya, Nelly, dia tidak bisa melepaskan hubungannya dengan Charlotte.

3. Meskipun Barth merasa berkewajiban pada istrinya, Nelly, dia tidak bisa melepaskan hubungannya dengan Charlotte. Selama bertahun-tahun, terdapat spekulasi tentang hubungan antara teolog Swiss Karl Barth (1886–1968) dan asistennya, Charlotte von Kirschbaum (1899–1975). Diketahui bahwa mereka sering bepergian bersama dan menghabiskan waktu di sebuah rumah peristirahatan di Danau Zurich. Yang paling kontroversial, Kirschbaum tinggal di rumah Barth, dan satu-satunya pintu masuk ke kamarnya adalah melalui ruang studi Barth. Pada tahun 1991, anak-anak Barth menghentikan spekulasi ini dengan merilis surat-surat pribadi yang mengungkapkan hubungan romantis antara Barth dan Kirschbaum. Hubungan ini menimbulkan tekanan besar pada pernikahan Barth dengan istrinya, Nelly, dan memisahkan Barth dari keluarganya.  .Rumah tangga Barth hidup dengan ketegangan konstan akibat hubungan ini, meskipun anak-anak Barth memiliki kasih sayang terhadap Charlotte dan memanggilnya “Bibi Lollo” (Bibi adalah sebutan untuk bibi dalam bahasa Jerman)2. Dalam pandangan Barth, hubungan segitiga ini adalah “solusi yang paling tidak sempurna”2.

4.Charlotte, meskipun bukan teolog terlatih, menjadi teolog dalam kapasitasnya sendiri melalui pekerjaannya untuk Barth. Dia mempublikasikan karya-karya yang sederhana dan memperdalam pemahaman tentang peran wanita dalam Alkitab dan gereja. Meskipun ada rumor bahwa Charlotte menulis beberapa bagian ekskursus dalam “Church Dogmatics” karya Barth, bukti arsip menunjukkan sebaliknya. Namun, dia kemungkinan besar melakukan sebagian besar penelitian yang membentuk dasar ekskursus tersebut2. Jadi, hubungan mereka bukan hanya sekadar profesional, tetapi juga penuh dengan dinamika pribadi dan emosional.