AGAMA SEBAGAI BERHALA 4
Idealnya harus dibangun kekristenan tanpa religi. Karena religi adalah gagasan, rumusan, tanggapan yang berpusat pada usaha manusia untuk bertemu dan berdamai dengan Allah. Namun tentu jelas dipahami bahwa manusia tidak dapat menjangkau dan mengetahui apa dan bagaimana Allah. Manusia hanya bisa belajar mengenal Allah kalau Dia rela menyatakan diri-Nya dan hadir dalam kehidupan manusia, kalau pun Dia menyatakan diri manusia yang terbatas itu, pasti juga tidak dapat mengerti penyataanNya itu secara utuh. Namun faktanya adalah agama seakan-akan telah mengenal Allah itu secara mutlak dan agama-agama menghadirkan sejumlah aturan moral sebagai syarat yang harus ditempuh untuk memperoleh keselamatan, aturan itu sendiri diklaim agama berasal dari Allah jadi keselamatan itu tidak lagi berpusat pada Allah tapi berasal dari usaha manusia dalam menjalankan aturan agama itu. Oleh karena itu pemeluk agama nampaknya memisahkan diri dari dunia sekuler dan asyik ritual dalam agamanya. Allah dianggap hanya menghadapkan wajahnya pada agama tertentu dan menyatakan bermusuhan dengan dunia sekuler. Ini meyebabkan agama tidak menjadi fungsional, agama telah menjadi tempat penyemaian separatisme. Bukankan seharusnya agama harus menyatakan pesan Allah pada dunia? bukan malah memalingkan wajah dan berdiam diri melihat penderitaan dunia
Jadi agama menjadi berhala bila agama diidentifikasikan sebagai kebenaran mutlak, seakan-akan agama adalah Allah. Agama adalah respon manusia akan penyataan Allah, dalam agama respon
respon itu dirumuskan dan ditradisikan. Karena kalau agama atau rumusan tradisi tadi disamakan dengan Allah, kama agama tersebut telah menjadi berhala dimana Allah terkurung di dalam rumusannya.
SUMBER:
Indonesian Journal of Theology 2/1 (July 2014): 155-178
FENOMENA PEMBERHALAAN AGAMA
Parulihan Sipayung