AGAMA SEBAGAI BERHALA 1

6.AGAMA SEBAGAI BERHALA 1

Allah tidak menyingkapkan teologi, Ia menyingkapkan diriNya sendiri. Setiap sistem atau gagasan teologis adalah sebuah tanggapan, ia terbatas, ia fana dan hanya sekedar hasil bangunan manusia.

Jadi teologi adalah patung konseptual tentang Allah.Tapi agama dan teologi juga tidak sepenuhnya salah karena itu mereka juga dapat disebutkan sebagai perantara-perantara fana antara umat manusia dengan Allah. Oleh karena itu kelirulah kalau agama diidentifikasikan sebagai kebenaran mutlak atau Allah.

Karena kalau agama atau rumusan tradisi disamakan dengan Allah maka agama itu telah menjadi berhala dan allah telah dikurung dalam rumusan itu. Sehingga agama menggantikan Allah. Sungguh kelirulah jika kita menganggap agama sebagai suatu patokan kebenaran yang mutlak, karena agama ibarat jendela yang Allah buat agar manusia bisa mengenalnya dan pengenalan itu tidaklah mutlak.

Karena apa yang dinyatakan kepada manusia adalah sebagian dari diriNya. Jadi adalah keliru jika manusia memberikan penghormatan kepada jendela itu melebihi dari pada yang dibalik jendela itu. Jendela itu telah menggantikan Dia yang membuat jendela itu. Ini keliru, yang harus dilakukan adalah menembus jendela menuju kepada Allah.

Jendela adalah respon manusia terhadap penyataan Allah, jadi alangkah lucunya kalau jendela yang dibentuk oleh manusia itu dianggap sebagai tujuan final. Hal ini lah yang saya sebut sebagai berhala, di mana yang terbatas telah menggantikan yang tidak terbatas. Jadi penyembahan berhala dapat juga disebutkan sebagai memperlakukan secara keliru sesuatu yang fana seolah-olah hal itu bersifat Ilahi.

SUMBER:

Indonesian Journal of Theology 2/1 (July 2014): 155-178

FENOMENA PEMBERHALAAN AGAMA

Parulihan Sipayung