7.AGAMA SEBAGAI BERHALA 2
Dikatakan agama sebagai berhala karena dalam perjuangan mencapai tujuannya agama telah beralih fungsi, dalam menciptakan masyarakat yang adil. Agama-agama kerap kali berada di bagian yang kuat dan berkuasa, bukan pada yang miskin dan tertindas, agama sering menjadi ‘bumbu yang sedap’ dalam dunia politik. Agama telah beralih fungsi. Norma agama sering diuniversalkan dengan demikian agama lain dihakimi dengan normanya itu dan penindasanpun tidak terelakkan lagi.
Agama adalah berhala jika tidak sampai pada pembicaran dan aksi memanusiakan manusia, dengan memberantas kemiskinan dan penindasan yang merajalela. Agama (khususnya kristen) seharusnya tidak bersikap partikularis. Allah sendiri menunjukkan sikap yang pluralis mengapa agama harus bersikap partikularis. Bahkan yang partikular di dalam Dia, Dia telah menyalibkan yang partikular itu untuk kepentingan yang universal. Demikian seharusnya agama-agama menilai dirinya, bersikap partikular namun bebas dari partikularis, religius namun bebas dari fundamentalisme agama.
Dengan judul ini saya bukannya mau mengangkatkan bahwa agama itu tidak perlu tapi ide saya adalah gagasan tentang agama ini harus ditinjau ulang. Agama adalah lembaga penjaga perdamaian agar tidak terjadi kekacauan. Agama adalah sarana pembebasan Allah, tapi ia bukan Allah. Kasih karunia Allah harus dinyatakan oleh agama. Agama yang beraksi, memimpin kepada keadilan dan kesejahteraan. Karena agama adalah salah satu tempat di mana Allah telah menyatakan diri dan di mana Allah hadir menyatakan diri maka di sana ada damai sejahtera.
SUMBER:
Indonesian Journal of Theology 2/1 (July 2014): 155-178
FENOMENA PEMBERHALAAN AGAMA
Parulihan Sipayung