TEOLOGI SISTIMATIKA
FS 03- ALKITAB
1.Alkitab merupakan sekumpulan kitab suci yang ditulis pada waktu yang berlainan, oleh para penulis yang berbeda di lokasi-lokasi yang berbeda. Umat Yahudi dan Kristiani (Kristen) memandang kitab-kitab dalam Alkitab sebagai hasil dari pengilhaman ilahi, dan sebagai catatan otoritatif mengenai hubungan antara Allah dengan manusia.
2.Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama yaitu:
Kitab Taurat
Kitab Sejarah
Kitab Hikmat
Kitab Nabi-nabi Besar
Kitab Nabi-nabi Kecil
Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah
Kitab Injil (4 kitab)
Kitab Sejarah (1 kitab)
Surat-surat Rasuli (21 kitab) dan
Kitab Wahyu (1 kitab).
3.KANON
Dalam sejarah gereja abad 1 kata “kanon” dipakai untuk menunjuk pada peraturan atau pengakuan iman. Tetapi pada pertengahan abad ke 4 (dimulai oleh Athanasius), kata ini dipakai untuk menunjuk pada Alkitab, dan mempunyai arti, yaitu:
Daftar naskah kitab-kitab, yang berjumlah 66 kitab, yang telah memenuhi standard peraturan-peraturan tertentu, yang diterima oleh gereja sebagai kitab-kitab kanonik yang diakui diinspirasikan oleh Allah.
Kumpulan kitab-kitab, yang berjumlah 66 kitab, yang diterima sebagai Firman Tuhan yang tertulis, yang berotoritas penuh bagi iman dan kehidupan manusia. 2Ko 10:13-16 – batas Gal 6:16 – patokan
Kapan terjadi Kanon Alkitab Alkitab sendiri menolak dengan tegas pendapat bahwa Alkitab turun/jatuh dari surga (Luk 1:1-4). Lalu bagaimana dan kapan kanon Alkitab itu terjadi? Tidak pernah ada satu peristiwa tertentu yang terjadi yang menandai dimulainya kanon Alkitab. Juga tidak ada sejarah khusus yang menentukan kapan kanon Alkitab itu ditetapkan (disahkan). Tetapi secara iman kita mengakui bahwa Tuhan sendirilah yang menentukan, bukan manusia.
Ini harus menjadi pengakuan penting bagi orang Kristen, bahwa Alkitab, sebagai Firman Allah yang tertulis, akan tetap menjadi Firman Allah sekalipun manusia tidak mengesahkannya, karena pengesahan terhadap Alkitab datang dari Allah dan dari Alkitab itu sendiri. Manusia hanya bisa menerima dan mengakuinya, tetapi tidak menetapkannya.
Peristiwa pengkanonan Alkitab, oleh Konsili di Karthago tahun 397M harus dipahami sebagai penerimaan iman oleh gereja bahwa Alkitab kanonik itu ada dan diterima sebagai standar iman dan kehidupan. Tangan Tuhanlah yang telah memimpin orang orang percaya itu untuk mengumpulkan kitab-kitab kanonik sehingga disusun menjadi Alkitab.
Peristiwa penerimaan gereja terhadap kanon Alkitab sebenarnya sudah dimulai ketika Jemaat Gereja Pertama (Mula-mula) membaca Kitab-kitab Perjanjian Lama pada kebaktian-kebaktian. Dengan campur tangan Roh Kudus jemaat juga menambahkan kitab-kitab dan surat-surat para Rasul yang diinspirasikan Allah dan karenanya berwibawa. Sampai akhirnya pada tahun 367M, uskup Aleksandria, Athanasius, memberikan daftar kitab-kitab yang merupakan kanon. Daftar kitab-kitab itulah (66 buku) yang sampai sekarang dimasukkan sebagai Alkitab.
4.CATATAN UTK RENUNGAN
Orang Kristen zaman sekarang lebih berbahagia dari orang Kristen zaman para rasul karena mereka belum mempunyai Alkitab lengkap 66 buku seperti kita sekarang. Mengingat itu jangan sia siakan Alkitab yang tersedia. Sediakan waktu secara teratur tiap hari untuk membacanya sekian fasal dari salah kitab Perjanjian Lama dan sekian fasal dari satu kitab Perjanjian Baru.Kiranya dalam waktu tiga empat tahun kita telah menyelesaikan semua kitab kitab dari Alkitab.
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku . (Maz.119:105) .
SUMBER: