ALLAH DAPAT KITA ANDALKAN


ALLAH DAPAT KITA ANDALKAN
Yesaya 37:1-38

1.Hidup manusia tidak bebas dari kesulitan. Kadang kadang kita menganggap bahwa diri kita sendiri saja yang ditimpa berbagai peristiwa buruk. Apalagi jika kita menilai diri sebagai orang yang beribadah tetapi masih juga ditimpa kesulitan. Ini menambah beban mental. Suatu ketika raja Hizkia ( raja kerajaan Yehuda- kerajaan selatan) mengalami kesulitan. Ini bukan masalah pribadi, tetapi masalah kerajaan karena seluruh kota Yerusalem dikepung oleh tentara Asyur. Bahkan Sanherib, raja Asyur dalam sukses perangnya yang selalu menang dengan amat kasar menghina nama Allah.
Jika Asyur dapat menaklukkan bangsa-bangsa lain, itu karena Allah yang mengizinkan dan memampukan dia. Jadi bukan karena kemampuan raja Asyur ataupun allah yang dia sembah. Allah bahkan tahu segala sesuatu yang dilakukan oleh Asyur (28). Karena Asyur telah begitu angkuh dan menghina Allah (29), maka Allah akan menjatuhkan hukuman.

2.Dalam kesulitannya, raja Hizkia menyadari dan mengakui segala kesalahannya di hadapan Allah. Seluruh stafnya pun diperintahkan melakukan hal yang sama. Mereka bersehati, berdoa, memohon pertolongan Allah. Allah berkenan mendengarkan permohonan yang dilandasi penyesalan, kesungguhan dan kerendahan hati.
Banyak orang Kristen yang menjadi limbung ketika ada orang mengejek bahkan menertawakan imannya kepada Kristus Yesus. Pada intinya ejekan itu sebenarnya ditujukan kepada Allah. Adukanlah itu pada-Nya seperti yang telah Hizkia lakukan! Niscaya, Allah Sang Pengendali sejarah mampu mengatasinya. Serahkan semua ejekan kepada Dia, Tuhan Allah yang hidup. Yakini Dia akan bertindak sesuai waktunya dan sesuai dengan rencanaNya.

3. Allah menjawab doa Hizkia (21) dan menunjukkan murka-Nya terhadap
Sanherib, raja Asyur, yang telah berani mencela dan menghujat Allah yang Maha kudus, Allah Israel (23). Sanherib, raja Asyur, berpikir bahwa ia
adalah pribadi yang berdaulat, yang dapat melakukan apa pun yang
dia kehendaki dengan kekuatannya sendiri. Perhatikan bagaimana
Allah mencela Asyur yang berkata “Dengan banyaknya keretaku aku
naik ketempat-tempat tinggi . . . aku telah menebang . . . aku
telah masuk ke tempat tinggi . . . aku ini telah menggali air . .
. aku telah mengeringkan dengan telapak kakiku segala sungai di
Mesir” (24-25). Namun Allah berfirman, “Aku telah menentukannya
dari jauh hari . . . . Sekarang Aku mewujudkannya” (26).

Sebagai alat di tangan Tuhan yang memberi berbagai kemenangan, Asyur telah meninggikan diri melampaui perancangnya, Asyur sebenarnya sedang menghina kemuliaan Allah sendiri. Itu mengundang Allah bertindak mempermalukan dan merendahkan mereka (ayat 28,29).

4.Sebagaimana Asyur mempunyai kebiasaan yang kejam, yaitu
menaruh kelikir (kait) pada hidung tawanannya, Allah pun akan
melakukan hal yang sama terhadap mereka. Lalu malaikat Tuhan
membunuh seratus delapan puluh ribu tentara Asyur dalam perkemahan
mereka (36). Setelah itu, raja Asyur pulang ke Niniwe. Suatu
hari ketika ia sujud menyembah di kuil Nisrokh, anak-anaknya
membunuh dia (38).
Allah tidak akan membiarkan orang yang menghina nama-Nya merajalela.
Kita harus sangat berhati-hati hingga tidak mencela atau menghina
nama Allah, baik dengan perkataan maupun perbuatan kita. Allah
kita adalah Allah yang kudus dan kita harus berupaya untuk
memuliakan dan menguduskan nama-Nya.

5.Sion sama sekali tidak hancur sebaliknya akan bertahan dan berkembang (ayat 30-31). Faktor penyebab utamanya adalah sikap Allah membela kemuliaan diri-Nya sendiri (ayat 32). Penyebab Allah membela umat yang sering berontak bukan karena Ia memanjakan mereka, tetapi karena Ia berpegang teguh pada janji dan rencana kekal-Nya. Akhirnya kelak siapa pun harus menerima kehendak Allah, dan suka atau tidak harus tunduk kepada-Nya.

PEGANGAN KITA: Tuhan Allah dapat kita andalkan. Allah adalah tempat kita mencurahkan segala kesesakan hati, karena Ia mendengar dan berkuasa menolong.

Lagu Allah Kuasa Melakukan