ALLAH PEMRAKARSA KESELAMATAN
1.Tuhan Allah yang menciptakan manusia menurut citra dan rupa Allah, Artinya dalam keadaan baik dengan kwalitet ilahi. Apa mau dikata manusia pertama dalam diri Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Apa akibat dosa? Roma 3:23 mengatakan: Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Kemudian Roma 6:23 -Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.. Efesus 2:1 mengatakan Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Mati disini adalah mati rohani. Tidak dapat dan tidak mampu berhubungan apalagi mencari Allah.
2.Bertolak dari keadaan manusia yang mati rohani tadi, kalau manusia mau diselamatkan maka idea, inisiatif atau prakarsa harus datang dari Allah sang pencipta yang juga mau menjadi penyelamat. Efesus 1:4 mengatakan :Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Roma 8:29- Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
3.Pelaksanaan rencana keselamatan kita mengerti seperti yang dikatakan di Yohanes 3:16 -Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Disini Yesus diutus untuk memberikan hidup yang kekal. Nah disinilah dalam menafsirkan ayat ini golongan Kristen mulai berbeda pendapat.
4.Dunia ini – artinya Tuhan mau menyelamatkan seisi dunia ini semua manusia tanpa kecuali, padahal di Roma 8:29 dam Efesus 1:4 dikatakan mengenai penetapan keselamatan hanya untuk orang orang pilihan saja. .Terdapat dua tafsiran:
Tafsir pertama: . dunia artinya seluruh dunia dengan umat manusia. Dengan perkataan lain Yesus datang untuk semua manusia yang mau percaya. Kesulitan akan timbul mengingat bagaimana manusia yang mati rohani dapat berekasi terhadap kedatangan Yesus. Manusia yang mati rohani tidak mampu untuk percaya.
Tafsir kedua : dunia diartikan sebagai golongan orang yang dipilih saja. Disini ada penjelasan panjang lebar dengan memperbandingkan kalau Perjanjian Baru memakai istilah dunia. Apakah orang pilihan yang mati rohani ada masalah dalam memberi respon percaya? Tidak ada masalah, karena Tuhan yang memilih, Tuhan yang membangkitkan orang pilihan dan melengkapi dengan iman kepercayaan sebagai pemberian Tuhan. Efesus 2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia sudah membangkitkan dan mendudukkan kita beserta dengan Kristus itu di surga; Efesus 2:8 – Sebab, oleh anugerah kamu diselamatkan melalui iman dan ini bukan dari dirimu sendiri, tetapi karunia Allah,
5.Begitulah penjelasan bagaimana sdr dan saya sebagai orang yang mati rohani diselamatkan, melalui pemilihan,pengutusan Yesus Kristus, anda dan saya dibangkitkan dari kematian rohani, diberi iman sehingga mampu untuk menyambut pengampunan dosa dan hidup kekal melalui Yesus Kristus.
Apa yang hendak dikatakan? Kecuali memuji membesarkan Tuhan Allah yang telah merencanakan keselamatan , menyembah Tuhan Yesus sebagai pelaksana keselamatan , dan berterima kasih kepada Roh Kudus yang telah membawa kita dalam persekutuan kematian, kebangkitan Tuhan Yesus untuk menikmati hidup baru melalui proses kelahiran kembali.
6.Dalam ilmu teologi penjelasan diatas tentunya bukan satu satunya penjelasan . Ada beberapa pendapat dan sudut pandang berbeda sehingga melahirkan bermacam macam denominasi gereja. Masalahnya sudah ratusan tahun . Bagi yang mempunyai waktu dan untuk memperkaya dengan berbagai macam pandangan mengenai keselamatan, anda dipersilahkan mengunjungi: https://id.wikipedia.org/wiki/Keselamatan_(Kristen) khususnya bagian Perbandingan Dalam Protestan.
Catatan butir 4 – kata dunia yang tidak senantiasa berarti seluruh dunia
When the Pharisees said, “Behold, the world is gone after Him” (John 12:19 ), did they mean that “all the human family” were flocking after Him? When the apostle wrote, “Your faith is spoken of throughout the whole world” (Rom. 1:8 ), did he mean that the faith of the saints at Rome was the subject of conversation by every man, woman, and child on the earth?