APA ISI PEMBERITAAN ANDA?
2Tim 1:11-18
Memberitakan Injil adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan setiap orang Kristen. Mengapa? Karena hanya oleh Injil Kristuslah, orang dibenarkan. Begitu pentingnya peran Injil bagi kehidupan Rasul Paulus sehingga ia merasa berhutang. Maka ia memberi diri untuk memberitakan Injil, bahkan rela menderita demi Injil (ayat 11-12a). Bahkan walau Paulus berada di dalam penjara, ia tetap setia mengemban tugasnya. Ia percaya bahwa Allah memakai dia di tengah berbagai situasi yang dia alami. Ia yakin bahwa jika Tuhan telah memercayakan kepadanya tugas sebagai pemberita Injil, maka Allah akan memelihara apa yang telah Dia percayakan itu sampai hari-Nya tiba.
Selain itu, Paulus mengingatkan Timotius agar memerhatikan ajaran yang dia beritakan (ayat 13-14). Paulus telah mengajari Timotius kebenaran tentang Allah, juga mengenai cara hidup orang Kristen. Semua itu harus Timotius teruskan kepada orang lain. Bagi Paulus, memerhatikan pesan Injil yang diberitakan tidak kalah penting dengan tindakan memberitakan Injil itu sendiri. Apalagi dengan berkembangnya ajaran yang tidak sehat, yang akhirnya membawa orang menyimpang dari ajaran yang telah Paulus ajarkan. Mereka yang telah menyimpang itu adalah yang tinggal di Asia Kecil, termasuk Figelus dan Hermogenes (ayat 15). Paulus mengingatkan Timotius agar tidak sampai seperti mereka. Sebaliknya Timotius harus meneladani keluarga Onesiforus (ayat 16-18).
Berkembangnya kekristenan telah membuka begitu banyak kesempatan kepada jemaat Tuhan untuk terlibat aktif dalam pelayanan. Pekabaran Injil di dalam lingkup terbatas sudah mulai digerakkan di antara mereka yang bukan misionaris. Membawakan renungan firman Tuhan pun telah dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan teologia. Namun tentu saja semua itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Bagaimanapun kita semua perlu belajar bukan hanya mengenai cara kita menyampaikan, tetapi juga mengenai kebenaran pesan yang kita sampaikan.
PENDALAMAN AYAT
Wycliffe: 2Tim 1:8-12
2) Tantangan Untuk Tabah Dalam Penganiayaan Ketika Dalam Pelayanan (1:8-12).
Di dalam naskah Yunani ayat-ayat ini merupakan satu alur pemikiran dan satu kalimat. Empat buah perintah di dalam tantangan ini dan tantangan selanjutnya mengandung pokok utama dari peringatan Paulus kepada Timotius: Janganlah malu (ay. 8); Ikutlah serta (ay. 8): Peganglah teguh (ay. 13); Peliharalah harta (ay. 14). Paparan Injil di dalam ayat 9-12 memberikan landasan bagi nasihat ini. Bersaksi tentang Tuhan kita maksudnya ialah Injil yang dipercayakan-Nya kepada Gereja-Nya. Penderitaan yang harus dialami ketika memberitakan Injil harus ditanggung di dalam kekuatan Allah. 9. Menyelamatkan dan memanggil adalah kegiatan serupa dari Roh Kudus. Dikaruniakan kepada kita. Di sini, seperti biasanya. penyebutan soal predestinasi oleh Paulus dimaksudkan untuk memperkuat dan menghibur. Maksud-maksud kekal Allah tidak akan gagal. 10. Dinyatakan.Sebagaimana telah direncanakan secara abadi oleh-Nya, kasih karunia-Nya (karunia kehidupan) menjadi milik kita dan saat ini tampak dalam karya penyelamatan oleh Kristus. Kata yang sama, yang secara tersirat berarti “dinyatakan sepenuhnya,” dipakai di Roma 3:21 dan 16:26. 11. Untuk Injil itulah mengacu kepada Injil yang darinya Paulus dijadikan rasul. 12. Sebab. Karena penugasan Tuhan. Semuanya ini. Pemenjaraan dan pembelengguan. Kita dapat menghadapi setiap keadaan yang tidak adil dan bermusuhan dengan tanpa malu selama kita sadar bahwa di dalam semuanya itu Tuhan tetap memelihara harta kita: yakni, Injil yang dipercayakan oleh-Nya kepada kita. Yakin. Nas ini nyaris sama dengan paparan Paulus mengenai pengalaman Abraham dalam Roma 4:21.
SUMBER:
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=55&chapter=1&verse=11