BERPERAN DALAM PEMBANGUNAN

KUNCI KER SORGA

BERPERAN DALAM PEMBANGUNAN
1 PETRUS 2:4-8

RINGKASAN
1.Orang diajak untuk datang kepada Yesus untuk menerima pengampunan dosa, hidup baru, hidup kekal dan sorga. Tidak berhenti sampai disitu. Setiap hari kita diajak untuk datang kepada Yesus untuk mengadakan persekutuan dengan Nya. ( I Pet.2:4 —datanglah kepadaNya)

2.Yesus adalah batu yang dibuang. Orang yang membuang karena mereka menolak dan tidak mau percaya. Menganggap Yesus tidak berharga. ( I Pet 2:7) Yesus yang sama Dia juga adalah batu penjuru yang berharga yang dipakai sebagai batu penjuru untuk membangun Rumah Allah ( I Pet.2:4, 6; Efesus 2:20).
Dalam ay 4 ditunjukkan bahwa banyak orang menolak Kristus, dan dalam ay 6-8 Petrus menunjukkan bahwa hal itu memang sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci. Ay 6-8: ’ (7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: ‘Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.’ (8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan”.

3.Orang Kristen juga adalah batu batu hidup yang dipakai untuk membangun Rumah Rohani (I Pet.2:5) . Orang Kristen juga adalah imam imam dirumah Allah ( I Pet 2:5,9). Bandingkan Iberani 4:14 -Yesus Imam Besar Agung. Jadi ada dua gambaran untuk orang Kristen sebagai batu dan sebagai imam.Tugas sebagai imam adalah mempersmbahkan persembahan rohani. Kita sebagai orang Kristen akan banyak melakukan perbuatan baik, tetapi yang paling menentukan adalah Kristus yang berkenan kepada Allah. (I Pet.2:5 yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Pertanyaan Untuk Diskusi
1.Apa saja tugas anda sebagai batu batu hidup dalam pembangunan rumah rohani?

2.Ternyata imam bukan saja menunjuk kepada jabatan resmi seperti di gereja Roma Katolik, tetapi setiap orang Kristen itu imam imam. Lalu apa tugas anda sebagai imam imam ?

3.Apa persamaan dan perbedaan tugas antara Yesus sebagai imam besar agung dengan anda sebagai imam imam?

BAGI YANG MAU MELUANGKAN WAKTU DIPERSILAHKAN MENYIMAK URAIAN AYAT AYAT DIBAWAH INI:

Ay 4: “Dan datanglah kepadaNya, batu yang hidup itu, yang memang
dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah”.

4.1.Dan datanglah kepadaNya’.

Artinya bahwa orang kristen datang kepada Kristus bukan sekali untuk selamanya, tetapi terus menerus. Alexander Nisbet mengatakan bahwa kata-kata ‘coming to Christ’ yang biasanya berarti ‘percaya kepada Kristus’ di sini ditekankan untuk orang-orang yang sudah percaya, dan karena itu ini berarti bahwa orang kristen harus terus menerus datang kepada Kristus untuk memperbaharui / memperkuat iman mereka.

4.2. ‘batu yang hidup itu’.
Ini jelas menunjuk kepada Kristus. Ia disebut sebagai batu, karena Petrus ingin Kristus menjadi fondasi dalam kehidupan kita.
Bandingkan dengan:
• Kis 4:11 – “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan – yaitu kamu sendiri -, namun ia telah menjadi batu penjuru”.
• Yes 28:16 – “sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!”.

4.3.‘yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah’.

4.3.1.Kata ‘dihormat’ dalam ay 4b seharusnya adalah ‘precious’ (= berharga).

4.3.2. Bagian ini ditambahkan karena banyak orang yang menolak dan menganggap rendah Kristus. Ini tidak boleh menyebabkan kita meniru orang banyak itu, karena Allah telah memilih Kristus dan menganggapNya berharga.

4.3.3. Bagian ini menunjukkan bahwa penilaian manusia dan penilaian Allah bukan hanya sering berbeda, tetapi bahkan sering bertentangan. Karena itu, hati-hatilah dalam menilai, baik tentang diri Kristus sendiri, maupun tentang gereja, pendeta / pengkhotbah, aliran, buku, orang Kristen, dan sebagainya.
Bdk. Luk 16:15b – “Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah”.

Ay 5: “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah”.

5.1.‘batu hidup’.
Tadi dalam ay 4 istilah ‘batu yang hidup’ menunjuk kepada Kristus. Sekarang orang Kristen disebut ‘batu yang hidup’, karena persatuan mereka dengan Kristus.

5.2‘Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani’.

5.3. Jadi jelas bahwa setiap orang kristen harus melakukan pelayanan. Tidak ada orang kristen yang boleh puas dengan datang ke gereja sekali seminggu tanpa mempunyai pelayanan apapun.
Selama suatu batu bata berada sendirian maka ia tidak berguna; ia hanya berguna pada waktu ia dimasukkan / digabungkan ke dalam suatu bangunan. Demikian juga dengan individu kristen. Untuk mewujudkan tujuannya ia tidak boleh tinggal sendirian, tetapi harus dibangun menjadi susunan dari Gereja)

5.4.‘bagi suatu imamat kudus’.

5.4.1. Di sini (dan juga dalam ay 9) gereja secara kolektif disebut sebagai imamat; dalam kitab Wahyu (1:6; 5:10; 20:6) orang-orang Kristen secara individu disebut sebagai imam.

5.4.2. Dalam Perjanjian Lama Israel juga disebut sebagai kerajaan imam.
Kel 19:6 – “Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.’”.

5.4.3. Kita adalah batu-batu / bangunan, dan sekaligus imam-imam.

Tuhan bukan hanya menjadikan kita suatu rumah rohani / Bait Allah, dimana Ia tinggal dan disembah, tetapi juga menjadikan kita sebagai imam.

6.‘untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah’.

6.1.‘untuk mempersembahkan persembahan rohani’.
Imam harus membawa persembahan. Persembahan apa saja?

6.1.1. Doa.
Maz 141:2 – “Biarlah doaku adalah bagiMu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang”.

6.1.2. Syukur.
Maz 50:14,23 – “(14) Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi! … (23) Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.’”.
Ibr 13:15 – “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya”.

6.1.3. Sedekah / bantuan kepada orang miskin.
Ibr 13:16 – “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah”.

6.1.4. Diri sendiri.
Ro 12:1 – “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”.

6.1.5. Hati yang patah dan remuk (penyesalan yang sungguh-sungguh), dan kerendahan hati.
Maz 51:19 – “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah”.

6.1.6. Kebaikan terhadap orang-orang kudus.
Fil 4:18 – “Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah”.

6.2. ‘yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah’.
Semua persembahan kita tidak sempurna, baik penyangkalan diri, doa, perbuatan baik dan sebagainya. Dan semuanya hanya bisa diterima karena Kristus.

Bait, imam, korban / persembahan – ketiga hal ini merupakan unsur-unsur dari ibadah / penyembahan, seperti yang diketahui oleh dunia sebelum Kristus. … I. Kristus adalah Bait yang sejati; kita menjadi suatu bait melalui Dia. … II. Kristus adalah Imam yang sejati; kita menjadi imam-imam melalui Dia. … III. Kristus mempersembahkan dan adalah korbannya; kita menjadi korban / persembahan yang bisa diterima karena Dia

THANK YOU