Secara kasat mata sepertinya orang berdoa berbicara sendiri, tetapi bagi orang beriman pendoa tidak bicara sendiri tetapi beribcara kepada Pribadi Lain yang disebut Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Berdoa bisa dengan cara formal, lipat tangan, tutup mata, atau juga informal dengan bicara buka mata dan misalnya menceritakan akan apa yang baru dialami, pengalaman senang atau pengalaman yang kurang menyenangkan.
Berterima kasih untuk segala yang baik dan berterima kasih untuk kekuatan yang diberikan mengatasi yang kurang menyenangkan. Barangkali juga membagi tangisan kepada Tuhan YEsus sobat yang setia. Bicara dengan Tuhan Yesus adalah obat khusus bagi mereka mereka yang sendrian baik Lansia maupun anda yang terbaring terus ditempat tidur.
BAgi yang belum kenal Tuhan Yesus inilah saatnya Anda mencari Dia untuk berbagai kiisah kehidupan dan juga meminta kekuatan menjalani hidup.
ARTIKEL DARI HARIAN MERDEKA
Orang yang suka bicara sendiri sering dianggap gila, padahal..
Merdeka.com – Apa kalian termasuk orang yang punya kebiasaan bergumam atau bicara pada diri sendiri? Jika iya, tak jarang kalian akan terlihat seperti orang gila ketika bicara sendiri di depan umum. Atau malah terlihat seperti Gollum, salah satu karakter dari trilogi Lord of the Ring yang suka bicara pada diri sendiri dan mendesis “My precious…”
Tapi jangan kecil hati dulu. Semua orang bisa menilai kalian aneh dan agak gila karena bicara sendiri, padahal kenyataannya kebiasaan ngomong sendiri juga mencerminkan hal positif lainnya. Sebuah penelitian mengungkap bahwa suka bicara pada diri sendiri adalah salah satu tanda-tanda orang yang jenius.
Sejarah menunjukkan bahwa para jenius seringkali melakukan monolog dengan diri mereka sendiri. Para pemikir seringkali mencari ide dan pemecahan masalah dengan bicara pada diri sendiri. Albert Einstein suka ngomong sendiri, dia bahkan tak begitu suka bersosialisasi. Sebuah laporan dari Einstein.org mengungkap bahwa Einstein suka mengulang pemikirannya dengan pelan untuk dirinya sendiri.
Sebuah penelitian di QUarterly Journal of Experimental Psychology yang ditulis oleh psikolog Daniel Swigley dan Gary Lupya mengungkap bahwa berbicara sendiri membuat otak bekerja lebih efektif. Mereka melakukan penelitian pada 20 orang untuk mencari benda di supermarket. Mereka menemukan bahwa orang yang memiliki kebiasaan bicara pada diri sendiri bisa lebih cepat menemukan benda yang mereka cari. Ini karena kebiasaan bicara pada diri sendiri membuat otak bekerja lebih cepat dan membuat ingatan lebih efektif.
bayi belajar dengan berbicara sendiri
Menurut LiveScience, bayi belajar untuk berbicara dengan mendengarkan orang dewasa kemudian mencoba meniru dengan berbicara pada diri mereka sendiri. Bicara adalah tentang pembelajaran dan latihan, sehingga bayi berbicara berulang-ulang pada diri sendiri untuk bisa lancar berbicara.
Balita juga lebih mudah fokus dengan apa yang mereka pelajari ketika mereka berbicara pada diri sendiri. Pernahkah kalian melihat balita yang berbicara sendiri ketika bermain mobil-mobilan? Itu juga salah satu cara mereka untuk menyelesaikan masalah.
Berbicara sendiri juga membantu otak untuk mengatur berbagai macam pemikiran yang ada di kepala. Tak semua orang memiliki cara berpikir yang tertata. Seringkali banyak masalah bercampur aduk dalam kepala. Berbicara sendiri membantu orang untuk memilah-milah pemikiran mereka sendiri.
“(Berbicara pada diri sendiri) membantu menjernihkan pikiran, menenangkan diri, dan membuat keputusan yang jelas di masa-masa sulit,” ungkap psikolog Linda Sapadin.
Jadi, jangan lagi minder jika kalian suka ngomong sendiri, atau ketika teman-teman mengejek kebiasaan tersebut. Ingat bahwa itu adalah mekanisme alami diri untuk membuat otak bekerja lebih maksimal. Bayi dan balita punya kebiasaan ngomong sendiri, begitu juga orang-orang jenius di masa lalu! [kun]
SUMBER:
https://www.merdeka.com/gaya/orang-yang-suka-bicara-sendiri-sering-dianggap-gila-padahal.html