APAKAH KEROHANIAN KRISTEN ITU?

1.Kerohanian Kristen Berpusat kepada Allah Dan Bukan Kepada Manusia

1.1.Kerohanian Kristen sejati bukan suatu pencarian untuk „menemukan“ diri kita sendiri atau menjadi dicerahkan atau bahkan untuk menambah dimensi baru kepada hidup kita. Tidak .Kerohanian Kristen adalah pencaharian untuk berhubungan dengan Tuhan Allah.

1.2.Pencarian ini dimungkinkan oleh Allah, dikuasakan oleh Allah, dan dimungkinkan oleh  Allah.

1.3.Allah itu keinginan kita.Bukan kuasa.Bukan pengalaman.Bukan yang supernatural, tetapi Allah, yang dinyatakan kepada kita didalam Yesus Kristus.

1.4.Kerohanian Kristen berbicara lebih banyak tentang apa yang kita terima daripada apa yang kita capai. Kita bukan achiever tetapi receiver. Achiever hanya membawa kepada kekaguman pada diri sendiri, tetapi receiver akan makin mengagumi dan makin memuliakan sang pemberi.

2.Kerohanian Kristen Didasarkan  pada kebenaran Obyektif Bukan Pengalaman Subyektif.

Disini penulis mengingatkan bahwa pengalaman rohani Kristen pertama tama dan yang utama harus didasarkan pada kebenaran Alkitab.

Tujuan pengalaman rohani Kristen adalah mengenal Allah. Ini sudah dilakukan oleh para pendahulu kita dan kita hanya mengikuti jejak mereka. Mereka mereka telah tiba pada pengertian pengertian tertentu dan pengalaman pengamalan tertentu, sehingga dengan demikian kita tidak mempunyai alasan untuk meninggikan diri.

(Disini penulis tidak memberi uraian yang terlalu panjang. Refleksi: pengalaman rohani disatu sisi adalah subyektif tetapi harus terus dipandu, diterangi dan diarahkan oleh kebenaran kebenaran Alkitab yang obyektif)

3.Kerohanian Kristen Terfokus Kepada Orang Lain

Selain fokus nomer satu dari kerohanian Kristen ialah Allah, maka fokus kedua adalah orang lain yaitu panggilan untuk terlibat dalam kehidupan, derita, keragu-raguan dan sukacita orang lain.

Penginjilan memang penting, tetapi „pembedahan jiwa“-kemampuan untuk menolong mereka yang menderita karena mempunyai masalah rohani dan bekerja dengan Tuhan untuk memulihkan kesehatan rohani mereka.

Kotbah juga penting, tetapi juga diperlukan orang orang yang siap menjadi pendamping sesama yang siap mendorong untuk meneruskan perjalanan mereka.

Mengingat itu diperlukan orang orang dengan tingkat kematangan untuk menjadi orang orang „ahli bedah jiwa“. Matang disini berarti kita dapat berperan dalam hidup orang lain. Kalau Tuhan telah bekerja didalam kita, biarkan juga Dia bekerja melalui kita.

MENIMBA DARI MASA LAMPAU

Jika kita benar benar ingin mempelajari jalan jalan kerohanian dari orang orang dalam sejarah gereja, kita harus belajar menurunkan kecepatan, bahkan membaca/mempelajarinya perlahan-lahan. Hikmat abad abad lalu tidak dapat ditangkap melalui membaca cepat enam puluh menit.

Sementara membaca/mempelajari akan pengalaman rohani orang orang terdahulu kita diajak untuk bersyukur kepada Tuhan Allah untuk orang orang tadi yang menolak untuk bertekuk lutut didepan godaan dan mereka telah menyambut panggilan Allah untuk hidup sebagai anak anak Allah. Karena mereka kita lebih kaya. Kita adalah pewaris mereka, teman peziarah mereka dalam perjalanan menuju pergaulan yang lebih akrab dan lebih mendalam dengan Tuhan Allah