APAKAH SIMBOL ?


SEBENARNYA APAKAH SIMBOL ITU ?
Alkisah, tuan rumah di Yunani membagikan sepotong papan kecil (dari dari bagian yang lebih besar dan cincin (bagian dari sepasang) sebagai penghargaan kepada tamunya. Jika suatu ketika antara tuan rumah dengan tamu-tamunya berjumpa, mereka akan saling mencocokkan papan dan cincin tersebut.
Peristiwa saling mencocokkan ini disebut symbola atau symboulion.Demikian pula ketika dua saudara (atau dua pihak) akan berpisah. Mereka masing-masing akan diberi separuh dari lempengan. Ketika mereka nantinya bertemu, mereka masihng-masing akan mencocokkan lempengan-lempengan tadi dengan melempar ke tanah. Sym artinya bersama, balo artinya melempar. Melempar bersama untuk saling mencocokkan ketika terjadi pertemuan itulah makna harafiah simbol.

Simbol berasal dari symbaloi, yang artinya bertemu atau berjumpa, atau dari kata symbalein, yang artinya mempersatukan, melemparkan yang satu dengan yang lain. Melalui sepotong kecil papan atau cincin itu, mereka bertemu dan dipersatukan. Melalui simbol manusia berkomunikasi dan memaknai. Simbol menyentuh secara holistik, baik spiritual, rasio maupun rasa.

Simbol juga dapat menunjuk pada dimensi realitas yang lebih tinggi dan realitas yang lebih tinggi itu dapat dialami melalui simbol. Seperti karena sepatu kaca, maka bertemulah Sang Pangeran dengan Cinderela. Tentu saja setelah kaki Cinderela mencoba mengenakan sepatu kaca. Dan cocok! Ketika nantinya sepatu kaca tersebut disimpan dalam lemari kaca, kemudian hari dipandangi, maka sepatu kaca itu menjadi simbol perjumpaan Cinderela dan Sang Pangeran.

SUMBER:
https://www.gkjgrogoljakarta.com/2017/09/26/simbol-dalam-gereja/