TEOLOGI SISTIMATIKA
FS 04 -ATRIBUT ALLAH YANG UNIK
1.Alkitab tidak berusaha membuktikan bahwa Allah itu ada. Sebaliknya Alkitab menganggap keberadaan-Nya sudah pasti dan menguraikan banyak sifat atau atribut yang dimiliki Allah. Beberapa sifat ini adalah unik bagi Allah, sedangkan yang lain tampak juga di dalam diri manusia sebagai akibat penciptaan-Nya menurut rupa Allah. Dibawah ini kita hendak memfokuskan perhatian kita kepada Atribut Allah Yan Unik.
2.KETIDAK TERGANTUNGAN ALLAH
Allah tidak membutuhkan ciptaan-Nya untuk alasan apapun juga, namun demikian ciptaan-Nya dapat mempermuliakan Dia dan memberikan sukacita kepada Allah. (Kis 17:24-25; Ayu 41:11; Maz 50:10-12). Tuhan juga tidak menciptakan manusia karena Ia kesepian (band. Yoh 17:5, 24). Allah Tritunggal di dalam diri-Nya mempunyai kepenuhan kesempurnaan yang mutlak, baik dalam komunikasi, kasih atau kebutuhan-kebutuhan lain.
Ketidaktergantungan Allah juga menyatakan bahwa Allah tidak diciptakan dan tidak ada peristiwa terjadinya keberadaan Allah (Wah 4:11; Yoh 1:3; Maz 90:2; Rom 11:35-36; Kel 3:14). Justru keberadaan Allahlah yang menyebabkan sagala sesuatu ada dan tetap ada untuk selama-lamanya.
Kalau Tuhan tidak membutuhkan manusia dan apapun juga, lalu apa gunanya manusia ciptaan-Nya? Tuhan tidak harus menciptakan manusia, tetapi Tuhan memilih untuk menciptakan manusia. Tuhan menciptakan manusia dan ciptaan-Nya untuk kemuliaanNya. Suatu yang murni/tulus ditetapkan oleh Allah (Yes 62:3-5; Yes 43:7).
3.ALLAH ITU MAHAHADIR — yaitu, Dia ada di mana-mana pada saat yang bersamaan. Pemazmur mengatakan bahwa ke manapun kita pergi, Allah ada di situ (Mazm 139:7-12; bd. Yer 23:23-24; Kis 17:27-28); Allah melihat segala sesuatu yang kita lakukan.
4.ALLH ITU MAHATAHU — yaitu, Ia mengetahui segala sesuatu (Mazm 139:1-6; 147:5). Dia mengetahui bukan saja perbuatan kita tetapi juga pikiran kita (1Sam 16:7; 1Raj 8:39; Mazm 44:22; Yer 17:9-10). Apabila Alkitab berbicara tentang pra-pengetahuan Allah (Yes 42:9; Kis 2:23; 1Pet 1:2), yang dimaksudkan ialah bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang mungkin sebagai mungkin, yang pasti sebagai pasti, segala sesuatu yang tergantung sebagai tergantung, segala sesuatu yang akan datang sebagai akan datang, segala sesuatu yang lalu sebagai yang lalu, semuanya yang ditentukan dari semula sebagai kepastian yang telah ditetapkan sebelumnya (bd. 1Sam 23:10-13; Yer 38:17-20). Pra pengetahuan alkitabiah tidaklah mencakup unsur determinisme. Allah tetap bebas untuk mengambil keputusan dan mengubah maksud-Nya dalam sejarah dan waktu, sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya sendiri. Dengan kata lain, Allah bukanlah tawanan dari pra pengetahuan-Nya sendiri (lih. Bil 14:11-20; 2Raj 20:1-7;
5.ALLAH ITU MAHAKUASA — yaitu, Allah itu sangat berkuasa dan memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu dan semua ciptaan (Mazm 147:13-18; Yer 32:17; Mat 19:26; Luk 1:37). Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa Allah mempergunakan segala kuasa dan kekuasaan-Nya pada segala waktu; misalnya, Allah mempunyai kuasa untuk membinasakan semua dosa, tetapi Dia memilih untuk tidak melakukan hal itu hingga akhir sejarah (lihat cat. –> 1Yoh 5:19).
Dalam banyak hal, Allah membatasi kuasa-Nya, menyalurkannya melalui umat-Nya (2Kor 12:7-10); dalam hal ini kuasa-Nya itu tergantung pada tingkat kesediaan dan penyerahan kita kepada Allah (lihat cat. –> Ef 3:20;
6.ALLAH ITU MAHATINGGI — yaitu, Dia berbeda dan terlepas dari ciptaan-Nya (lih. Kel 24:9-18; Yes 6:1-3; 40:12-26; 55:8-9). Diri dan keberadaan- Nya lebih besar dan lebih tinggi daripada tatanan yang diciptakan-Nya (1Raj 8:27; Yes 66:1-2; Kis 17:24-25). Ia tinggal dalam keberadaan yang sempurna dan murni, jauh di atas apa yang telah diciptakan-Nya. Dia sendiri tidak pernah diciptakan dan berada terpisah dari ciptaan (lihat cat. –> 1Tim 6:16).
Akan tetapi, kemahatinggian Allah tidak berarti bahwa Allah tidak mampu tinggal di tengah-tengah umat-Nya sebagai Allah mereka (Im 26:11-12; Yeh 37:27; 43:7; 2Kor 6:16).
7.ALLAH ITU KEKAL — yaitu, Dia ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya (Mazm 90:1-2; 102:13; Yes 57:15). Tidak pernah ada waktu, baik di masa lalu maupun di masa depan, ketika Allah tidak ada atau takkan ada; Ia tidak terikat dengan waktu manusia (bd. Mazm 90:4; 2Pet 3:8) dan oleh karena itu paling baik dapat dilukiskan dengan “Aku ada” (bd. Kel 3:14; Yoh 8:58).
8.ALLAH ITU TIDAK BERUBAH — yaitu, sifat-sifat Allah tidak berubah, dalam berbagai kesempurnaan atau dalam maksud-Nya bagi umat manusia (Bil 23:19; Mazm 102:27-28; Yes 41:4; Mal 3:6; Ibr 1:11-12;Yak 1:17); akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa Allah tidak pernah mengubah maksud-maksud-Nya yang sementara sebagai tanggapan atas tindakan manusia. Misalnya, Ia mungkin mengubah maksud-Nya untuk menghukum karena pertobatan sungguh-sungguh dari orang berdosa (bd. Yun 3:6-10). Lagi pula, Ia tetap bebas menanggapi kebutuhan- kebutuhan umat manusia dan doa umat-Nya. Alkitab sering berbicara tentang Allah yang mengubah pikiran-Nya sebagai akibat doa yang tekun dari orang benar (mis. Bil 14:1-20; 2Raj 20:2-6; Yes 38:2-6; Luk 18:1-8;
9.ALLAH ITU SEMPURNA DAN KUDUS — yaitu, Dia sama sekali tanpa dosa dan benar sama sekali (Im 11:44-45; Mazm 85:13; 145:17; Mat 5:48). Adam dan Hawa diciptakan tanpa dosa (bd. Kej 1:31) tetapi dengan kemampuan untuk berbuat dosa. Pada pihak lain, Allah tidak dapat berbuat dosa (Bil 23:19; 2Tim 2:13; Tit 1:2; Ibr 6:18). Kekudusan-Nya juga mencakup pengabdian-Nya untuk melaksanakan maksud-maksud dan rencana-Nya.
10.CATATAN UTK RENUNGAN. Kita mempunyai Allah yang sempurna, dan maha maha maha. Mari kita agungkan, sembah, berserah sepenuh hidup kita, dan mengabdikan seluruh hidup kita bagi kemuliaanNya.
SUMBER:
https://alkitab.sabda.org/article.php?id=8424
http://learning.sabda.org/baca.php?b=teo_sistem#00022