Seperti sebuah pepatah Cina mengatakan bahwa: “Orang yang paling berbahagia adalah orang yang waktu dia lahir, semua orang tertawa dan hanya dia yang menangis, dan waktu ia meninggal semua orang menangis dan hanya dia yang tertawa”. Sang filsuf Aristoteles, juga menyatakan dalam karyanya, “Nichomachean Ethics”, bahwa: “Kebahagian tergantung pada diri kita sendiri”. Seorang Alexei Tolstoy kemudian berkata dalam “Kosma Prutkov”, bahwa:”Jika anda ingin bahagia, berbahagialah “. Artinya bahwa, Aristoteles dan Tolstoy menyatakan dengan gamblang bahwa kebahagiaan itu ada pada diri seseorang, dan hanya tergantung padanya (orang tersebut).
Jika kita menilik lagi dari sumbernya, maka John Stuart Mill dalam “Autobiography”, justru membuat antitesa dari kedua pendapat di atas, dengan menganjurkan bahwa: ..”Tanyakanlah kepada diri Anda, mengapa Anda bahagia, dan Anda tidak akan berbahagia lagi”.
SUMBER:
Jika di Surga Dilarang Tertawa, Saya Tak Ingin ke Sana! (Sebuah Entitas Kebahagiaan)
https://pelitaku.sabda.org/jika_di_surga_dilarang_tertawa_saya_tak_ingin_ke_sana_sebuah_entitas_kebahagiaan