BALAS DENDAM BUKAN PENYELESAIAN MASALAH
2 Samuel 13:22-29
1.Rangkaian peristiwa dalam pasal 2Sam 13:1-22:51 terutama merupakan kisah penggenapan maksud Allah untuk mendatangkan malapetaka atas Daud.
Pasal 2Sam 13:1-39 mencatat akibat pertama dari dosa nafsu, zina, dan pembunuhan yang dilakukan Daud (bd. Gal 6:7). Perzinaan dengan sesama saudara dan pembunuhan terjadi di kalangan keluarganya sendiri ketika nafsu Daud pertama-tama diulang dalam putranya Amnon. Karena Daud menghancurkan kebahagiaan keluarga Uria, Allah menghancurkan kebahagiaan keluarga Daud. Banyak kali Allah mendatangkan penderitaan dan kesusahan besar atas orang berdosa agar baik dia maupun orang lain, bisa takut akan Allah dan berbalik dari dosa (bd. Bil 14:20-36).
2.Absalom dan Tamar adalah anak-anak Daud dari istrinya Maakha (3:3); Amnon adalah putra Daud dari istrinya Ahinoam, perempuan Yizreel (3:2). Kisah Abraham dan Sarai menunjukkan bahwa pernikahan dua orang anak satu ayah lain ibu diizinkan oleh Orang Ibrani walaupun dilarang oleh hukum Imamat (Im. 18:9).
3.Kecantikan Tamar membuat nafsu Amnon, saudaranya bangkit. Amnon saudara dari lain ibu sangat menginginkan Tamar, tapi sadar bahwa itu tidak mungkin. Amnon berguru kepada si licik, Yonadab untuk mengatur siasat jahat. Mata Amnon sudah gelap. Nafsu dan keinginan daging telah membutnya tidak dapat melihat bahwa Tamar yang ingin diperkosanya itu adalah saudara satu ayah. Nafsu dan keinginan daging memang selalu membuat mata kita tidak dapat melihat jelas dengan akal sehat.
4.Tamar berusaha memperingatkan Amnon agar jangan memperlakukan perbuatan terkutuk itu, tetapi Amnon sudah digelapkan oleh dosa. Walaupun Tamar memberikan jalan keluar supaya Amnon memintanya dari Daud secara baik-baik, tapi hati Amnon tak mampu menimbang yang baik. Bahkan begitu gelapnya hati Amnon, setelah ia berhasil memperkosa Tamar, kemudian dia tidak mau bertanggungjawab. Adiknya dibiarkan menanggung derita dan malu sendiri. Inilah jahatnya hati yang gelap.
5.Tindakan asusila yang dilakukan oleh Amnon terhadap Tamar yang adalah adik kandung dari Absalom telah menimbulkan dendam di hati Absalom. Memang setiap tindakan yang tidak terpuji selalu membawa akar pahit, dan menimbulkan kepahitan karena tindakan Amnon tidak dapat diterima dan menimbulkan dendam di hati Absalom, sampai suatu saat ada kesempatan untuk melampiaskan rasa dendam ini.
6.Sudah dua tahun berlalu, akhirnya Absalom merancang suatu acara, yaitu pengguntingan bulu domba, dimana semua anak-anak raja diundang merayakan dan dengan penuh sukacita. Dibalik pesta yang diwarnai sukacita ini, justru terjadi pembunuhan sebagai tindakan membalas dendam. Dosa yang tidak tertuntaskan akan berdampak panjang, bahwa usaha pembalasan dendam ini bukan penyelesaian masalah. Mungkin Absalom cukup puas dengan tindakannya ini, namun menyebabkan ia takut dan harus melarikan diri.
7.Dendam dan pembalasan tidak akan pernah menghadirkan damai sejahtera. Siapapun kita yang sedang mengalami situasi yang tidak nyaman karena diwarnai oleh ketidakpuasan terhadap tindakan orang lain terhadap kita, mari kita belajar dari peristiwa ini. Disatu sisi kita tidak dapat menerima tindakan yang dilakukan oleh Amnon, tetapi disisi yang lain, kita juga tidak dapat membenarkan tindakan Absalom. Dibalik ini semua, alangkah bijaknya kalau kita bercermin dari apa yang dilakukan oleh Allah terhadap kita.
8.Kematian Kristus tidak sekedar membebaskan kita dari dosa yang kita perbuat, terlebih juga menolong kita dalam mengatasi segala kepahitan hidup. Dia mendampingi kita untuk dapat mengatasi segala kemelut relasi kehidupan kita. Dia membasuh segala luka derita yang kita alami, mari kita menghadapi setiap situasi di kehidupan kita dengan hati yang mengampuni. Kasih Kristus telah membuktikan, bahwa pengampunan adalah jalan terbaik mengatasi konflik dan membebaskan kita dari perasaan dendam dan keinginan membalas.
Renungkan: Adakah perasaan sakit hati kepada seseorang? Adakah keingingan membalas terhadap kejahatan orang tersebut? Firman Tuhan mengajarkan itu bukan jalan Tuhan. Bagi yang mau hidup dalam damai sejahtera Tuhan, dia harus mau mempraktekkan pengampunan seperti Allah Bapa telah mengampuni segala dosa kita.
LAGU – MENGAMPUNI