BELAJAR DARI KEKALAHAN DONALD TRUMP
1.Donald Trump adalah presiden Amerika SErikat ke 45 yang memerintah dari tahun 2017sampai Januari 2021. Ia dikalahkan oleh Joe Biden dalam pemilihan presiden tahun 2020. Disinilah kita dapat menggali dan belajar sesuatu. Ketika dikalahkan dalam pilpres, maka Trump tidak mengakui kekalahannya dan menganggap ada kecurangan dalam perhitungan suara. Trump adalah seorang pengagum Dr Norman Vincent Peale, pakar Berpikir Positif. Bertolak dari sana maka bagi Trump tidak ada istilah kalah. Dalam kekalahannya ia menyatakan diri sebagai pemenang akan tetapi suara votingnya dicuri oleh pihak lawan. Disinilah letak kesalahan Trump dalam mempraktekkan Berpikir Positif dari Vincent Peale,
2.Berpikir positif harus diiringi dengan hidup dalam kenyataan. Tidak ada orang yang selalu menang. Orang mungkin saja kalah dalam kehidupannya. Didalam kekalahan orang harus berpikir positif. Menerima kekalahan itu dengan lapang dada dan mencoba menggali arti positif dari kekalahan. Kalau Trump mempraktekkan ini maka mungkin ini akan mengatakan, : “sekarang saya kalah artinya saya mundur satu Langkah dan nanti saya akan maju lagi dua Langkah. Saya mundur untuk menyususn kekuatan dan menyusun strategi dan rencana rencana yang lebih baik untuk kemajuan rakyat Amerika SErikat. Kali ini biar Joe Biden jadi Presiden dan nanti saya akan kalahkan lagi dia.” Kalau ia berpikir seperti itu maka ia dimampukan untuk mengucapkan Selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya danmeninggalkan Gedung putih dengan hati yang lapang tanpa beban kepahitan.
3.Bagi orang Kristen maka dalam kekalahanpun seharusnya masih dapat bersyukur. Mengapa bersyukur? Karena yakin bahwa Tuhan mengizinkan kekalahan ini adalah untuk menjadi kebaikanku. Melalui kekalahan ini Tuhan mempunyai rencana dan berkat yang jauh lebih baik. Sekarang aku belum mengerti tetapi waktu akan menyatakan akan berkat Tuhan yang akan dinyatakan kelak.
Bahwa kekuasaaan bersifat sementara kita dapat belajar dari kutipan dibawah ini.
Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. (Ir.Soekarno, presiden pertama Indonesia)