BELAJAR MENDENGAR SUARA TUHAN

BELAJAR MENDENGAR SUARA TUHAN
I SAMUEL 3 : 1-21

1. FRIMAN TUHAN JARANG
Israel mengalami untuk sekian lama berada dalam penderitaan akibat penjajahan dari bangsa-bangsa disekitarnya, mereka mengalami kelaparan, lalu melalui Hakim-hakim yang membebaskan bangsa Israel dari penjajahan, bangsa Israel kini mengalami kedamaian untuk sementara waktu . Dan dalam masa-masa tenang inilah, bangsa Israel kembali kepada gaya hidup yang santai sehingga bisa digambarkan sebagai zaman dimana masing-masing orang merasa puas dengan dirinya sendiri, , merasa bosan dan acuh tak acuh kepada Tuhan (I Samuel 3 :1).
Hal yang perlu dipertanyakan adalah: mengapa saat itu Firman Tuhan maupun penglihatan menjadi jarang / tidak banyak? Jelas karena dosa!
Sebaliknya, Amsal 29:18a mengatakan bahwa ‘Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat’. Kata-kata NIV : ‘the people cast off restraint’ (= rakyat membuang kekang). Ini menunjukkan bahwa kalau tidak ada Firman Tuhan, hidup menjadi makin berdosa.
Jadi, ‘adanya dosa / ketidakpercayaan’ dan ‘menjadi jarangnya Firman Tuhan’, adalah 2 hal yang bisa menjadi lingkaran setan, dimana yang satu menimbulkan yang lainnya.
Karena itu, selalulah introspeksi dan membuang dosa, supaya Firman Tuhan bisa terus ada!

2.Setelah masa menyapihnya berakhir, Hana menngenapi nazarnya dengan menyerahkan Samuel kerumah Tuhan, dan dibawah bimbingan imam Eli, Samuel kecil melayani Tuhan., Disaat-saat itulah Samuel mendengar suara Tuhan.
Suara itu baru pertama kali ia dengar, itulah sebabnya ia tidak mengerti dan tidak memahaminya. Suara itu terdengar ditelinganya (Audible) dan terjadi berulang-ulang kali – dalam kenyataannya,suara Tuhan dapat didengar lewat hati kita, atau lewat mimpi dan terutama pada masa kini melalui Firman-Nya(Alkitab) dan ini menjadi standar dari suara Tuhan yang dapat kita dengar dan mengenali segela kehendak dan rencanaNya bagi hidup kita manusia.
Bila hidup tidak ada yang memandu, maka kehidupan kita akan kacau dan membingungkan. Kita perlu suara Tuhan melalui FirmanNya yang akan memandu hidup kita.

Aplikasi : Bagi kita orang percaya, Allah rindu akrab dan berkomunikasi dengan kita, sekalipun kita belum punya pengalaman. Itulah sebabnya kita harus menyediakan waktu, dan juga hati untuk Dia berbicara. Dan Tuhan merindukan kita peka mendengar suara-Nya.

3.Dengan berkembangnya ilmu psikologi dan juga tehnologi, segala sesuatu dapat dideteksi secara mudah ,missal badai matahari, tsunami, dllnya. Tehnologi memainkan peran dalam kemajuan zaman dan peradababan. Namun yang perlu kita sadari, ada banyak hal-hal didalam hidup ini, yang tidak bisa dijangkau ,dijawab dan dipecahkan dengan psikologi dan tehnologi, misal perkara perkara mengenai ke ilahian dan rahasia masa depan Allah bagi kita. Dan hal tersebut hanya dapat kita pecahkan ketika kita mendengar suara Tuhan melalui FirmanNya.

4.Samuel bertumbuh menjadi seorang nabi, dan Allah menyertai Dia, Dan sebagai seorang abdi Allah, tingkat pengaruhnya semakin luas dan menjadi pengubah sejarah pada zamannya. Dan melaluinya, Daud diurapi menjadi raja.
Bila kita terus menerus hidup dan berjalan dengan suara Tuhan, niscaya kita akan menjadi orang yang bijaksana, arif dalam segala situasi. Allah menperdengarkan Firman-Nya kepada laki-laki dan perempuan, yang bersedia mendengar Firman-Nya dan mentaatinya.
Tuhan merindukan berbicara kepada anak-anak-Nya, mari kita belajar mendengarkan suara-Nya dengan kesungguhan hati.

5.Jelas bahwa hidup Samuel adalah teladan, dan hidup Eli adalah peringatan bagi kita. Sebagai Kristen, entah sudah berapa banyak firman, khotbah, renungan, tulisan dll. tentang kebenaran firman Tuhan yang melewati dan meriuh rendahkan hidup kita. Jangan sia- siakan semua itu. Bangun dan dengarkan, lakukan dan beritakan!