BERBAHAGIALAH -MATIUS 5:1-12
Banyak ahli berpendapat bahwa Kotbah di Bukit di Matius 5-7 bukanlah merupakan satu kotbah Tuhan Yesus yang disampaikan pada satu waktu , tetapi lebih merupakan kumpulan ajaran Tuhan Yesus yang dikumpulkan dan disistimatiskan oleh Matius sang penyusun.
Kotbah di Bukit disebut pula sebagai ” “The Manifesto of the King” atau Manifesto Seorang Raja. Artinya Kotbah di Bukit harus kita taati dan patuhi sebagai bentuk pengakuan bahwa Yesus adalah sang raja.
Kata “bahagia” dalam Bahasa Yunaninya adalah makarios.Inilah suatu sukacita (Joy) yang tidak terganggu oleh perubahan situasi hidup.Pada pihak lain “happiness”tergantung pada situasi kehidupan. Sukacita yang Tuhan Yesus berikan tidak ada seorangpun yang dapat mengambilnya (Yoh.16:22). Kotbah di Bukit berbicara mengenai sukacita dan hidup yang keberkatan. Ini melewati kesedihan dan kehilangan, melewati penderitaan, aniaya, keadaan tidak berdaya dan diejek dan dihina dunia karena iman Kristiani. Dalam situasi situasi tadi orang Kristen tidak kehilangan bahagia, sukacita ,keberkatan karena hidupnya yang diperkenan Tuhan,itulah makarios berbahagia yang sejati.
Kata ‘berbahagialah’ / ‘diberkatilah’ di sini menunjuk pada kebahagiaan / keadaan diberkati dalam pandangan Tuhan. Jadi, dalam pandangan Tuhan orang-orang seperti dalam Mat 5:3-12 adalah orang yang berbahagia / diberkati. Bisa saja pandangan Tuhan ini bertentangan dengan pandangan manusia. Jadi bisa saja kita miskin, gagal, menderita, dianiaya, lemah dsb, tetapi dalam pandangan Tuhan kita berbahagia / diberkati. Sebaliknya bisa saja kita kaya, berkedudukan tinggi, sukses, dsb, tetapi dalam pandangan Tuhan kita celaka / terkutuk.
Dalam Matius 5:1-12 Juruselamat kita memberikan delapan sifat orang yang diberkati atau berbahagia, hidup yang diperkenan Tuhan, semuanya melambangkan kebaikan-kebaikan utama orang Kristen. Untuk setiap sifat itu, suatu berkat atau kebahagiaan untuk masa kini dinyatakan, berbahagialah orang yang, dan untuk masing-masing juga dijanjikan suatu berkat untuk masa akan datang, yang diungkapkan dengan berbagai cara yang sesuai dengan sifat kebaikan atau kewajiban yang disarankan untuk dilakukan. Jadi, siapakah sebenarnya yang disebut berbahagia?
Renungan : Inginkah anda hidup bahagia? Mulailah dengan pertobatan. Artinya meninggalkan segala hidup duniawi dan cara pandang duniawi. Kembali kepada Allah dan menggali nilai nilai yang Allah tetapkan dan praktekkan itu.
Ayat mas Matius 11:28 – Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan padamu.
Bacaan Hari Ini : Matius 13:3-9, 18-23