BERTEKUN DALAM KESELAMATAN
Ibrani 10:19-31
APA YANG TELAH YESUS LAKUKAN
Ayat 19 – 21, Yesus adalah pembuka jalan yang baru dan seorang imam besar.
Dulu orang Israel tidak memiliki akses langsung ke ruang Mahakudus, mereka diwakili oleh imam besar dengan membawa persembahan korban dan itu hanya dilakukan sekali setahun saja ( Ibrani 9 : 7 ). Tetapi melalui kematian Yesus di kayu salib maka Yesus telah menjadi Imam besar yang mempersembahkan tubuh, darahnya sebagai persembahan kurban yang sempurna untuk selamanya ( Ibrani 10 : 10-14 ) sehingga jalan baru itu telah tersedia. Jika dulu manusia tidak dapat secara langsung bertemu dengan hadirat Allah tetapi didalam Yesus Kristus setiap orang yang percaya dapat secara langsung mendekatkan diri kepada Allah dan berjumpa dengan Allah.
KEWAJIBAN KITA
1. Menghadap Allah. Ay 22: “Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni”.
Setiap orang hidup dalam 2 dunia, dunia ini yang berhubungan dengan ruang dan waktu, dan dunia dari hal-hal kekal. Bahayanya adalah bahwa kita begitu terlibat dalam dunia ini sehingga melupakan dunia yang lain. Pada saat suatu hari dimulai, dan pada saat suatu hari berakhir, dan juga di tengah-tengah aktivitas dari suatu hari, kita harus menyendiri, sekalipun hanya untuk suatu saat, dan masuk ke hadirat Allah.
2. Berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita.
Ay 23: “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia”. Penekanan utama ay 23 ini adalah pentingnya untuk berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan. Dengan kata lain kita harus bertekun dalam iman dan setia kepada Kristus.
3.Saling memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik. Ay 24: “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik”.
4.Tidak membiasakan diri untuk menjauhkan diri dari pertemuan ibadah, tetapi sebaliknya saling menasihati dan makin rajin melakukannya.
Ay 25: “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat”.
KEMURTADAN DAN AKIBATNYA
1.Ay 26 menunjuk pada kemurtadan.
Ay 26: “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu”. Calvin menafsirkan ‘dosa sengaja’ ini sebagai tindakan meninggalkan Kristus / Gereja.
ay 25 itu, yaitu meninggalkan pertemuan ibadah, kalau dibiarkan, akan menjadi ay 26 ini! Adam Clarke: Mereka yang meninggalkan persekutuan Kristen ada dalam keadaan merosot ke belakang; mereka yang merosot ke belakang ada dalam bahaya kemurtadan)
2.Akibat dari kemurtadan.
2.1.Tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa ini (ay 26c).
Calvin: Karena keselamatan tidak bisa dicari kecuali dalam Dia, tidak mengherankan bahwa semua mereka yang secara sengaja meninggalkan Dia kehilangan setiap pengharapan untuk mendapatkan pengampunan: … Jadi, sang Rasul menunjuk hanya kepada mereka yang secara jahat meninggalkan Kristus, dan membuang dari diri mereka sendiri manfaat kematianNya.
2.2.Ay 27: “Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka”.
2.3.Dan ay 29 ini juga menggambarkan kemurtadan jaman Perjanjian Baru itu sebagai: menginjak-injak Anak Allah; menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya.
2.4. Ay 30-31 menambah kengerian hukuman Allah terhadap orang murtad. Ay 30-31: “Sebab kita mengenal Dia yang berkata: ‘Pembalasan adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan.’ Dan lagi: ‘Tuhan akan menghakimi umatNya.’ (31) Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup”.
AJAKAN : mengingat pengorbanan Yesus -Dia sebagai Imam Besar dan DiriNya sebagai korban,kita sudah diselamatkan dan hubungan telah dipulihkan dengan Tuhan Allah. Ini semua kebaikan Allah Bapa dan Yesus , maka baiklah kita tetap bertekun dalam iman, pengharapan dengan tidak meninggalkan ibadah ibadah yang biasa kita lakukan. HIdup tidak senantiasa mulus, tetapi dengan kekuatan Tuhan mari kita bertahan dan bertekun sampai pengharapan kemuliaan keselamatan menjadi nyata pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.