Boneka arwah alias ‘spirit doll’: Antara ‘kebudayaan impor’ dan ‘tabrakan dengan agama’
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-59905014
1.Di media sosial, boneka arwah atau ‘spirit doll’ menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir. Ini bukan hal baru, kata antropolog, mengingat sejak dahulu boneka telah berfungsi sebagai banyak hal, salah satunya sebagai media ‘pelayanan terhadap arwah’.
.Boneka-boneka itu sekilas tampak seperti bayi sungguhan. Pemiliknya pun memperlakukan mereka layaknya anak manusia.
2.Selain diberi nama dan pakaian serupa manusia, boneka-boneka ini juga dikatakan ‘diisi dengan arwah’ – itu sebab mereka dijuluki boneka arwah atau spirit doll.
3.Dalam sebuah video yang viral di TikTok, misalnya, seorang perempuan menyuguhi bonekanya minuman bersoda. Dalam video viral lainnya, seorang perempuan mengomeli bonekanya karena “bermain di tanah” dan “membuat kakinya kotor”.
4.Kepopuleran boneka arwah semakin meroket saat sejumlah selebritis turut mengunggah anabon – singkatan dari anak boneka – milik mereka di media sosial, dan mengaku merawat boneka-boneka ini memberikan dampak positif untuk kehidupan mereka.
5.”Di berbagai kebudayaan, orang membuat boneka untuk macam-macam keperluan. Tapi pada umumnya sebagai hiburan,” kata Dr Selly Riawanti, antropolog dari Universitas Padjajaran, Bandung, kepada BBC News Indonesia.
Ada pula boneka yang digunakan untuk keperluan nujum, seperti voodoo. Tapi boneka arwah yang sedang populer saat ini, kata Selly, bisa saja memberikan fungsi psikologis untuk para pemiliknya.
“Bahwa dia bisa menjadi teman curhat, atau bahan untuk ajang pamer,” lanjut dia.
Spirit doll, tambah dia, mungkin juga berlaku sebagai tumpuan harapan. “Orang yang berharap kasih sayang, atau sering dikecewakan oleh pasangan dan sebagainya, mungkin mereka jadi terhibur oleh boneka [arwah].”
APA KATA SEORANG PSIKOLOG?
https://www.fimela.com/lifestyle/read/4851976/penjelasan-dari-psikolog-soal-tren-adopsi-boneka-arwah-di-kalangan-artis-indonesia
1.Psikolog sekaligus Penulis Buku, dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Efnie Indrianie mengatakan tidak ada yang salah dengan mengadopsi atau merawat boneka arwah. Sebab, secara fungsi biologis otak manusia memang memiliki naluri untuk merawat dan mengasihi sesuatu, termasuk benda-benda seperti boneka arwah.
2.“Secara fungsi biologis, area yang mengendalikan emosi dan perasaan merupakan bagian yang cukup luas di fungsi kerja otak manusia. Itu pula yang menjadi dasar pada manusia, mereka memang memiliki naluri untuk mengasihi, menyayangi, dan terikat secara emosional antara satu dengan yang lain,” ujar Efnie saat dihubungi langsung oleh FIMELA, Rabu (5/1/2022).
3.Salah seorang Psikolog seperti dikutip diatas masih dapat mentolerir orang orang yang meng adopsi boneka arwah, tidak demikian halnya dengan pandangan dari sudut iman Kristen seperti dipaparkan di tayangan youtube dibawah ini.
FENOMENA “BONEKA ARWAH” MENURUT IMAN KRISTEN
“BONEKA ARWAH” Apa yang dapat dipetik dari Alkitab?
– Bincang Alkitab | Pdt. Anwar Tjen, Ph.D.
https://www.youtube.com/watch?v=dkgT72lsmRo