CINTA AKAN ALLAH

3.34. BARANGSIAPA CINTA AKAN ALLAH, MENIKMATINYA DI ATAS SEGALA-GALANYA DAN DALAM SEGALA HAL

 

  1. M.: O, Allahku dan Milikku seluruhnya (S. Fransiskus) ! Ingin apa lagikah aku dan bahagia apa lagikah yang masih dapat kuinginkan ?

O Sabda yang manis dan sedap untuk mereka yang cinta akan Sabda, bukan untuk mereka yang cinta akan dunia dan hal-hal yang ada di dunia ini.

Allahku dan Milikku seluruhnya! Ini cukup bagi mereka yang memahaminya; dan bagi mereka yang mencintai Engkau sungguhlah nikmat untuk seringkali mengulanginya.

Jika Engkau hadir, maka segalanya manis adanya; tetapi jika Engkau tidak hadir, maka segala sesuatu membosankan.

Engkau membuat hati tenang, dan memberikan ketenteraman yang sungguh-sungguh, serta kegembiraan yang bersifat pesta.

Engkau membuat kami berpikir dengan baik tentang segala persoalan dan memuji Dikau dalam segala hal; dan tanpa Dikau tak ada sesuatu pun yang dapat berkenan kepadaku.

Tetapi jika sesuatu akan menjadi manis dan sedap rasanya, maka rahmat Tuhan harus menyertainya dan rempah-rempah kebijaksanaanNya harus membumbuinya.

  1. Barangsiapa mempunyai kenikmatan padaMu, apakah gerangan yang tidak akan dirasakannya nikmat? Dan barangsiapa tidak merasakan kenikmatan padaMu, apakah gerangan, yang masih dapat memberi kenikmatan kepadanya ?

Tetapi orang-orang yang budiman bagi dunia dan yang bersifat nafsu daging, tak dapat tahan di muka hikmatMu; sebab di dalam hikmat duniawi banyak terdapat kesia-siaan dan di dalam kenikmatan daging terdapat kematian.

Tetapi mereka yang mengikuti Engkau dengan mengabaikan dunia dan mematikan daging ternyata sungguh bijaksana, karena mereka dari kesia-siaan beralih kepada kebenaran dan dari daging kepada roh.

Mereka mendapat kenikmatan pada Allah dan apa yang terdapat baik pada makhluk ciptaan Tuhan, mereka persembahkan kepada Tuhan yang menciptakannya sebagai puji-pujian.

Tetapi berlainan, sangatlah berlainan, kenikmatan atas Yang Menciptakan dan yang diciptakanNya, atas yang kekal dan yang fana; atas cahaya yang tidak diciptakan dan cahaya yang dinyalakan olehMu.

  1. O Cahaya kekal, yang melebihi segala cahaya yang diciptakan; pancarkanlah sinar cahayaMu dari atas untuk menembus hati sanubariku sedalam-dalamnya.

Murnikan, gembirakan, terangilah dan semangatilah rohku dengan dayanya, supaya dapatlah ia lekat kepadaMu dengan penuh kegembiraan.

O, bilamanakah akan tiba saat yang bahagia dan yang kucita-citakan, bahwa Engkau akan memenuhi aku dengan hadiratMu dan akan merupakan segala-galanya bagiku !

Selama itu belum terkabul, maka belumlah ada kegembiraan yang sempurna.

Tetapi, celaka bagiku, di dalamku masih hidup manusia yang lama; belumlah ia disalibkan sama sekali; belumlah ia sungguh-sungguh mati.

Masihlah ia dengan hebat melawan roh, menimbulkan perjuangan batin dan tidak membiarkan kerajaan jiwa tetap tenang.

Tetapi Enghau yang berkuasa atas gelora laut dan membuat tenang kembali gelombang-gelombang yang mengamuk, bangkitlah dan hendaknya sudi menolong aku (Masm: 89.10).

Kacaukanlah bangsa-bangsa yang menghendaki peperangan; hancurkanlah mereka dengan kekuatanMu (Masm: 68.31).

Aku mohon, tunjukkanlah kemegahanMu; dan semoga tanganMu kanan dimuliakanlah; sebab aku tidak mempunyai penghargaan ataupun perlindungan selain dari padaMu, Tuhan Allahku.

SUMBER DIAMBIL DARI:

Judul Buku     : Mengikuti Jejak Kristus (Imitatio Christi)

Penulis:            Thomas A Kempis

Penterjemah: J.O.H. Padmasepotra Pr,

Penerbit           : Obor Jakarta, terbitan 1986

Diakses dari :  https://thomaskempis.wordpress.com/

https://thomaskempis.wordpress.com/buku-3/