CINTA ITU KERJA OTAK

Sains: Cinta dan Nafsu Itu Kerja Otak, Bukan Hati!

Sains: Cinta dan Nafsu Itu Kerja Otak, Bukan Hati! – Global Liputan6.com

1.Berabad-abad setelah William Shakespeare mengajukan pertanyaan menggelitik, “apa itu cinta?”, para ilmuwan akhirnya menemukan alternatif jawaban: otak.
Beratnya hanya 1,4 kilogram, tapi mengandung lebih dari 100 miliar sel saraf. Ia mengatur gerak seluruh badan dan pemikiran kita, bahkan mampu mengontrol orang lain. Studi terakhir menyebut, otak sejatinya adalah “hati” kita, tempat segala perasaan berkecamuk, termasuk cinta.
2.Cinta berada dalam pikiran kita, sebuah emosi kompleks yang melibatkan 12 area spesifik otak — yang membentuk jaringan cinta
Dua belas area spesifik itu dipersempit lagi menjadi beberapa bagian.
Pertama, sisi logis. Adalah area terluar otak yang membantu menentukan kesadaran, persepsi, nalar, dan penilaian. Dalam sebuah hubungan, wilayah ini salah satunya berfungsi menilai apakah pasangan adalah sosok yang melengkapi. Area tersebut juga membuat seseorang fokus ada satu orang dan mengabaikan yang lain. Juga membantu kita memahami niat pasangan.
Berikutnya sisi emosional. Jauh di dalam otak, satu set kompleks struktur di dalam dan di sekitar sistem limbik bertanggung jawab atas emosi kita. Area ini memainkan peran terhadap perasaan, bagaimana mengekspresikan apa yang kita rasakan. Juga membentuk penyimpanan kenangan buruk dan baik.
Dari Otak Turun ke Jantung
1.Apa yang terjadi pada otak, mempengaruhi kerja fisik. Urusan jantung — atau di Indonesia di mana simbol cinta disebut hati — dapat menghasilkan beberapa reaksi fisik cukup kuat.
Seperti dimuat News Net 5, sebuah studi dari Stanford University dan State University of New York  menguak bahwa gairah cinta bisa mengaktifkan sistem penghargaan (reward) di otak yang mempengaruhi rasa sakit dan reaksi terhadap obat adiktif.
2.Sebaliknya, patah hati bisa menyakitkan. Hormon stres akan dilepaskan setelah putus cinta. Giliran bagian dari otak yang bertanggung jawab mengirimkan emosi dan rasa sakit,  anterior cingulate cortex yang bekerja. Mengirimkan rasa sakit, stres juga membuat perut luar biasa bergolak, dan membuat jantung seakan berhenti. Meski yang sebenarnya terjadi, denyut jantung turun, hanya sementara.(Ein)