CINTA MELIBATKAN 3 ZAT

1.Menurut sebuah artikel di Kompasiana, cinta melibatkan tiga zat kimia dalam otak manusia, yaitu dopamin, oksitosin, dan vasopresin 1. Ketika seseorang jatuh cinta, neurotransmitter seperti dopamin dilepaskan dalam jumlah besar, menciptakan perasaan euforia dan kebahagiaan yang kita asosiasikan dengan jatuh cinta. Hormon oksitosin dan vasopresin juga berperan penting dalam membentuk koneksi emosional yang dalam antara dua orang yang saling mencintai 12.

2.Namun, cinta juga bisa menjadi rumit. Saat kita mengalami patah hati atau cemburu, otak kita merespons dengan cara yang sama-sama kuatnya. Bagian otak yang mengatur emosi, seperti amigdala, terlibat dalam mengendalikan reaksi negatif ini. Ini adalah mengapa cinta tidak selalu membawa kebahagiaan; itu juga bisa menyebabkan rasa sakit 13.

3.Saat seseorang jatuh cinta, bahan kimia yang terkait dengan sirkuit hadiah membanjiri otak kita, menghasilkan berbagai respons fisik dan emosional, seperti jantung berdebar kencang, telapak tangan berkeringat, pipi memerah, serta perasaan bergairah dan cemas 4. Hormon kortisol juga meningkat 3.

4.Meskipun kita telah memetakan beberapa aspek neurokimia cinta, masih banyak yang perlu dipelajari. Setiap pengalaman cinta unik dan sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, dan budaya. Oleh karena itu, meskipun kita telah mengungkap sebagian dari rahasia otak dan kimia cinta, masih ada banyak lagi yang perlu ditemukan 123.

Neurokimia Cinta: Bagaimana Otak Merespons Perasaan Cinta – Kompasiana.com

Mekanisme Cinta di Otak Kita | kumparan.com