DETERMINISME (KETENTUAN) DAN FREE WILL (KEHENDAK BEBAS)

1.Filsafat sekuler adalah suatu pendekatan dalam filsafat yang tidak bergantung pada keyakinan agama atau pandangan teistik. Ini berarti bahwa filsafat sekuler mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi, nilai, etika, pengetahuan, dan realitas tanpa merujuk pada ajaran agama. Salah satu perdebatan terpenting dalam filsafat sekuler adalah seputar determinisme dan free will (kehendak bebas).

2.Determinisme: Determinisme adalah pandangan bahwa setiap peristiwa atau tindakan yang terjadi di alam semesta telah ditentukan oleh sebab-sebab yang telah ada sejak waktu yang lalu. Dengan kata lain, dalam kerangka determinisme, semua yang terjadi adalah hasil dari kondisi dan kejadian yang telah ada sebelumnya. Determinisme dapat dilihat dari dua sudut pandang:

2.1. Determinisme kausal: Pandangan ini mengatakan bahwa setiap peristiwa adalah hasil dari rangkaian sebab-akibat yang dapat dijelaskan oleh hukum-hukum alam. Ini berarti bahwa jika kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang kondisi saat ini, kita seharusnya dapat memprediksi masa depan.

2.2. Determinisme logis: Pandangan ini berfokus pada keselarasan antara pernyataan-pernyataan tentang dunia. Dalam kerangka ini, jika kita memiliki pengetahuan tentang semua pernyataan yang benar tentang dunia pada satu waktu, maka kita seharusnya dapat memahami atau memprediksi semua peristiwa yang akan datang.

Dalam konteks filsafat sekuler, determinisme sering kali menjadi tantangan besar bagi gagasan kehendak bebas, karena jika semua peristiwa telah ditentukan sebelumnya, maka apakah ada ruang bagi kehendak bebas individu?

3.Free Will (Kehendak Bebas): Free will atau kehendak bebas adalah gagasan bahwa individu memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan tindakan mereka secara independen, tanpa pengaruh atau kendali yang mutlak dari faktor-faktor eksternal atau sebab-akibat. Ini berarti bahwa individu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan bebas dari determinisme atau pengaruh apa pun.

Dalam filsafat sekuler, konsep kehendak bebas sering kali menjadi dasar etika dan tanggung jawab pribadi. Ini juga bisa menjadi dasar bagi nilai-nilai seperti otonomi individu, kebebasan berpikir, dan hak asasi manusia. Namun, perdebatan tentang kehendak bebas tetap ada, dan beberapa filsuf sekuler mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang sejauh mana kehendak bebas individu benar-benar ada.

4.Penting untuk diingat bahwa perdebatan tentang determinisme dan kehendak bebas adalah salah satu isu filosofis yang paling kompleks dan kontroversial dalam sejarah filsafat. Banyak filsuf sekuler yang memiliki pandangan beragam tentang masalah ini, dan tidak ada konsensus tunggal yang dapat diterima oleh semua orang.