TAYANGAN YouTube tentang cerita pendek Leo Tolstoy, “Di Mana Ada Cinta, Di Situ Tuhan Juga Ada”:
- Cerita ini menunjukkan bagaimana iman, cinta ilahi, dan hubungan tak terlihat yang menghubungkan kita semua, mendorong kita untuk merenungkan esensi spiritualitas yang sejati.
- .Plot:
- 1.Martin Avdeitch adalah seorang tukang sepatu yang hidupnya penuh dengan kesedihan dan penderitaan, karena kehilangan keluarganya. Tragedi pribadinya menjadi katalis bagi perjalanan spiritualnya, yang mengubahnya dari seorang tukang sepatu biasa menjadi wadah cinta ilahi.
- 2.Suatu malam, ia mendengar suara dalam mimpi yang menjanjikan kunjungan ilahi keesokan harinya. Penuh harap dan antusias, Martin menghabiskan seluruh hari mencari Tuhan di setiap pengunjung, tetapi gagal melihat-Nya dalam bentuk fisik yang ia harapkan.
- 3.Namun, hari itu tidak sia-sia. Martin bertemu dengan berbagai individu – seorang lelaki tua yang membeku, seorang ibu muda dengan anak yang kelaparan, dan seorang anak laki-laki yang mencuri dari seorang wanita tua. Martin memperlakukan masing-masing individu ini dengan kebaikan dan kasih sayang yang luar biasa, memberi mereka perlindungan, makanan, dan yang lebih penting, cinta.
- Pesan:
- 1.Narasi Tolstoy menunjukkan bahwa Tuhan menyatakan diri-Nya dalam tindakan-tindakan kebaikan yang paling sederhana dan peristiwa-peristiwa biasa dalam hidup. Martin, yang awalnya mengharapkan kunjungan ilahi yang spektakuler, menyadari bahwa ia memang telah bertemu dengan Tuhan melalui orang-orang yang ia bantu. Kesadaran ini merupakan pesan dari ayat Alkitab dari Matius 25:40, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
- 2.Cerita ini secara halus mengkritik struktur-struktur sosial yang seringkali membuat kita buta terhadap kehadiran ilahi yang ada di mana-mana dalam tindakan-tindakan cinta dan kasih sayang. Cerita ini menjadi pengingat bahwa keilahian tidak terbatas pada kuil, gereja, atau ritual keagamaan. Keilahian ada dalam interaksi kita sehari-hari, dalam belas kasihan kita, dan yang paling penting, dalam kemampuan kita untuk mencintai sesama manusia.
- 3.. Cerita ini menyampaikan pesan yang kuat bahwa Tuhan bukanlah suatu entitas yang harus dicari di dunia luar, tetapi suatu kehadiran ilahi yang harus disadari dalam diri sendiri melalui tindakan-tindakan cinta dan pelayanan. Dengan mengakui hal ini, kita dapat mengalami keilahian dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti yang dilakukan Martin Avdeitch. Dalam intinya, cerita ini dengan indah merangkum ungkapan mendalam – di mana ada cinta, di situ memang, Tuhan ada juga.