DIMENSI KEBER -AGAMA -AN
Berkaitan dengan kata “beragama” itu, C.Y. Glock & R. Stark dalam American Piety: The Nature of Religious Commitment (1968) menyebutkan lima dimensi keberagaamaan; belief dimension, ritual dimension, consequential dimension, experiential dimension dan knowledge dimension.
Dimensi-dimensi keberagamaan,
a.Aspek Keyakinan (Religious belief) merupakan penerimaan individu pada hal-hal dogmatis dalam agamanya.
b.Aspek Ritual/ Praktik (Religious Practice)menunjukkan seberapa jauh individu menjalankan kewajiban-kewajiban ritual yang telah ditetapkan agamanya.
c. Aspek Pengalaman (Religious Feeling)menunjukkan suatu pengalaman beragama yang berisikan perasaan-perasaan, persepsi-persepsi dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang ketika berkomunikasi dengan Tuhan.
d.Aspek Pengetahuan (Religious Knowledge) mengacu pada seberapa jauh pengetahuan seseorang terhadap agamanya.
e.Aspek Konsekuensi (Religious Consequences) mengacu pada identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari.
Dimensi ideologis dan intelektual adalah aspek kognitif keberagamaan. Dimensi eksperiensial merupakan aspek afektif keberagamaan. Dimensi ritualistik dan konsekuensial sebagai aspek behavioural keberagamaan.
Dari kelima aspek tersebut di atas, kita melihat bahwa agama sebagai variabel yang multidimensional. Terdiri atas berbagai aspek yang saling berkaitan satu sama lain. Misalnya: kita melihat seseorang yang rajin beribadah tetapi berperilaku buruk kepada tetangganya. Hal itu berarti ada aspek religiusitas yang perlu diperbaiki, dalam hal ini konsekuensi. Demikian pula sebaliknya, ada yang jarang beribadah tetapi bersikap baik dan ramah kepada tetangganya. Berarti yang perlu diperbaiki aspek ritual ibadah.