DOKSOLOGI KOMUNAL

DOKSOLOGI KOMUNAL

1 Samuel 2:1-10

1.Nyanyian pujian Hana hendaknya  bukan saja dimengerti sebagai nyanyian pujian pribadi tetapi Ketika dinyanyikan bersama oleh bangsa Israel dalam upacara keagamaan itu juga  menjadi nyanyian umat, atau  nyanyian komunal. Hana mau mengajak kita bertumbuh ke sana. Soal mandul, Israel juga mengenali dengan baik. Bukankah Sara juga mandul? Dengan berkat Tuhan kemudian melahirkan Ishak, dan Yakub menurunkan bangsa Israel. Kemudian dalam hidup sebagai umat Tuhan mereka disana sini mengalami kemandulan artinya tidak menghasilkan hidup sebagaimana yang dikehendaki Tuhan Allah.  Kemandulan rohani dapat juga kita alami kalau kita menjauh dari sumber makanan dan minuman rohani yaitu doa pribadi, dan pembacaan serta pendalaman Alkitab.

2.Dalam nyanyian Hana, waktu dikatakan “mulutku mencemoohkan musuhku”, ini juga dapat dikenakan kepada Israel. Memang Hana dilukai oleh Penina, tapi apakah Hana menganggap Penina itu musuhnya? Mungkin saja demikian. Tapi Israel pasti punya musuh, sebagaimana kita di dalam Kerajaan Allah juga punya musuh. Siapa musuh kita? Kalau belajar dari Surat Efesus, musuh kita bukan darah dan daging, bukan manusia, tapi penguasa-penguasa yang tidak kelihatan itu –Iblis, setan. Bagian dari penghayatan ‘kerajaan’, itu termasuk juga bahwa kita musti tahu siapa lawan, siapa musuh. Ada orang yang salah meng-identifikasi lawan; istri atau suami sendiri dianggap lawan. Orang ini tidak mungkin hidup di dalam realita Kerajaan Allah; Paulus jelas mengatakan  bahwa musuh kita bukan darah dan daging tetapi setan yang mau menghilangkan doksologi dalam hidup kita.

3.Setan mencoba meniadakan akan segala berkat berkat Tuhan dalam hidup dengan mengatakan itu sebagai nasib baik. Setan mengecilkan akan perananan pengorbanan Krsitus sehingga kita kurang berdoksologi akan karya keselamatan Krsitus,  Kita dapat menikmati alam semesta dengan segala keindahannya tanpa mengembalikan segala pujian kepada Allah sang pencipta. Hati hati akan pekerjaan musuh yang terus menteror dan mau membelokkan focus kita dari Tuhan ke hal hal yang lain.

4.Mai kita terus mohon  pimpinan Roh Kudus agar  mata rohani kita makin dicelikkan akan limpah anugerah Tuhan. Mulai dari yang kekal, yaitu keselamatan,pengampunan dosa, hidup kekal, sampai kepada hidup keluarga dengan mendapat kan keturunan dan kecukupan keperluan hidup sehari hari. Untuk pemeliharaan hidup rohani kita diberikan Tubuh Kristus yaitu sdr sdr seiman dengan fungsi yang berbeda untuk melakukan tugas bagi Kristus. Dengan mata rohani  yang dicelikkan Roh Kudus kita dapat menghitung, melihat dan menikmati semua anugerah berkat Tuhan dan dengan dorongan Roh Kudus pula lahirlah doksologi,puji pujian kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus untuk segala kebaikan dan karyaNya dalam hidup kita pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat. Kita menyanyikan pujian juga secara komunal dalam perhimpunan tubuh Kristus menjadi kesaksian kepada dunia dan sekaligus mengajak dunia untuk menaikkan doksologi kepada Tuhan Allah.