DOSA DAN PERTOBATAN


DOSA DAN PERTOBATAN
2 SAMUEL PASAL 12

2 SAMUEL 12 :1-7 Engkaulah orang itu!
Perumpamaan itu menggambarkan dimana ada seorang miskin (maksudnya Uria) yang hanya mempunyai 1 ekor domba (maksudnya Batsyeba ) direbut oleh seorang kaya (maksudnya Daud).
Pada saat kedatangan “tamu” dan hendak meladeni/menjamu “tamunya” itu si Kaya tidak mengambil domba-dombanya sendiri melainkan merampas domba satu-satunya dari si Miskin itu.
Meskipun dalam perumpamaan itu tidak dikatakan apa-apa tentang pembunuhan, Daud tiba-tiba menyela dan menyatakan bahwa orang kaya itu harus mati!. Alangkah terkejutnya Daud ketika mendengar ucapan Nabi Natan bahwa “ Engkaulah orang itu” (ayat 7). Dan segeralah Daud menyadari kesalahannya.

2 SAMUEL 12;7b -15a PEDANG AKAN MENIMPA KELUARGA DAUD
Karena pembunuhan itu, pedang tidak akan beralih dari keluarga Daud. Karena ia telah mengambil Batsyeba, dan kematian akan menimpa anak Batsyeba yang akan lahir (terjadi pada ayat 18 ).

2 SAMUEL 12: 15b-25 DAUD BERDOA DEMI HIDUP ANAKNYA
Daud bertobat, berdoa terus menerus memohon ampunan atas kesalahannya. Meskipun Daud tidak hanya berdoa melainkan juga dengan berpuasa dan tidur di tanah, anak yang lahir itu sakit dan akhirnya meninggal. Setelah Daud menghibur Batsyeba yang sudah menjadi istrinya. Tuhan memberkati perkawinan mereka dengan kelahiran anak mereka yang lain yaitu Salomo..

REFLEKSI :
1.Kisah yang ditulis dalam 2 Samuel 11 & 12 mencatat kegagalan rohani yang serius dari Daud dan hukuman Allah atasnya untuk seumur hidupnya.

Kisah dosa-dosa dan aneka tragedi yang menyusul dalam kehidupan pribadi dan keluarga Daud menjadi suatu peringatan dan contoh yang serius untuk setiap orang percaya, bukan hanya untuk bangsa Israel. Mengenai aneka peristiwa yang mirip pada masa keluaran, Roh Kudus melalui Paulus menekankan, “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba”; oleh karena itu kita harus berhati-hati supaya tidak menginginkan hal-hal jahat, bertindak mesum, dan mencobai Tuhan. (baca 1 Korintus 10:1-33 yang judul perikopnya adalah Israel sebagai suatu peringatan).

2.Pengalaman Daud menunjukkan bagaimana jauhnya seorang dapat jatuh apabila dia berbalik dari Allah dan pimpinan Roh Kudus. Ketika Allah mula-mula memanggilnya untuk menjadi raja, Daud menjadi orang yang berkenan di hati Allah; akan tetapi dengan membunuh Uria dan mengambil istrinya, Daud telah menghina Allah dan firman-Nya.

3.Sekalipun Daud bertobat dari dosa-dosanya dan menerima pengampunan Allah, Allah tidak meniadakan akibat dosa-dosanya. Demikian pula, seorang percaya mungkin melakukan dosa-dosa yang hebat, dan kemudian melalui dukacita menurut kehendak Allah dan pertobatan yang sungguh-sungguh menerima kasih karunia dan pengampunan Allah. Sekalipun demikian, pulihnya hubungan seorang dengan Allah tidaklah berarti bahwa orang itu akan lolos dari hukuman jasmani atau dibebaskan dari dampak-dampak dosa tertentu.

4.Reaksi yang benar terhadap dosa ialah bertobat dengan sungguh-sungguh, menghampiri Allah untuk menerima pengampunan, kasih karunia, dan kemurahan-Nya, serta bersedia menerima hukuman Allah tanpa dendam atau pemberontakan. Daud menyadari dan mengakui dosa-dosanya yang hebat, mengarahkan kembali hatinya kepada Allah dan menerima teguran Allah dengan kerendahan hati.
Raja Daud telah melakukan pertobatan dengan benar atas dosa-dosanya. Dia
menulis penyesalan dan pertobatannya itu. Hal ini dicerminkan pada nyanyian Mazmur 51

Renungan: Melalui kisah kejatuhan Daud dalam dosa,kita juga disapa Firman Tuhan, adakah dosa dosa tertentu yang mengikat kita saat ini? Jangan berdiam dalam dosa. Datang kepada Tuhan Allah Bapa, akui itu, mohon ampun, mohon penyucian oleh darah Kristus dan mulailah hidup baru.

LAGU SUCIKAN DAN KUDUSKAN HATIKU