DWI NATUR KRISTUS
1.Kita mengakui bahwa Kristus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Dia adalah Allah yang sejati dan juga manusia yang sejati. Secara lebih lengkap, kita bisa membahasakannya seperti ini: Dua hakikat, yaitu Allah dan manusia, di dalam satu Pribadi, yaitu Pribadi Logos.
2.Ada banyak ayat Alkitab yang menjadi landasan keyakinan ini. Tetapi yang paling jelas ada di dalam Yohanes 1:1 yang mengatakan bahwa Firman itu adalah Allah. Lalu di ayat 14 dikatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia atau menjadi daging dan diam (ber-tabernakel) di antara kita. Allah menjadi manusia. Ada dua hakikat di sana, ada dua natur di sana, yaitu natur Allah dan natur manusia. Kita mengaku bahwa dua natur ini dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Dua natur ini bersatu, tetapi tidak bercampur. Itulah pengakuan iman kita yang seturut dengan Bapa-Bapa Gereja sejak awal.
3.Kesulitan untuk memahami ini adalah ketika kita tidak bisa mengetahui dengan jelas apa definisi dari natur dan apa definisi dari pribadi. Ketika kita mengatakan bahwa Yesus Kristus memiliki dua natur, yaitu Allah dan manusia di dalam satu Pribadi, yaitu pribadi Logos; apa yang dimaksud dengan natur atau hakikat di sana? Secara sederhana kita bisa memahami hakikat sebagai sifat-sifat dasar yang khas, yang dimiliki bersama-sama.
4.Sebagai sebuah ilustrasi untuk menggambarkan hal ini, misalnya kita bisa melihat genteng, celengan, vas bunga, tempayan, atau benda-benda yang lain yang terbuat dari tanah liat. Kita bisa mengenali kesamaan di antara benda-benda ini, yaitu benda-benda ini terbuat dari bahan yang sama dan proses pembuatannya pun relatif sama. Apa saja yang sama, yang mendasar, dan yang dimiliki oleh semuanya itu disebut hakikat.
5.Sedangkan pribadi adalah sesuatu yang lebih dari pada hakekat, yaitu perwujudan dari hakikat, itu disebut pribadi. Misalnya kita melihat di antara bahan-bahan tanah liat itu, ada yang menjadi vas bunga, ada yang menjadi genteng, ada yang menjadi celengan, dan sebagainya. Pribadi membedakan perwujudan yang unik dari masing-masing. Tetapi hakikat adalah sifat-sifat dasar yang khas, yang dimiliki secara bersama-sama.
6.Ketika kita mengatakan bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh manusia, berarti kita mengatakan bahwa Yesus Kristus memiliki sifat-sifat dasar yang khas, yang juga dimiliki oleh semua umat manusia. Demikian pula ketika kita mengatakan bahwa hakikat Yesus adalah Allah berarti kita mengakui ada sifat-sifat yang khas dan mendasar, yang memberitahukan serta meyakinkan kita bahwa Kristus adalah Allah. Hakikat adalah sifat-sifat dasar yang khas yang dimiliki bersama di dalam kelompoknya. Pribadi adalah perwujudan yang unik dari masing-masing.
7.Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kedua hakikat ini berinterasi? Ada beberapa kesalahan yang seringkali orang pikirkan. Ada yang menganggap ketika Yesus menjadi manusia maka Dia berhenti menjadi Allah. Ini adalah konsep yang keliru. Kita mungkin bisa mengungkapkannya melalui sebuah ilustrasi. Ada seorang kaya yang tinggal di daerah yang kumuh. Di sana dia harus hidup sederhana dan menyatu dengan orang-orang yang ada di sana. Gaya hidupnya adalah gaya hidup seorang yang miskin. Tetapi sesungguhnya dia tetaplah seorang yang kaya.
8.Begitu pula ketika Kristus menjadi manusia. Dia tidak meninggalkan ke-Allah-an-Nya. Dia tetap Allah yang sejati baik sebelum inkarnasi, selama inkarnasi bahkan sesudah inkarnasi, Dia tetap adalah Allah. Natur Allah tidak mengalami perubahan karena itu adalah sifat dasar dari Allah. Alkitab berkali-kali mengatakan bahwa Allah tidak berubah, seperti di dalam Mazmur 90:1-2, Yakobus 1:17, Ibrani 13:8. Natur Allah tetap. Ketika Yesus menjadi manusia, Dia tetap Allah. Dia Allah sejati dan manusia sejati.
9.Kesalahan yang lain adalah ketika orang membaca data Alkitab yang menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia, maka seringkali itu dipahami sebagai bukti bahwa Dia bukan Allah. Demikian pula sebaliknya, ketika mereka membaca beberapa data Alkitab yang mengatakan Yesus adalah Allah, mereka mengangap itu bukti bahwa Dia bukan manusia. Ini adalah sikap yang keliru, karena dua natur ini tidak dikontraskan dan tidak dicampurkan. Dwi natur Kristus bisa dibedakan tetapi tidak terpisahkan; bersatu tetapi bukan bercampur. Kiranya doktrin ini menghibur kita. Tuhan memberkati!
SUMBER:
https://www.gkkai.com/82-dwi-natur-kristus/