IPTEK 60


PELENGKAP KATEKISMUS HEIDELBERG: Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)

60. Pertanyaan: Mengapa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk merusak ciptaan Tuhan?
Jawab: Setelah jatuh dalam dosa, pengertian manusia menjadi gelapa dan cenderung tertuju kepada kejahatan.b Bahkan, perbuatan manusia yang bermaksud paling baik sekalipun, sering berakibat buruk.c Atas dasar itu, semua hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik ilmu sosial, teologi, fisika, maupun teknologi mesin dan teknologi informasi, tidak akan pernah mencapai kebenaran yang hakiki. Bahkan, manusia cenderung menyalahgunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyaingi Tuhan,d memberhalakane dan mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologif sehingga merasa tidak perlu lagi mengandalkan Tuhan.g
Ilmu pengetahuan dan teknologi juga sering digunakan untuk membunuh sesama manusia dan merusak seluruh ciptaan Tuhan.h Karena sudah tercemar dosa, karya manusia dapat mendatangkan berkat atau bencana. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang paling baik sekalipun, pasti ada efek samping yang buruk. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi efek buruk tersebut tetap berkemungkinan mendatangkan efek buruk yang lain.
___________________________________________________________________
a. Efesus 4:17-18: Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
b. Kejadian 6:5: Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, … Markus 7:20-21: Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan. (band. Katekismus Heidelberg, pert. 7 dan pert. 13)
c. Roma 7:19: Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Amsal 14:12: Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
d. Kejadian 11:4: Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.
e. Yesaya 44:9-13: Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu. Siapakah yang membentuk ilah dan menuang patung yang tidak memberi faedah? Sesungguhnya, semua pengikutnya akan mendapat malu, dan tukang-tukangnya adalah manusia belaka. Biarlah mereka semua berkumpul dan bangkit berdiri! Mereka akan gentar dan mendapat malu bersama-sama. Tukang besi membuatnya dalam bara api dan menempanya dengan palu, ia mengerjakannya dengan segala tenaga yang ada di tangannya. Bahkan ia menahan lapar sehingga habislah tenaganya, dan ia tidak minum air sehingga ia letih lesu. Tukang kayu merentangkan tali pengukur dan membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah; ia mengerjakannya dengan pahat dan menggarisinya dengan jangka, lalu ia memberi bentuk seorang laki-laki kepadanya, seperti seorang manusia yang tampan, dan selanjutnya ditempatkan dalam kuil.
f. Kolose 2:8: Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan rohroh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
g. Mazmur 10:4-6: Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!”, itulah seluruh pikirannya. Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya. Ia berkata dalam hatinya: “Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turuntemurun.”
h. Hosea 4:1-3: Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini. Hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah. Sebab itu negeri ini akan berkabung, dan seluruh penduduknya akan merana; juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, bahkan ikan-ikan di laut akan mati lenyap.

SUMBER:
http://www.heidelberger-katechismus.net/daten/File/Upload/PKH1-04Indonesia.pdf